Kongres HMI di Surabaya

Kongres HMI di Surabaya Mulai Meresahkan Masyarakat, Warga Ingatkan Massa Untuk Lekas Pulang

warga sekitar lokasi kongres di gedung Islamic Centre Surabaya di jalan Raya Dukuh Kupang sudah mulai merasakan dampak negatif sejak hari ke 2 Kongres

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Firman Rachmanudin
Suasana Tegang saat massa rombongan liar HMI yang nekat ingin masuk area kongres hinggal dini hari. 

Penulis : Firman Rachmanuddin , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 31 di Surabaya mulai membuat resah masyarakat, khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi kongres.

Kongres yang molor, terlebih disertai suasana panas dan aksi massa simpatisan di luar arena kongres dianggap mengganggu aktivitas warga.

Seperti diketahui, Kongres HMI di Surabaya yang semula dijadwalkan sejak tanggal 17 Maret 2021 hingga 22 Maret 2021 ternyata molor.

Penambahan waktu terpaksa diberikan oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan hingga Kamis 25 Maret 2021.

Namun, belum ada tanda - tanda kongres tersebut akan segera berakhir.

Di sisi lain, warga sekitar lokasi kongres di gedung Islamic Centre Surabaya di jalan Raya Dukuh Kupang sudah mulai merasakan dampak negatif sejak hari kedua Kongres.

Sejak hari kedua kongres itu berjalan dari jadwal, polisi sudah menutup akses jalan Raya Dukuh Kupang di radius sekitar 1 kilometer dari sisi utara dan selatan gedung Islamic Centre Surabaya.

Hal itu dilakukan menyusul massa rombongan liar HMI dari Indonesia Timur datang ke Surabaya.

Benar saja, baru tiba di Surabaya, para massa yang disebut Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo sebagai partisipan itu sudah berbuat ulah.

Mereka memadati jalan Raya Dukuh Kupang yang dekat dengan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya.

Begitu juga hari-hari berikutnya. Massa rombongan liar itu tetap saja ingin memaksa masuk ke area kongres dan tertahan di barikade polisi tepat di dua perempatan jalanan di dua sisi akses gedung Islamic Centre Surabaya.

Bahkan, mereka nekat bertahan hingga dini hari untuk bisa masuk ke area kongres ke 31 organisasinya itu.

Akibatnya, para pedagang kaki lima yang biasa mangkal di Jalan Raya Dukuh Kupang turut terimbas.

Mereka gagal berjualan beberapa hari terakhir ini.

Amalia dan suaminya  warga Dukuh Kupang yang biasa berjualan kuliner di Jalan Raya Dukuh Kupang terpaksa tak melapak sejak Senin (22/3/2021).

Bahkan, dua hari pertama sejak jalanan ditutup, dagangannya tak laku barang separoh pun.

"Hari Sabtu-Minggu buka, tapi masih banyak sisa. Laku cuma empat-enam porsi saja," akunya kepada SURYAMALANG.COM.

Amalia berharap agar mahasiswa pendatang ke Surabaya itu segera pulang dan tidak menjadikan gaduh Surabaya.

"Mereka itu juga ngapain sih. Kok lama sekali di sini. Kami mau cari makan aja jadi susah. Pulang saja, jangan bikin gaduh di Surabaya" tegasnya.

Menanggapi keluhan warganya, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo memastikan tidak ada perpanjangan waktu lagi untuk kongres HMI ke 31 di Surabaya ini.

"Kami terima keluhan warga. Kami tegaskan tidak ada lagi perpanjangan waktu (kongres) selain hari ini terkahir," tegas Hartoyo, Kamis (25/3/2021).

Hartoyo berharap agar kongres tersebut dapat selesai dengan baik hari ini dan mengimbau kepada seluruh peserta maupun partisipan HMI di Surabaya untuk selalu menjaga ketertiban.

"Kami terima keluhan itu dan kita berharap kongres HMI ini bisa selesai hari ini supaya aktivitas masyarakat kembali normal. Untuk adek-adek kader HMI yang peserta maupun non peserta mari kita jaga marwah HMI dan mari menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif serta tetap disiplin protokol kesehatan," tandasnya.

Ricuh di Dalam Kongres

Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 31 di Surabaya diwarnai aksi perusakan di dalam gedung Islamic Centre Surabaya, Selasa (23/3/2021) malam.

Akibatnya,enam orang diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan.

Hal itu disampaikan oleh Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo saat di lokasi.

"Untuk yang kami amankan itu kan karena ada insiden di dalam. Bukan kami tahan, itu terlalu jauh. Jadi jangan dipolitisir. Mereka kami amankan dan kami mintai keterangan di Polrestabes Surabaya," kata Hartoyo, Rabu (24/3/2021).

Suasana Islamic Centre Surabaya pasca kericuhan di Konggres HMI pada Selasa, (23/3/2021) malam.
Suasana Islamic Centre Surabaya pasca kericuhan di Konggres HMI pada Selasa, (23/3/2021) malam. (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

Melihat antusiasme massa partisipan HMI yang tak dapat masuk, polisi meminta agar semua pihak menahan diri.

Polisi juga meminta agara panitia kongres segera merampungkan pleno ke 3 dan ke 4 dengan tertib agar menghasilkan keptusan yang terbaik bagi organisasi maupun kemajuan bangsa nantinya.

"Kami dorong, makin cepat ini selesai, maka makin cepat aman. Ayo para partisipan lain, tidak usah ikut-ikutan, bisa lihat jalannya kongres via virtual atau berita kawan-kawan mereka yang mewakili," imbunnya.

Mulanya, kongres tersebut akan rampung pada 22 Maret 2021, namun pada akhirnya ada insiden sehinga menyebabkan kongres berjalan alot dan diperpanjang waktunya.

"Saya harap malam ini selesai agar tidak berlarut-larut," tegasnya.

Terkait insiden di dalam lokasi kongres, polisi menyerahkan sepenuhnya kepada penanggungjawab kongres yakni presidium dan panitia kongres.

"Kami fokus amankan dari luar. Untuk didalam memang kami percayakan sepenuhnya kepada panita dan prrsidium yang paling bertanggungjawab,"tandasnya

Artikel terkait HMI dan Berita Surabaya dapat diikuti di SURYAMALANG.COM

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved