Nasional
Indonesia Pakai Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Ini Perbedaannya, Mulai dari Kemanjuran Hingga Harga
Indonesia Pakai Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Ini Perbedaannya, Mulai dari Kemanjuran Hingga Harga
SURYAMALANG.COM - Dua vaksin digunakan di Indonesia, yakni vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca.
Izin edar terhadap dua vaksin ini sudah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Pemerintah Indonesia telah menerima 38 juta dosis vaksin dari Sinovac dan 1,1 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.
Kedua vaksin tersebut sama-sama digunakan untuk program vaksinasi massal pemerintah guna memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19.
Vaksin dari Sinovac merupakan buatan perusahaan biofarmasi asal China, yakni Sinovac.
Nama asli vaksin tersebut sedianya ialah CoronaVac.
Sedangkan vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi dari Inggris AstraZeneca beserta Oxford University.

Keduanya sama-sama telah lulus uji keamanan dan efikasi sehingga layak digunakan utnuk vaksinasi Covid-19 secara massal.
Keduanya juga sama-sama bisa disimpan di suhu yang tak terlalu rendah yakni di kisaran 2-8 derajat celsius sehingga memudahkan proses distribusi dan penyimpanan.
Kendati demikian ada sejumlah perbedaan di antara kedua vaksin tersebut mulai dari tingkat efikasi, skema pengadaan, hingga harga.
Berikut paparannya:
1. Efikasi vaksin Sinovac lebih tinggi daripada AstraZeneca
Tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac lebih tinggi daripada vaksin buatan AstraZeneca.
Vaksin Sinovac versi BPOM memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.
Adapun vaksin produksi AstraZeneca memiliki tingkat efikasi sebesar 62,1 persen versi BPOM.