Kapal Selam Nanggala Hilang

Chat Terakhir Istri Kru KRI Nanggala 402 yang Sedang Hamil Terekspos: Pulang Pa, Dede Nendang Terus

Curhatan wanita ini mendadak viral di media sosial usai unggah chat terakhir pada sang suami yang ikut hilang bersama KRI Nanggala 402.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/TikTok @mitasofia_k
Potret Mita Sofia Kurniaviratama dan Sertu Bah Yoto Eki Setiawan saat menikah (kiri) dan chat terakhir sang istri 

"Saya masih punya keyakinan kuat Kapal Nanggala akan ditemukan dan anak saya bisa pulang berkumpul bersama keluarga," kata Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Pandu.

Pandu Yudha Kusuma baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan Puskesmas Klatak.

Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, operator senjata 2 di Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat ditemui di rumahnya di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam.
Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, operator senjata 2 di Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat ditemui di rumahnya di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam. (haorrahman/suryamalang.com)

"Mega ada di rumah. Dia sering tanya kapan Pandu pulang," kata Erna.

Erna bercerita, setiap kali akan berangkat berlayar Pandu selalu meminta doa.

"Dia selalu minta doa saya sebelum berangkat. Mami, doakan Pandu mau berangkat," kata Erna menirukan permintaan Pandu.

Pandu memang selalu menjalankan tugasnya.

Bahkan tiga hari setelah menikah, Pandu Yudha langsung berlayar.

Sebelum kapal Nanggala dinyatakan hilang, sejak tiga minggu Pandu telah berada di Surabaya.

"Senin lalu sekitar pukul 08.00 dia pamit mau berangkat berlayar. Dia juga telepon saya minta doa. Kami sangat dekat," kenang Erna dengan sesekali menyeka air matanya.

"Hingga saat ini kami masih yakin Pandu akan kembali berkumpul dengan keluarga," tambah Erna.

Pandu Yudha juga sempat mengabadikan momen bahagia pernikahannya lewat akun Instagram.

Dalam postingan 16 Maret lalu, Pandu tampak foto bersama istri.

Pandu menulis janjinya untuk tidak membuat sang istri menangis.

"Aku tak bisa berkata-kata, aku tak bisa bersyair, aku tak bisa berpuisi,

yang aku bisa hanya berada disampingmu walaupun nanti aku sempat tak bisa membuatmu bahagia,

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved