Berita Malang Hari Ini

Uji coba Pembelajaran Tatap Muka SD di Malang Mulai 15 April, SMP 19 April 2021

Uji coba pembelajaran tatap muka di Kota Malang akan diberlakukan pada 15 April 2021 untuk siswa SD.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
sylvianita widyawati/suryamalang.com
Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana. 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Uji coba pembelajaran tatap muka di Kota Malang akan diberlakukan pada 15 April 2021 untuk siswa SD.

Sedang untuk jenjang SMP akan dimulai pada 19 April 2021 untuk kelas 7 dan 8.

"Kelas 9 SMP sedang ujian," kata Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana, pada wartawan seusai pertemuan di Balaikota Malang, Senin (12/4/2021).

Hal itu juga telah ia laporkan saat ada kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Kota Malang.

Dijelaskan, pihaknya tidak memilih sekolah khusus untuk uji coba.

Namun, sekolah yang sudah siap bisa, namun harus ada izin orangtua.

Hal ini dikarenakan secara prinsip semua sekolah secara prokes sudah punya alat pengukur suhu yang otomatis.

Kemudian hand sanitizer juga sudah punya yang anggarannya bisa diambil dari BOS reguler.

Tempat cuci tangan di sekolah juga semua sudah punya.

"Prinsip kami, semuanya itu tergantung pada izin orangtua," sambungnya.

Untuk skemanya nanti, siswa masuk 100 persen.

"Karena tinggal kelas 7 dan 8, maka kelas 7 bisa masuk semua. Kelas 8 berikutnya. Satu kelas bisa dibagi dua kelas. Misalkan satu kelas ada 32 anak, jika dibagi dua kelas, maka per kelas diisi 16 orang. Jadi tetap berjarak," jawabnya.

Jika siswa tidak ada jadwal masuk luring, maka siswa melaksanakan daring.

Alasan memasukkan semua per jenjang kelas juga agar memudahkan guru.

Untuk jadwal uji coba, sekolah diperkirakan mulai 07.30-11.30 WIB.

Diharapkan orangtua juga mengantar jemput anaknya.

"Masa uji coba antara 1-2 minggu," ujarnya.

Stafnya juga akan memantau pelaksanaan ujicoba.

Jika ada yang teledor, maka akan ditutup.

"Termasuk kasek, kami serahkan ke lembaga untuk mengatur yang masuk dan mana yang daring. Meski nanti per jenjang kelas masuk semua, tapi tetap 50 persen jumlah siswa yang ada di sekolah itu karena bergantian," jelasnya.

Sedang untuk PAUD, diperkirakan malah tanpa kendala karena jumlah siswa hanya sedikit.

"Kami beri keluasaan untuk mereka tetap bareng-bareng, termasuk LPK (Lembaga Pendidikan Keterampilan). Mereka juga mereka menyumbang banyak terhadap perputaran perekonomian," jawabnya.

Sedang Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menambahkan tidak usah menunggu bulan Juli 2021 untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

"Namun dengan catatan, prokes ketat dan orangtua mengizinkan," kata Dede.

Saat pembelajaran tatap muka terbatas, sekolah bisa dibuka dengan mulai dari 30 persen, meningkat 50 persen dan tidak boleh lebih dari 50 persen.

Minimalnya itu 15 persen.

Menurutnya, mayoritas orang tua lebih senang tatap muka karena orangtua capek mengurus belajar anak di rumah.

"Itu hasil survei ada 85 persen menginginkan tatap muka. Yang 15 persen ada yang mungkin masih belum siap," papar Dede.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved