Gempa di Jawa Timur

Bantuan dari Pemerintah Tak Kunjung Tiba, Korban Gempa di Malang Perbaiki Rumah Pakai Dana Sendiri

Warga masih menunggu realisasi pembangunan rumah terdampak gempa di Malang.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/M Erwin Wicaksono
Warga memperbaiki musala secara mandiri di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jumat (16/4/2021). 

Reporter: Erwin Wicaksono

SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga masih menunggu realisasi pembangunan rumah terdampak gempa di Malang.

Sampai sekarang bantuan material untuk perbaikan rumah belum datang.

Warga memanfaatkan sisa bahan material bangunan untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak sedang.

"Material yang ada sementara digunakan untuk menambal tembok. Itu yang bisa dilakukan saat ini," ujar Bambang Istiawan, Kepala BPBD Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (16/4/2021).

Pemkab harus memenuhi sejumlah mekanisme dalam pencairan anggaran untuk penanganan dampak gempa di Malang.

BPBD Kabupaten Malang membuka pintu uluran tangan dari sejumlah pihak agar beban korban gempa bisa lebih ringan.

"Jika menunggu pemerintah, kemungkinan lama. Itu juga melalui prosedur dan mekanisme. Makanya kami menunggu uluran tangan donatur," ungkap Bambang.

Bambang menuturkan tenda pengungsian di berbagai lokasi terdampak gempa bumi berasal dari sumbangan donatur.

Setiap tenda bisa ditempati tiga keluarga.

Warga terdampak akan mendapat bantuan logistik secara berangsur.

Diperkirkaan tenda tersebut bisa bertahan sampai bulan depan.

"Tadi sudah ada donatur yang memberi bantuan 190 tenda dengan berbagai ukuran. Saat ini kami masih cari perlengkapan lain agar tenda itu bisa segera berdiri, seperti tiang penyangga baik dari bambu atau kayu," ujar Bambang.

Sebanyak 474 rumah rusak akibat gempa di Desa Majantengah, Kecamatan Dampit.

Relawan masih berupaya membangun tenda-tenda agar dapat ditinggali warga.

Warga Desa Majang Tengah, Sardi memilih memperbaiki rumahnya secara mandiri.

Sardi terpaksa memperbaiki rumahnya karena belum mendapat jatah perbaikan rumah dari pemerintah.

"Kami biaya sendiri. Bantuan dari pemerintah belum datang," kata Sardi.

Segala penjuru rumah milik Sardi rusak akibat gempa magnitudo 6.1 skala richter.

Dia bersyukur karena rumahnya tidak roboh.

Kini Sardi harus rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli bahan bangunan.

"Saya beli besi, semen, dan bahan lainnya hampir Rp 2 juta. Saya mendapat bantuan pasir dari perusahaan," ungkapnya.

Sardi mengandalkan keterampilannya untuk memperbaiki rumahnya kembali.

Sardi memilih tidak menyewa tukang karena biaya yang terbatas.

"Saya belum tahu kalau ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah kembali. Harapan saya cepat dibantu," katanya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved