Pembunuhan di Dampit Malang
Update Aksi Brutal Anak di Dampit Malang Bacok Ayah Demi Honda Jazz, Belum Dipenjara Polisi Khawatir
Update aksi brutal anak di Dampit Malang bacok ayah demi Honda Jazz, belum dipenjara polisi khawatir
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update aksi anak bunuh ayah kandung di Dampit Malang.
Tersangka, Adi Pratama (25) diduga membunuh ayahnya karena tidak diberi uang Rp 3 juta dan mobil Honda Jazz.
Kendati begitu, polisi belum bisa menjebloskan Adi Pratama ke sel penjara karena kondisi kejiwaan.
Dari kabar terbaru yang diterima SURYAMALANG.COM, Adi Pratama masih belum dipenjara karena masih ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
"Sementara (tersangka Adi) akan kami tempatkan di RSJ Lawang sampai mengetahui kondisinya," ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar saat gelar rilis pada Kamis (25/3/2021).
Selain itu, polisi juga mengkhawatirkan kondisi buruh yang bisa saja terjadi jika Adi Pratama langsung digiring ke sel tanpa tahu fakta kejiwaannya.
"Kami tidak berani mengambil resiko ditempatkan di ruang tahanan Polres Malang. Karena bisa bikin TKP baru," ujar Hendri.
Adi Pratama diketahui membunuh ayah kandungnya pada Selasa (23/3/2021) pagi di rumah tersangka sendiri.
Korban bernama Tamin (46) asal Desa Bumirejo yang sehari-hari kerja sebagai petani.
Baca juga: Kisah Cinta Segi Empat Rumit yang Berujung Kematian Pemandu Lagu di Malang, Petaka dari Mabuk
Baca juga: BREAKING NEWS : Mayat Cewek Ditemukan Tanpa Busana di Kamar Hotel, Ada Kondom dan Obat

Jenazah Tamin ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kediaman anak kandungnya pada Selasa (23/3/2021) pagi.
Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono membenarkan peristiwa tewasnya Tamin kepada SURYAMALANG.COM.
Kata Sugeng, sebelum mayat ditemukan, ada salah satu tetangga yang mendengar sebuah teriakan yang berasal dari rumah warga bernama Adi, pada Selasa dini hari.
Lalu, saat sinar matahari mulai terbit, warga yang bernama Sutrisno mencoba mendatangi rumah Adi.
Saksi mendatangi rumah korban karena penasaran sosok korban tidak terlihat pulang ke rumah sejak semalam.
Sesampainya di rumah korban, saksi berteriak memanggil nama Tamin. Namun, teriakan tersebut tak kunjung mendapat respon dari korban.