Berita Malang Hari Ini

Rektorat : 2 Mahasiswa UIN Malang Meninggal Dunia di Kegiatan Diklat Perguruan Silat di Batu

Wakil Rektor 3, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Dr Isroqun Najah membenarkan adanya 2 mahasiswa UIN Maliki meninggal

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
Kompas.com
Ilustrasi 

Penulis : Kukuh Kurniawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang (Maliki) , meninggal dunia dalam kegiatan Diklat Pagar Nusa yang digelar di Coban Rais, Kota Batu pada Sabtu (6/3/2021)

Wakil Rektor 3, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Dr Isroqun Najah membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Mahasiswa UIN Maliki Meninggal Saat Diklat Perguruan Silat di Coban Rais Batu, Jenazah Masih di RS

"Benar, memang ada dua orang yang meninggal. Yang satu meninggal di Rumah Sakit Karsa Husada. Sedangkan yang satunya meninggal di Puskesmas Karangploso," ujar Isroqun kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Minggu (7/3/2021).

Dua mahasiswa yang meninggal dunia tersebut bernama Miftah Rizki Pratama dan Faisal Lathiful Fakhri

Miftah Rizki Pratama merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika.

Sedangkan Faisal Lathiful Fakhri, merupakan mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

Isroqun menjelaskan sebenarnya panitia kegiatan sudah melakukan upaya terbaik, dengan mengidentifikasi penyakit peserta sebelum kegiatan.

Di mana setelah terdata, panitia memberikan tanda pita merah untuk peserta yang memiliki penyakit rawan.

Serta tidak memaksakan kegiatan atau aktivitas berat, kepada mahasiswa yang memiliki riwayat sakit.

Para civitas UIN Maliki Ibrahim dan WR 3 UIN Maliki Ibrahim, Dr Isroqun Najah (batik putih membelakangi kamera) saat berada di halaman depan RS Karsa Husada, Kota Batu, Minggu (7/3/2021)
Para civitas UIN Maliki Ibrahim dan WR 3 UIN Maliki Ibrahim, Dr Isroqun Najah (batik putih membelakangi kamera) saat berada di halaman depan RS Karsa Husada, Kota Batu, Minggu (7/3/2021) (SURYAMALANG.COM/Benni Indo)

"Namun memang kondisi tubuh almarhum sudah drop, keduanya memiliki kesamaan karena kelelahan dan sesak napas. Dan saat dibawa untuk menjalani perawatan, meninggal dunia," terangnya.

Sejak terjadinya musibah tersebut, panitia sudah menghentikan kegiatan dan telah diberi penuturan dari pihak kampus secara lisan.

"Untuk selanjutnya panitia dan pengurus akan kembali dipanggil ke kampus, untuk memberikan keterangan," tandasnya.

Sebelumnya, Dewan Penasihat Pagar Nusa, Nauval Wafaul Faiq menjelaskan, kegiatan Diklat diawali pada Jumat malam. Kegiatan diawali dengan acara istighosah dan thalilan. 

"Kemudian istirahat sampai pagi. Hari Sabtu, Kemudian lanjut sarapan dan melakukan pemanasan," ungkapnya.

Setelah itu diberangkatkan ke Desa Tlekung dari SMK Mahardika Karangploso diturunkan untuk jalan ke Coban Rais via Coban Putri.

"Kejadiannya itu sampai di cobannya. Dekat camping groundnya. Kan, peserta jalan jongkok," ungkapnya.

"Saat hendak tiba ke Coban Rais, dalam keadaan jalan jongkok, peserta asal Bandung (Miftah) itu lemas dan jatuh karena sesak. Kemudian dikesampingkan mendapat pertolongan pertama di tenda," paparnya.

Puskesmas Karangploso Minggu (7/3/2021) sore.
Puskesmas Karangploso Minggu (7/3/2021) sore. (TribunJatim/Kukuh Kurniawan)

Dijelaskannya, karena pantia tidak bisa mengatasi Miftah, lalu dua orang panitia membawanya ke RS dengan menggunakan sepeda motor. Miftah duduk di tengah.

"Pengakuan panitia yang membawa, korban itu masih sadar. Bahkan waktu ditaruh ditandu RS, korban masih bisa nafas. Kemudian dikabarkan oleh RS bahwa korban sudah meninggal," katanya.

Informasi yang didapat Nauval, saat perjalanan jongkok, korban sempat mengeluh punya penyakit ginjal.

Kondisi Miftah kritis sekitar pukul 14.00 wib dan dikabarkan meninggal sekitar pukul setengah 16.00 WIB. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved