Wawancara Eksklusif

Wawancara Ekslusif GM Angkasa Pura I Bandara Juanda Surabaya Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie

Berikut petikan wawancara ekslusif SURYAMALANG.COM dengan GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Surabaya Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie. 

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: isy
m syaiful/suryamalang.com
GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Surabaya, Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie, seusai wawancara Khusus dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra di Bandara Juanda Surabaya, Rabu (5/5/2021). 

Berita Surabaya Hari Ini
Reporter: Nuraini Faiq
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Pemerintah resmi memberlakukan pelarangan perjalanan mudik 6-17 Mei 2021 karena masih pandemi covid-19.

Kebijakan ini bedampak serius pada kondisi Bandara Juanda Surabaya. 

Aktivitas penerbangan rontok, traffic penumpang anjlok, pergerakan pesawat drop, tak seramai sebelumnya.

Namun situasi tidak mematahkan semangat Bandara Juanda untuk bangkit.

Layanan penerbangan harus tetap aman dan nyaman di tengah pandemi. 

Bagaimana upaya Bandara Juanda bangkit dalam suasana pandemi?

Bagaimana pula menyikapi larangan mudik yang mestinya menjadi 'masa panen' bandara?

Berikut petikan wawancara ekslusif SURYAMALANG.COM dengan GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Surabaya Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie

SURYA: Bandara nyawanya adalah traffic penumpang dan pesawat. Bisa disebutkan kondisi traffic keduanya hingga saat ini?

Kicky Salvachdie: Secara umum belum ada peningkatan traffic penumpang maupun pesawat. Tahun lalu anjlok saat hantaman awal pandemi sekitar Mei. Alhamdulillah Januari-April 2021 ini sudah mulai meningkat. Sudah ada 1.855.374 penumpang. Penerbangan ada 42.000-an pergerakan pesawat. Kalau kondisi normal sehari bisa 25.000 penumpang saat ini ada 12.000 penumpang. 

SURYA: Selama ini yang sudah dilakukan Bandara Juanda demi aman dan nyamannya penumpang apa?

Kicky Salvachdie: Kami menerapkan protokoler kesehatan ketat di bandara. Kami juga bersama seluruh stake holder sudah divaksin. Pegawai Angkasa Pura Juanda dan seluruh stake holder sekitar 4.000 sudah divaksin. Ini mempekuat opini masyarakat bahwa kami siap aman melayani penumpang.

SURYA: Kami ingin tahu, ada tidak keragu-raguan para pegawai dan stake holder saat mengikuti vaksin? 

Kicky Salvachdie: Mereka menyambut baik dan antusias atas vaksinasi yang sudah berjalan. Bahkan Pak Bupati Sidoarjo memberi apresiasi langkah vaksin untuk bandara. Mei kami vaksinasi kedua.

SURYA: Selasa (5/5/2021) adalah batas akhir mobilitas masyarakat. Hari itu mudik dilarang seperti tahun lalu termasuk penerbangan. Bagaimana mengatur larangan ini? 

Kicky Salvachdie: Karena dilarang mudik pada periode 6-17 Mei 2021, semua harus patuh. Namun bukan berarti kami tutup total tidak ada penerbangan sama sekali. Tetap asa penerbangan tapi terbatas.

SURYA: Penerbangan Terbatas yang seperti apa? 

Kicky Salvachdie: Bukan berarti tidak ada aktivitas penerbangan sama sekali. Khusus penerbangan terbatas diizinkan, yakni bagi ASN, TNI, Polri, yang dalam masa tugas dinas. 

Penerbangan logistik dan kargo tetap boleh serta penerbangan darurat. 

Sementara layanan penerbangan dibatasi mulai pukul 06.00-18.00. Tidak seperti  masa pengetatan yang aktivitas penerbangan pukul 06.00-20.00. 

SURYA: Bagaimana dampak nyata dari turunnya traffic di Bandara Juanda? 

Kicky Salvachdie: Banyak kerugian akibat kondisi saat pendemi begini. Yang paling signifikan adalah dari normal penumpang 25.000 sehari menjadi 12.000 per hari. Namun saat ini mulai meningkat meski masih belum signifikan. Layaan GeNose dan PCR  Antigen cukup membantu peningkatan penumpang. 

SURYA: Boleh kami tahu, Tingkat kerugian akibat menurunnya traffic penumpang dan pesawat

Kicky Salvachdie: Yang jelas operasional merugi. Kami pun dituntut kreafif dan efisien demi meningkatkan pendapafan. Kami tak lelah untuk terus bangkit.

SURYA: Apakah dengan ditutupnya Terminal 2 Bandara Juanda itu juga bagian dari efisiensi? 

Kicky Salvachdie: Memang sempat ditutup. Namun layanan penerbangan tertap buka. Apalagi saat ini ada pekerja migran Surabaya pulang. Sehari bisa 700-800 pekerja migran.

SURYA: Dampak lain dari situasi buruk, apakah maskapai dan tenan minta dispensasi? 

Kicky Salvachdie: Tidak ada dispensasi bagi maskapai. Atas seijin AP pusat akan berlaku perjanjian baru dalam situasi pandemi bagi maskapai. Kecuali tenan memang keringanan sewa. Tapi Khusus biaya parkir pesawat dan handling tetap.

SURYA: Kita belum tahu kapan pandemi berakhir. Ke depan, pengembangan bandara akan seperti apa, fasilifas apa yang akan dikembangkan?

Kicky Salvachdie: Kami akan segera mengoperasikan terminal baru. Terminal baru ini untuk Umrah dan haji. Kalau tidak ada halangan Juni dibuka. Sambil menunggu kebijakan Arab Saudi.

SURYA: Soal karier, Dengan usia relatif muda (47), Anda sudah dipercaya menjadi GM yang mengurusi bisnis dalam situasi pandemi?

Kicky Salvachdie: Sebagai prajurit siap saat diperintah atasan kapan pun. Pak Kasal memberi kepercayaan harus dijaga dengan baik. Saya pernah menjadi Komandan Pusdik Kodiklatal yang mendidik para prajurit. Juga Direktur Perencanaan di Puspenerbal. Terus terang saya tak menduga bisa jadi GM. Artinya pebisnis. Ini Tantangan besar karana dalam situasi pandemi. Makasih apa pun, masalah harus jadi peluang. 

SURYA: Sempat grogi saat dinyatakan pimpin Bandara Juanda? 

Kicky Salvachdie: Saya sudah kuat mental. Sudah terbiasa hubungan dengan masyararakat dengan berbagai lapisan. 

SURYA: Januari 2021 jadi GM. Tantangan utama yang paling dirasakan setelah beberapa bulan memimpin Bandara Juanda dalam situasi pandemi? 

Kicky Salvachdie: Saat ini memang masih dalam situasi yang tidak mudah karena pandemi. Target pusat mendapatkan benefid. Mendapat

Keuntungan, efisiensi dan memberikan rasa aman dan nyaman penumpang. Saya tidak boleh lelah kejar target ini.

SURYA: Tentang keluarga, adakah putra Bapak yang ingin jadi tentara? 

Kicky Salvachdie: Saya dibesarkan dari keluarga besar TNI AU. Bapak sebagai staf Administasi atau sipil di Jakarta. Daftar taruna Akabri 1992 diterima. Ibu sebenarnya ingin saya jadi sarjana komputer. Saat ini tiga anak saya, anak yang terakhir yang ingin seperti bapaknya. 

SURYA: Hal yang paling tidak bisa dilupakan sepanjang karier sebagai perwira TNI AL hingga saat ini apa? 

Kicky Salvachdie: Lulus Akabri (AAL) konsentrasi pendidikan penerbangan di Penerbangan AL (Penerbal). Komandna Skuaddok hingga jadi Komandan Lanal. Kemudian diminta menjadi Direktur Perencanaan Puspenerbal  dan terakhir Komandna Pusdik Kodiklatal.

Momen yang tidak mungkin saya lupakan sampai kapan pun adalah saat sekitar tahun 2000 saya mendapat tugas patroli dari Jakarta ke Selat Bangka. Di tengah terbang, pesawat nomad (Double engine), satu mesin mati. Saat itulah pikiran tidak-tidak muncul. Saya merasa hidup saya berakhir. Namun berkat Doa dan tetap tenang untuk terus berusaha hingga sampai ke Bangka. Sekembalinya ke Jakarta normal karena sudah diperbaiki.

Saya juga bangga saat membawa pejabat dalam cuaca buruk. Tapi saya melihat penumpang saya ini tenang. Padahal sangat berisiko. Saya tanya, kok pejabatnya tenang. Dijawab karena pilotnya tenang, penumpangnya ikut tenang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved