Berita Malang Hari Ini
Berita Malang Populer Selasa 6 April 2021: Amarah Sutiaji Sidak ASN & Inflasi Terendah se-Jawa Timur
Berita Malang populer Selasa 6 April 2021: amarah Sutiaji sidak ASN dan inflasi terendah se-Jawa Timur
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Malang populer Selasa 6 April 2021 soal amarah Sutiaji kepada ASN di RSUD Kota Malang saat sidak.
Selain itu, berita Malang populer hari ini juga mengulas angka inflasi Kota Malang yang terendah se-Jawa Timur.
Selengkapnya, langsung saja simak ulasan berita Malang populer hari ini:
1. Sutiaji marah ke ASN di RSUD Kota Malang

Teguran keras diberikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di RSUD Kota Malang.
Sutiaji meluapkan amarahnya setelah mendengar, ada ASN yang telah mengatakan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) itu abal-abal.
Mendengar perkataan tersebut, Sutiaji langsung melakukan sidak dengan mengunjungi RSUD Kota Malang, pada Senin (5/4/2021).
Di sana, dia langsung menggelar pertemuan dengan perwakilan tenaga kesehatan RSUD seperti dokter, dokter spesialis dan tenaga perawat di aula lantai 2 RSUD Kota Malang, Senin (5/4/2021).
"Jika ada seorang ASN yang sudah berani menghina Perwal, berarti sama halnya menghina sebuah institusi," tegas Sutiaji.
Sutiaji pun merasa tak terima, bahwa Perwali Nomor 2 Tahun 2021 tentang TPP ada yang menganggap sebagai Perwal abal-abal.
Dia menegaskan, bahwa aturan di dalam Perwali merupakan turunan dari aturan sebelumnya yang membahas tunjangan atau jasa pelayanan (jaspel).
Sedangkan uang jasa pelayanan yang diterimakan kepada seorang tenaga kesehatan bisa dibilang tidak sedikit. Yakni mencapai Rp 7-15 Juta.
"Kami berkeyakinan uang jasa pelayanan bisa jauh lebih besar dari uang tunjangan. Gaji besar berkonsekuensi dengan tanggungjawab dan nilai pekerjaannya," ucapnya.
Pada kesempatan itu pula, Sutiaji bersama dengan BKPSDM Kota Malang telah mengkroscek daftar absensi yang berada di internal RSUD Kota Malang.
Baca juga: RS Darurat Penanganan Covid-19 UMM Ditarget 45 Hari Selesai, ke Depan Bisa Jadi RS Infeksius
Dari hasil yang diperoleh, ditemukan banyak ASN yang telah mengabaikan absensinya. Bahkan ada yang absensinya hingga 0 persen.
Bahkan absensi nama-nama ASN yang bertugas di RSUD Kota Malang disebutkan satu per satu oleh Kepala BKPSDM Kota Malang oleh Totok Kasiyanto.
"Jika memang ASN di RSUD sini merasa tidak sanggup atau keberatan maupun tidak mau absensi. Silahkan membuat surat pernyataan pengunduran diri sebagai ASN RSUD," tegas Sutiaji setelah mengetahui daftar absensi.
Sutiaji meminta kepada segenap ASN agar bekerja secara profesional. Hal ini dapat dilihat dari gaji. Jika gajinya besar, maka bebannya ikut besar pula, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, Sutiaji memberikan kesempatan kepada para ASN agar memberikan komitmen dan pelayanan terbaik kepada ASN dalam bertugas.
Dia juga mengungkapkan, bahwa selama ini dirinya memandang semua ASN itu sama dan tidak ada yang menjadi sebuah prioritas.
"Semua kami perlakukan sama. Tidak membeda-bedakan. Kami berikan kesempatan untuk merenungi atau bermuhasabah. Selanjutnya harus berkomitmen dalam memberikan yang terbaik dalam bertugas. Dengan niatan ibadah karena Allah SWT," tandasnya
2. Inflasi Kota Malang Terendah se-Jawa Timur

Sepanjang bulan Maret 2021, tercatat Kota Malang kembali mengalami inflasi sebesar 0,08 persen.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang menilai hal tersebut justru menunjukkan adanya optimisme pertumbuhan ekonomi.
Seperti diketahui, selain angka inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,16 atau secara tahun kalender tercatat sebesar 0,12 persen secara year on year (yoy). Sehingga, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,26 persen (yoy).
Kepala KPwBI Malang, Azka Subhan mengatakan, rata-rata inflasi bulanan untuk periode Maret selama lima tahun terakhir, sebesar -0,03 persen (mtm).
"Jika dibandingkan dengan delapan kota perhitungan IHK di Jawa Timur, angka inflasi Kota Malang merupakan yang terendah."
"Inflasi Kota Malang kali ini mengindikasikan adanya optimisme pertumbuhan ekonomi di akhir triwulan satu tahun 2021, setelah periode sebelumnya mencatatkan deflasi," ujar Azka kepada SURYAMALANG.COM, Senin (5/4/2021).
• Berita Arema Populer Selasa 6 April 2021: M Roby Resmi Dilepas dan Isu Kembalinya Milomir Seslija
Kelompok pengeluaran termasuk menjadi penyebab inflasi di Kota Malang, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,13 persen.
"Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang antara lain komoditas cabai rawit sebesar 0,15 persen, bayam sebesar 0,05 persen, dan tahu mentah sebesar 0,03 persen," jelasnya.
Azka menerangkan kenaikan harga cabai rawit di Kota Malang sudah dirasakan selama dua bulan terakhir, karena disebabkan berkurangnya pasokan komoditas di daerah penghasil.
Termasuk curah hujan yang masih tinggi, mempengaruhi proses penanaman hingga membuat banyak cabai yang rusak.
"Sementara harga sayuran khususnya bayam di pasar tradisional Kota Malang, mengalami peningkatan harga akibat faktor cuaca yang membuat banyak sayuran gagal panen."
"Harga bayam pada bulan Maret 2021 mencapai Rp 20-22 ribu per kilogram, naik dua kali lipat dari harga normal," ungkapnya.
Meski begitu, dirinya juga menambahkan ada beberapa faktor yang menghambat inflasi.
Seperti penurunan harga daging ayam ras dengan andil -0,04 persen, mobil sebesar -0,04 persen dan emas perhiasan sebesar -0,03 persen.
"Insentif pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas mesin hingga 1.500 cc, yang berlaku sejak Maret 2021 membuat harga mobil mengalami penurunan," terangnya.
KPwBI Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah, serta konsistensi dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melaui program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Selain itu, KPwBI Malang dan pemerintah daerah juga terus berupaya mendorong kegiatan ekonomi. Dengan memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Hal tersebut dilakukan seiring dengan perluasan vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Serta, tetap fokus untuk mengendalikan inflasi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H mendatang," tandasnya.
3. Mahasiswa asal Afghanistan jadi korban penipuan

Mahasiswa asing asal Afghanistan yang kuliah di Kota Malang, menjadi korban penipuan. Pelaku penipuan berhasil membawa kabur sepeda motor Yamaha NMax milik korban.
Dari informasi yang diperoleh SURYAMALANG.COM, kejadian itu terjadi pada Sabtu (3/4/2021) sore, di rumah kos yang terletak di Perumahaan Permata Hijau, Jalan Permata Hijau Blok F No 101, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Korban penipuan, Sayed Momin Hashemi (24), warga negara Afghanistan yang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Kota Malang, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Awalnya saya menjual sepeda motor milik saya, yaitu Yamaha Nmax warna hitam tahun 2020 nopol L 5371 FX. Motor itu saya jual, dengan cara diposting di website jual beli dan media sosial Facebook. Dalam postingan itu, saya juga mencantumkan nomor kontak Whatsapp. Motor tersebut saya jual seharga Rp 27 juta," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (5/4/2021).
Ia menjelaskan pada Sabtu (3/4/2021) siang, dirinya dihubungi oleh seorang pria melalui Whatsapp. Pria yang tak lain adalah pelaku penipuan itu mengaku, telah melihat postingan korban dan tertarik untuk membeli motor milik korban.
"Melalui percakapan WhatsApp, pria tersebut menawar motor saya seharga Rp 26 juta, dan akan mendatangi rumah kos saya. Untuk melihat dari dekat kondisi motor milik saya itu," terangnya.
Baca juga: Dari Salon Kecantikan Mami Oliv Melebarkan Bisnis ke Prostitusi Online, Gadis 18 Tahun Dijual Murah
Kemudian antara pelaku dan korban setuju. Lalu pada pukul 17.10 WIB, pelaku pun datang ke rumah kos korban.
"Saat datang ke rumah kos saya, pelaku naik mobil mikrolet warna oranye bersama dengan sopir mikroletnya," tambahnya.
Setelah melihat-lihat sebentar kondisi motor, pelaku meminta izin ke korban untuk mencoba motor tersebut keliling komplek perumahaan. Karena merasa telah percaya, korban pun memberikan kunci kontaknya dan mempersilakan pelaku mencoba motornya itu.
Namun setelah ditunggu selama 15 menit, ternyata pelaku tak kunjung kembali ke rumah kos korban.
"Akhirnya saya tanya ke sopir mikrolet, apakah kenal dengan pria yang akan membeli motor saya. Ternyata sopir mikrolet tidak mengenalnya sama sekali. Sopir mikrolet mengaku, baru mengenal pria itu di Terminal Kota Batu dan dijanjikan akan dibayar Rp 250 ribu usai mengantarkannya ke rumah kos saya. Namun ternyata, pelaku belum membayar sama sekali supir mikrolet tersebut," bebernya.
Korban kemudian segera menghubungi nomor kontak milik pelaku. Ternyata nomor kontak milik pelaku sudah tidak aktif.
Merasa telah menjadi korban penipuan, akhirnya korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Lowokwaru.
"Untuk ciri-ciri pelakunya, memiliki tinggi badan sekitar 170 cm, berperawakan kurus dan berusia sekitar 35 tahun. Pelaku mengaku bekerja di Pasar Sayur Kota Batu. Kalau untuk nama pelakunya saya tidak tahu, karena setiap saya menanyakan namanya, pelaku langsung mengalihkan pembicaraan. Semoga pelaku dapat segera tertangkap oleh pihak kepolisian. Dan motor saya dapat kembali dengan utuh," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Lowokwaru, Kompol Fatkhur Rokhman mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga telah menurunkan anggota, untuk melakukan olah TKP di lokasi kejadian," pungkasnya.
Reporter: Edgar/Kukuh Kurniawan/ Penulis: Sarah Elnyora/Editor: Adrianus Adhi/ SURYAMALANG.COM
Ikuti berita berita Malang Populer lainnya.