Jendela Dunia

Terusir dari Gedung Putih, Donald Trump Muncul Kembali dengan Sesumbar Akan Kalahkan Biden pada 2024

Terusir dari Gedung Putih, Donald Trump Muncul Kembali dengan Sesumbar Akan Kalahkan Biden pada 2024

Editor: eko darmoko
slate.com
Donald Trump 

"Saya sering mendengar istilah itu."

Terkait dengan penggunaan energi angin, si mantan presiden mengeklaim tenaganya tidak akan cukup bahkan untuk menyalakan televisi.

Para pembicara, termasuk kandidat calon presiden 2024, meyakini Trump dan pendukungnya harus diberi panggung lebih banyak di Republik.

Namun, kalangan oposisi merasa partai harus mengambil pendekatan berbeda karena kekalahan telak mereka pada 2020.

Selain harus merelakan Gedung Putih ke Biden, mereka juga mengalami kekalahan baik di Senat maupun House of Representatives (DPR AS).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Muncul Lagi sejak Lengser sebagai Presiden AS, Trump: Apa Kalian Rindu padaku?

Donald Trump dan Joe Biden
Donald Trump dan Joe Biden (Detroit Free Press)

Ambisi Donald Trump Setelah Dinyatakan Kalah dari Joe Biden, Ingin Mendirikan Partai Patriot

Setelah kalah dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bakal merealisasikan keinginannya mendirikan partai politik.

Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, nama partai politik yang akan didirikan Donald Trump disebut-sebut bernama Partai Patriot.

Menurut keterangan sumber kepada Wall Street Journal, Trump sudah membicarakan idenya kepada sejumlah pembantu dan sekutu setianya.

Penamaan "Partai Patriot" ini bakal sejalan dengan retorika America First, seperti yang sudah didengungkannya sejak 2016.

Niat membentuk partai politik terjadi setelah posisinya di Partai Republik goyah buntut kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari.

Sejumlah petinggi Republikan menyebut, Donald Trump bertanggung jawab atas kekacauan yang menewaskan empat pendukungnya dan seorang polisi itu.

Bahkan sekutu terdekatnya, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, melontarkan kritikan keras kepada si presiden.

McConnell menyatakan, perusuh yang menyerang Capitol "diberi makan oleh kebohongan" dan diprovokasi oleh presiden maupun figur kuat lain.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved