Berita Malang Hari Ini
Muhammad Sanusi, Pengusaha Tebu yang Jadi Bupati Malang Lagi
Pengusaha tebu asal Gondanglegi Muhammad Sanusi kembali menjabat Bupati Malang dua periode.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengusaha tebu asal Gondanglegi Muhammad Sanusi kembali menjabat Bupati Malang dua periode.
Muhammad Sanusi resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (26/2/2021).
Jauh sebelum meraih kursi orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Malang, Sanusi telah menelan asam garam di dunia politik maupun pemerintahan.
Terjun ke dunia politik, awalnya bukan merupakan angan yang harus terwujud bagi sosok Muhammad Sanusi.
Sebelum menjadi seperti sekarang, Sanusi dulu dikenal sebagai pengusaha tebu yang tersohor di Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Pria kelahiran Malang 20 Mei 1960 itu lebih dulu mengawali karirnya sebagai guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Filial Gondanglegi tahun 1983.
Pada tahun 1998, Sanusi mengenal dunia politik. Pengagum kiai Nahdlatul Ulama (NU) Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini selalu mengikuti perkembangan dunia politik kala itu.
Selama menjadi kader PKB, beberapa jabatan penting diemban oleh Sanusi. Di antaranya Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Malang pada periode 1999-2004. Sanusi juga didapuk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang periode 2004-2010.
Salah satu motivasi Sanusi kembali terjun ke dunia politik adalah sudah mengantongi restu para sesepuh kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Malang.
Restu itu akhirnya mengantarkan alumnus UIN Malang ini berebut suara rakyat bersaing dengan Dewanti Rumpoko dan Nurcholis kala itu.
Sanusi menjabat sebagai Wakil Bupati Malang, mendampingi Rendra Kresna yang menjabat sebagai Bupati Malang.
Pada Oktober 2018 Sanusi mengantikan Rendra Kresna.
Selanjutnya, M Sanusi resmi menjadi kepala daerah secara definitif usai dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah 2019 silam.
Bersanding dengan PDIP
Pada Pilkada Malang 2020, berlabuh ke PDIP karena telah mendapatkan surat rekomendasi pencalonan Bupati Malang.
Suami dari Anis Zaidah ini berpasangan dengan Didik Gatot Subroto dalam Pemilihan Bupati atau Pilbup Malang 2020.
Pasangan Sanusi-Didik diusung PDI Perjuangan (PDIP). Sanusi merupakan kandidat petahana.
Sedangkan Didik Gatot Subroto saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Kala itu, Sanusi mengatakan, pilihan yang membuatnya berlabuh ke PDIP.
"Bila diusung oleh partai lain maka saya harus berhenti dari partai asal. Karena saya dicalonkan oleh PDIP, maka saya harus mendaftar sebagai anggota," ujar Sanusi kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (19/2/2021).
Keputusan Sanusi berbuah manis. Dirinya memenangi Pilkada Malang 2020.
Unggul dari dua pasangan calon lainnya yakni Lathifah-Didik dan Sam HC-Gunadi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, pasangan nomor urut 1 itu memperoleh 530.449 suara atau 45,51 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) memperoleh 491.816 atau 42,19 persen.
Pasangan nomor urut 3, Heri Cahyono-Gunadi Handoko (Malang Jejeg) memperoleh 143.327 suara atau 12,30 persen.
KPU Kabupaten Malang akhirnya menetapkan Muhammad Sanusi dan Didik Gatot Subroto sebagai Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang terpilih pada Kamis (21/1/2021).

Jurus Andalan lewat Program Gebrakan 100 Hari Kerja
Bupati Malang, Muhammad Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto langsung tancap gas merealisakan program yang diucapkan saat kampanye melalui program 100 hari kerja.
Kata Sanusi, salah satu yang menjadi atensi Sanusi yakni perbaikan jalanan rusak dan berlubang.
"Infrastruktur prioritasnya jalan. Jalan yang berada di kecamatan sudah tidak ada yang berlubang. Iya dalam (waktu) 100 hari (program kerja)," beber Sanusi.
Tak lama setelah dilantik, Sanusi tancap gas meresmikan mal pelayanan publik di Kecamatan Kepanjen.
"Kami resmikan mal pelayanan publik, yang lain sudah berjalan. Prioritas lain di antaranya program pariwisata melalui pengembangan potensi alam, pertanian, peternakan, perikanan dan sumberdaya manusia," jelasnya.
Politisi PDIP ini berambisi melakukan berbagai macam peningkatan di berbagai bidang.
"Sumberdaya manusia dan produktifitas yang kami kembangkan. Kami tingkatkan padi yang awalnya 5 ton menjadi 15 ton," tutur Sanusi.
Menurut Sanusi, upaya pengentasan kemiskinan akan selaras berjalan dengan peningkatan ekonomi.
"Ya itu peningkatan ekonomi akan mengentaskan kemiskinan," terangnya.
Dari Kades Menuju Kursi Wakil Bupati Malang
Mengawali karir politik praktis sebagai Kepala Desa Tunjungtirto, Didik Gatot Subroto mengenyam banyak pengalaman hingga terpilih menjadi Wakil Bupati Malang.
Pria kelahiran Malang, 25 November 1969 ini sudah 17 tahun menjadi Kepala Desa Tunjungtirto. Tepatnya pada tahun 1997 hingga 2013.
"Saat itu saya berusia 26 tahun. Kurang lebih sekitar 17 tahun saya menjadi Kepala Desa Tunjungtirto," ujar Didik.
Tahun 2014 menjadi tonggak bersejerah Didik menapaki karir legislatif di DPRD Kabupaten Malang.
"Mulai 2014 akhir, saya menetapkan pilihan pada PDI Perjuangan. Saya berada di daerah pemilihan 2 meliputi Singosari, Lawang dan Pakis."
"Akhirnya saya diberi kesempatan menjadi anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang," tutur suami dari Hanik Dwi Martya itu.
Karir Didik terus melejit. Politisi PDIP ini melanjutkan karirnya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang pada tahun 2019.
"Tahun 2019 saya melalui dapil 7 mendapat suara tertinggi. Saat itu pula saya diberi kepercayaan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Malang dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang," terang pria dengan dua orang anak.
Perintah penugasan dari DPP PDIP akhirnya membuat Didik Gatot Subroto memilih menanggalkan jabatan Katua DPRD Kabupaten Malang.
Perintah tersebut mengharuskan Didik menjadi Calon Wakil Bupati Malang mendampingi Muhammad Sanusi dalam Pilkada Malang 2020.
Dirinya memenangkan Pilkada Malang 2020 bersama Muhammad Sanusi.
"Alhamdulillah diberi kesempatan menjadi pemenang," tuturnya.
Mengenyam banyak pengalaman di bidang politik, membuat Didik percaya diri mengarungi tantangan jabatan sebagai Wakil Bupati Malang.
"Dengan menjadi ketua DPRD, saya banyak dikenalkan banyak masyarakat. Juga banyak problematika dan situasional di 33 kecamatan," tandasnya.
Terakhir, Didik menyampaikan jika representasi kemenangan Sanusi-Didik merupakan momentum rakyat Kabupaten Malang mendapatkan perubahan positif.
"Hari ini waktunya bersatu, membangun, tidak ada lagi perbedaan pendapat. Majunya Kabupaten Malang menjadi tanggung jawab kita bersama."
"Berikan kepercayaan itu kepada kami Sanusi - Didik. Menuju kemakmuran sesuai visi dan misi," imbuhnya.