Kru KRI Nanggala 402 Tuliskan Pesan untuk Istri, Baru 2 Bulan Nikah: Tak Akan Membuatmu Menangis

Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, kru KRI Nanggala 402 yang baru saja menikah dua bulan lalu sempat tuliskan pesan untuk sang istri

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Bebet Hidayat
SURYAMALANG.COM/Instagram @panduyudha.54/Twitter /@JurnalMaritim
Kru Kri Nanggala 402, Serda Ede Pandu Yudha Kusuma bersama sang istri yang baru menikah dua bulan 

SURYAMALANG.COM - Tangis keluarga tersorot saat mengenang Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, Kru KRI Nanggala 402.

Serda Ede Pandu Yudha Kusuma merupakan operator senjata 2 di KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang sejak Rabu (21/4/2021).

Tragisnya Serda Ede Pandu Yudha Kusuma ini ternyata baru menikah 2 bulan yang lalu.

Kini istri Serda Ede Pandu Yudha Kusuma masih terus menanyakan kapan sang suami pulang.

Bahkan hingga saat ini keluarga Pandu Yudha sangat yakin kapal KRI Nanggala 402 akan ditemukan.

KRI Nanggala 402
KRI Nanggala 402 (Twitter /@JurnalMaritim))

Baca juga: Ditemukan Perangkat Salat Milik ABK KRI Nanggala-402, Dinyatakan Tenggelam Setelah 72 Jam Pencarian

Baca juga: Jawa Timur Siap Dukung Pengembangan Ekspor Sarang Burung Walet

Baca juga: Proses Evakuasi Tergantung Posisi KRI Nanggala-402

Baca juga: Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402, KSOP Tanjung Wangi Banyuwangi Dirikan Posko Pengendalian

"Saya masih punya keyakinan kuat Kapal Nanggala akan ditemukan dan anak saya bisa pulang berkumpul bersama keluarga," kata Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Pandu.

Pandu Yudha Kusuma baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan Puskesmas Klatak.

"Mega ada di rumah. Dia sering tanya kapan Pandu pulang," kata Erna.

Erna bercerita, setiap kali akan berangkat berlayar Pandu selalu meminta doa.

"Dia selalu minta doa saya sebelum berangkat. Mami, doakan Pandu mau berangkat," kata Erna menirukan permintaan Pandu.

Pandu memang selalu menjalankan tugasnya.

Bahkan tiga hari setelah menikah, Pandu Yudha langsung berlayar.

Sebelum kapal Nanggala dinyatakan hilang, sejak tiga minggu Pandu telah berada di Surabaya.

Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, operator senjata 2 di Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat ditemui di rumahnya di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam.
Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, operator senjata 2 di Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat ditemui di rumahnya di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam. (haorrahman/suryamalang.com)

"Senin lalu sekitar pukul 08.00 dia pamit mau berangkat berlayar. Dia juga telepon saya minta doa. Kami sangat dekat," kenang Erna dengan sesekali menyeka air matanya.

"Hingga saat ini kami masih yakin Pandu akan kembali berkumpul dengan keluarga," tambah Erna.

Pandu Yudha juga sempat mengabadikan momen bahagia pernikahannya lewat akun Instagram.

Dalam postingan 16 Maret lalu, Pandu tampak foto bersama istri.

Pandu menulis janjinya untuk tidak membuat sang istri menangis.

"Aku tak bisa berkata-kata, aku tak bisa bersyair, aku tak bisa berpuisi,

yang aku bisa hanya berada disampingmu walaupun nanti aku sempat tak bisa membuatmu bahagia,

setidaknya aku tak akan membuatmu menangis

24 Februari 2021," tulis Pandu Yudha.

Seperti diwartakan sebelumnya, KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang sejak Rabu (21/4/2021).

Saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut ( KSAL ) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan posisi KRI Nanggala 402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.

Hal itu berdasarkan barang-barang yang diduga dari KRI Nanggala-402, ditemukan di sebuah palung laut dengan kedalaman 850 meter.

Adapun, lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.

Menurut Yudo, posisi di kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely operated underwater vehicle).

Yudo juga mengungkapkan, kondisi KRI Nanggala-402 mengalami keretakan yang cukup besar.

"Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah keluar, terjadi keretakan."

"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Yudo dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.

"Sehingga barang-barang keluar, karena barang ini sebenarnya ada di dalam; penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar. Jadi ada keretakan besar," tambahnya.

Dari keretakan itu, Yudo menduga, air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.

Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.

"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk."

"Air itu bisa ada bagian enggak masuk. Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen."

"(Kalau) Anggota sempat tutup, ada kemungkinan tidak kemasukan air," jelasnya.

Reporter: Haorrahman/Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Bebet Hidayat/SURYAMALANG.COM

Ikuti berita KRI Nanggala 402 lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved