Berita Blitar Hari Ini
Damar Wijaya Senang Baru Pertama Kali Ikut Pembelajaran Tatap Muka di SMPN 1 Kota Blitar
Damar Wijaya terlihat bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SMPN 1 Kota Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Damar Wijaya terlihat bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SMPN 1 Kota Blitar, Senin (22/3/2021).
Siswa kelas 7 ini baru kali pertama merasakan masuk sekolah sejak terdaftar sebagai siswa baru pada tahun ajaran 2020/2021.
"Saya senang, akhirnya bisa masuk sekolah, serta bisa bertemu guru dan teman langsung. Sejak awal tahun ajaran ini, baru kali ini masuk sekolah," kata Damar kepada SURYAMALANG.COM.
Sekadar diketahui, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 membuat proses belajar mengajar di sekolah harus berganti dari tatap muka dengan sistem dalam jaringan (daring).
Para siswa mengikuti pembelajaran lewat online dari rumah masing-masing. Pembelajaran sistem online sudah berlangsung satu tahunan ini selama pandemi Covid-19.
Hal itu juga yang harus dijalani Damar selama masa pandemi Covid-19.
Damar harus mengikuti pembelajaran dengan sistem online.
Padahal, ketika menjadi siswa baru di SMPN 1 Kota Blitar, Damar ingin merasakan pembelajaran tatap muka.
Makanya, begitu ada rencana kegiatan pembelajaran tatap muka, Damar langsung ingin ikut.
"Kebetulan orang tua setuju saya ikut kegiatan pembelajaran tatap muka," ujar Damar.
Wakil Kepala SMPN 1 Bidang Kesiswaan, Akhiyadi mengatakan para siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka harus mendapat izin orang tua.
Sekolah juga mendata riwayat kesehatan para siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Selain menerapkan protokol kesehatan, kami juga mendata riwayat kesehatan para siswa yang ikut pembelajaran tatap muka," ujar Akhiyadi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Samsul Hadi mengatakan pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas dan bertahap dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Jumlah siswa peserta pembelajaran tatap muka dibatasi maksimal 50 persen dan durasi waktu pembelajaran tidak boleh lebih 4 jam.