Berita Tuban Hari Ini
Pengakuan Dealer Mobil Layani Warga Desa Miliarder Tuban: Over Target dan Masih Banyak Pesanan
Branch Manager Auto 2000 Tuban, Arie Soerjono mengatakan, mulai pencairan April 2020 hingga kini sudah ada sekitar 130 unit mobil yang terjual cash
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: Dyan Rekohadi
Masih kata Arie, untuk penjualan unit mobil terbilang mencapai target di 2020, karena targetnya per bulan 40 unit, jika dikalikan 12 bulan maka 480 unit.
Umumnya daerah lain penjualan menurun karena pandemi covid-19, pihaknya tertolong oleh warga sekitar kilang yang menjual tanahnya.
Bahkan, di 2021 ini target penjualan dinaikkan 5 menjadi 45 unit.
"Penjualan tahun 2020 mencapai target, 500 unit mobil terjual. Tahun ini penjualan naik menjadi 45 unit per bulan, namun tetap menyesuaikan. Jika normal sebelum pandemi target bisa 75 unit lebih per bulannya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video belasan mobil yang dibeli warga Desa Sumurgeneng secara bersamaan menjadi viral.
Sebagaimana video viral beredar pada Minggu (14/2/2021), sore, belasan mobil baru datang diangkut truk towing berjajar di jalan desa di antaranya tampak jenis mobil Toyota ada dalam video tersebut.
Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan warga desanya memborong mobil baru.
Sejak dimulainya pencairan lahan oleh Pertamina hingga kini sudah ada 176 warga yang membeli mobil baru.

Pembelian mobil bersama-sama itu dilakukan setelah warga mencairkan dana melalui konsinyasi dari Pengadilan Negeri Tuban. Adapula yang melalui pencairan di awal tanpa proses pengadilan.
"Mobil baru Minggu kemarin ada 17 yang datang, kalau sampai sekarang sudah ada 176. Semua baru," kata Kades di rumahnya, Rabu (17/2/2021).
Dia menjelaskan, jenis mobil yang dibeli warga berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.
Rata-rata satu orang membeli satu mobil, namun ada juga yang satu orang beli 2-3 mobil.
Warga desanya terdapat 840 KK, sedangkan yang menjual tanahnya untuk kepentingan kilang minyak sekitar 225 KK.
Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu.
Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.