Berita Kediri Hari Ini
Lereng Gunung Wilis Diguyur Hujan, Air Sungai Bendo Krosok di Kediri Meluap
Hujan lebat yang terjadi di kawasan Lereng Gunung Wilis telah berimbas meluapnya Sungai Bendo Krosok yang melintas di Desa Maron, Kecamatan Banyakan
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Hujan lebat yang terjadi di kawasan Lereng Gunung Wilis telah berimbas meluapnya Sungai Bendo Krosok yang melintas di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Sabtu (27/2/2021).
Bahkan luapan air sungai yang berwarna kecokelatan alirannya sudah hampir sejajar dengan Jembatan Maron yang ada di jalur jalan Kediri - Nganjuk.
Air meluap mulai pukul 13.00 WIB dan baru berakhir empat jam kemudian.
Warga yang tinggal di bantaran Sungai Bendo Krosok tampak waspada memonitor kondisi ketinggian air.
Masalahnya di Desa Maron, posisi aliran sungai saat meluap ketinggiannya telah melebihi area permukiman warga.
Sehingga jika ada tanggul yang jebol, air bakal menggenangi perumahan penduduk di sepanjang bantaran Sungai Bendo Krosok.
Warga malahan telah memperkuat tanggul di sisi timur aliran sungai dengan tumpukan karung pasir.
Pada posisi tanggul yang diperkuat dengan karung pasir, kondisinya rawan jebol.
Sumarji (55), salah satu warga yang ditemui awak media menuturkan, aliran sungai mulai meluap sekitar pukul 13.00 WIB. Padahal sebelumnya aliran sungainya dangkal.
Saat meluap posisi ketinggian aliran air telah mencapai 3 meter.
"Air peres dengan jembatan, malahan sebelumnya pernah meluber ke persawahan," jelasnya.
Malahan dua tahun lalu tanggul Sungai Bendo Krosok di Desa Maron sempat ada yang jebol.
Akibatnya, puluhan hektar areal persawahan terendam banjir.
Selain berwarna kecokelatan, air dari kawasan Pegunungan Wilis juga membawa serta bambu dan rumpun bambu yang hanyut terbawa arus air.
"Banyak bambu dan barongan pring (rumpun bambu) yang tersangkut di bawah jembatan," ungkapnya.
Banjir sebelumnya juga membuat tanggul yang posisinya berdekatan dengan rumah warga ada yang longsor tergerus banjir.