Kecurigaan Ibu Terbukti Setelah Pasang CCTV di Kelas, Pantas Anaknya Sering Memar Ternyata Ulah Guru
Kecurigaan ibu terbukti setelah pasang CCTV di kelas, pantas anaknya sering memar begini ulang gurunya yang bikin emosi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Aksi kekerasan guru TK terhadap muridnya mengejutkan orangtua setelah melihat rekaman CCTV.
Alhasil, orangtua murid dari Jilin, China yang tidak disebutkan namanya itu marah anaknya jadi korban kekerasan di sekolah.
Sang ibu yang setiap hari mengantar ke sekolah, awalnya mendapati memar di tubuh anaknya.
Wanita paruh baya tersebut kemudian curiga anaknya dianiaya di sekolah.
Sang ibu kemudian melapor ke sekolah dan diam-diam menempatkan kamera di ruang kelas untuk mengawasi anaknya.
Dari sinilah kekejaman salah seorang guru terkuak.
Guru itu menggunakan empat meja untuk memojokkan tubuh salah seorang anak dan mengunakan tangannya untuk memukul anak tersebut hingga membuat tubuhnya memar dan menangis tersedu-sedu.
• 5 Kejanggalan Kasus Sate Beracun, Anak Driver Ojol Tewas Usai Buka Puasa, Musibah Order-an Offline

Tidak cuma itu, yang paling menakutkan, guru ini juga melakukan kekerasan terhadap anak tersebut di depan kelas.
• Menebak Nasib Elsa Ikatan Cinta Lewat Fakta Penyakit Gonore Usai Hubungan Badan dengan Ricky, Fatal

Hal ini tentu akan mempengaruhi mentalitas anak.
Anak akan merasa bahwa membuat kesalahan yang besar dan menjadi tidak berani.

Sang ibu sangat marah dan segera melaporkan tindakan guru itu ke kantor polisi.
Saat ditanyai, guru tersebut mengaku melakukan pemukulan terhadap siswa seperti dikutip dari TribunMedan.com artikel 'Curiga Tubuh Anaknya Memar Pulang Sekolah, Ibu Ini Pasang CCTV di Kelas dan Kaget Tahu Ulah Gurunya'.
Sekolah pun segera memberhentikan guru ini agar pihak berwajib bisa menyelidiki masalah tersebut dengan jelas.
Sebelumnya di Provinsi Jilin, pernah terjadi kasus kekerasan terhadap anak prasekolah yang membuat publik berang.
Baca juga: Isi Pesan Serda Setyo Wawan Kru KRI Nanggala, Anggap Nyawanya Sudah Hilang saat Kapal Menyelam

Selama jam tidur siang, seorang guru perempuan menemukan seorang siswa masih terbangun.
Guru ini segera mendatangi ke tempat tidurnya dan mencubit telapak kaki anak itu.
Anak itu mencoba menarik kakinya, tetapi ditahan oleh guru tersebut dan terus mencubitnya beberapa kali.
Mentalitas anak prasekolah masih sangat polos.
Oleh karena itu, orangtua perlu selalu memperhatikan setiap tanpa yang tidak normal pada tubuh anak agar segera mengambil tindakan untuk mengatasi kerusakan pada anak dalam jangka waktu yang lama.
- Kasus serupa di Vietnam
Tahun lalu, kasus serupa juga terjadi di Vietnam ketika kekerasan dilakukan seorang guru terhadap murid Taman Kanak-kanak (TK).
Aksi kejam sang guru saat istrirahat jam makan juga terekam video CCTV.
Video tersebut menggambarkan suasana kelas saat anak-anak lainnya mulai memakan makanan mereka.
Terlihat dari sudut atas rekaman itu, seorang guru perempuan melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang anak laki-laki.
Kejadian bermula saat guru melihat seorang anak laki-laki yang sedang minum susu menangis.
Kemudian, ia menarik anak itu untuk duduk kursinya, tapi anak lelaki tersebut menolak.
Karena geram, guru itu kemudian menendang anak laki-laki yang terlihat duduk di dekatnya.
Setelah itu, dia memukuli tangan anak tersebut berulang kali dan mengangkat tangan anak itu untuk menggigitnya.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini Selasa 27 April 2021: Aldebaran Kecelakaan, Andin Temukan Bukti DNA

Tak hanya sampai disitu, guru perempuan itu juga menendang kaki anak tersebut.
Menurut laporan berita lokal, PLO.Vn, kejadian tindak kekerasan itu terjadi di Distrik 9, Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Melansir dari Eva.vn, berbicara dengan PLO.Vn pada Sabtu (31/10/2020) pagi, Wakil Kepala Departemen Pendidikan dan Pelatihan Distrik 9, Phan Thi Kim Duyen, mengatakan kejadian itu terjadi di TK Naga Emas, Distrik 9.
Video rekaman CCTV itu muncul dan viral di berbagai media sosial pada Jumat (30/10/2020) siang.
Departemen itu pun bekerja cepat dengan mentelusuri sekolah untuk mencari tahu tentang insiden tersebut.
Duyen mengatakan, melalui laporan sekolah, kejadian itu terjadi pada saat jam makan, pada tanggal 27 Oktober 2020.
Guru perempuan tersebut merupakan tenaga pengajar kelas Daun 1 dan sedang hamil 5 bulan.
Saat murid lelaki bernama N sedang meminum susu, ia menolak untuk duduk dan makan.
Karena tidak dapat mengendalikan emosinya, Guru tersebut menggunakan tangannya untuk menampar tangan anak lelaki itu empat kali.
Kemudian dia menarik tangannya untuk menggigit dan menendang kakinya.
Rupanya, kamera CCTV sekolah tersebut terhubung ke seluruh Smartphone para orang tua.
Jadi, perilaku guru yang bertindak kasar tersebut, dapat dilihat oleh semua orang tua.
Setelah kejadian, guru kelas tersebut tidak segera melapor ke sekolah seperti dikutip dari SerambiNews.com artikel 'Viral Guru Pukul dan Gigit Tangan Murid TK Saat Jam Makan, Diduga Karena Masalah Ini'.
Duyen mengatakan, pihak sekolah hanya mengetahui kejadian tersebut saat rekaman CCTV itu muncul dan viral di medsos.
Dan rekaman CCTV tidak diunggah oleh keluarga N.
Pihak sekolah telah mengundang guru tersebut untuk berbicara masalah ini.
Mereka juga sudah menghentikan sementara waktu guru tersebut sampai masalah ini diselesaikan.
Sekolah juga bekerja sama dengan orang tua dan meminta maaf atas apa yang terjadi.
Dari sisi orang tua, mereka tetap menyekolahkan anaknya tapi tidak ingin lagi guru tersebut mengajar anaknya.
Murid N merupakan anak terintegrasi, yang telah bersekolah selama 3 tahun di sekolah itu (dari Paud hingga TK).
Duyen berkata bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut adalah salah.
“Kedepannya, Departemen akan memperkuat pengawasan, mewajibkan sekolah mengatur guru secara ketat, menghindari kekerasan.
Selain itu, sekolah harus cepat bertemu guru. Pahami baik-baik gagasan tentang etika guru,” katanya.
Ia meminta kepada sekolah agar, guru yang sedang hamil harus mempertimbangkan betul untuk menugaskan mereka di kelas.
“Pihak sekolah perlu memperkuat supervisi dan mengingatkan para guru untuk menghindari kasus di tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM
Ikuti berita luar negeri dan berita viral lainnya