Ledakan Mercon Ponorogo

Fakta Ledakan Petasan Maut di Ponorogo, Ada Indikasi Iuran Pemuda

Kapolsek Sukorejo Ponorogo, AKP Beny Hartono, meminta masyarakat agar tidak ikut-ikutan membuat balon udara dan petasan.

Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Sofyan Arif Candra
Lokasi ledakan mercon di Ponorogo, Selasa (27/4/2021) malam. Kakak beradik tewas. 

Berita Ponorogo Hari Ini
Reporter: Sofyan Arif Candra

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Kematian Sunardi (23) dan Samuri (21) korban ledakan petasan di Desa/Kecamatan Sukorejo membawa duka yang mendalam.

Menurut Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono, kedua orangtua korban sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya dua korban kakak beradik tersebut.

"Orangtua (ibu) belum bisa menerima, kalau bapaknya tadi (saat olah TKP) masih tidur. Selain lemas memang semalam habis meledak itu ikut begadang juga," kata Beny, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Kakak Beradik Korban Ledakan Mercon Jadi Tumbal Tradisi Terlarang Membuat Balon Udara di Ponorogo

Kedua korban sendiri dikenal sebagai sosok yang baik dan supel dengan tetangga.

"Korban ya baik saja, dengan pemuda sekitar juga baik. Tidak ada catatan (kriminal)," lanjutnya.

Sunardi sendiri merupakan mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang setahun lalu sudah pulang dari Korea.

"Kalau adiknya di rumah saja, bukan TKI," terang Beny.

Kedua korban diketahui juga belum berumah tangga alias masih bujang.

Atas kejadian ini, Beny meminta masyarakat agar tidak ikut-ikutan membuat balon udara dan petasan.

"Imbauan kita tidak ada hentinya setiap saat sejak awal puasa, patroli juga sudah sering," kata Beny.

Masyarakat Kecamatan Sukorejo, lanjut Beny memang punya tradisi membuat balon udara dan petasan jelang Idul Fitri 2021.

Begitu pun juga di lingkungan korban yang remajanya memang berencana membuat hal serupa.

"Rencana bikin iuran memang sudah ada, tapi yang meracik (petasan) dua orang itu saja," jelas Beny.

Sedangkan pemuda yang lain mempunyai tugas masing-masing, seperti membuat balon udara.

"Balon udara yang kita sita juga dari rumah lain, sudah digunting-gunting tinggal dilakban," terangnya.

Jenazah kedua korban ledakan petasan sendiri akan dimakamkan setelah otopsi dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.

"Ke depan kita meminta kerja sama masyarakat kalau ada yang membuat petasan diingatkan atau bisa melaporkan langsung ke Polsek," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved