Berita Malang Hari Ini

Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jawa Timur, Mutasi Berasal dari Afrika Selatan dan London

Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jawa Timur, Mutasi Berasal dari Afrika Selatan dan London

Editor: Eko Darmoko
Shutterstock
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM - Dua kasus varian baru virus corona ditemukan berkembang di Jawa Timur.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

"Minggu lalu kita ketemu dua lagi mutasi baru, dua-duanya terjadi di Jawa Timur," tutur Budi dalam konferensi pers Senin (17/5/2021).

Ia menerangkan, dua kasus berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia.

"Satu mutasi Afrika Selatan dan satu mutasi dari London," ujar Budi tanpa menyebut detail mutasi virusnya.

Untuk itu, mantan wamen BUMN ini mengimbau masyarakat agar terus displin protokol kesehatan 3M.

Serta kepala daerah agar terus aktif mengencarkan tracing dan testing.

"Penularan dari varian baru ini lebih tinggi, Oleh karena itu yang harus kita lakukan sebagai rakyat adalah pastikan protokol kesehatan dijalankan."

"Untuk kepala daerah, RT, Lurah, Kapolda, Pandam tolong pastikan protokol PPKM mikronya dijalankan sebaik-baiknya,demikian juga testing dan tracing nya," jelas Budi.

Untuk diketahui, Organisasi kesehatan dunia atau WHO menggolongkan B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika, serta P1 dari Brasil sebagai varian of Concern atau varian yang diwaspadai.

VoC memiliki beberapa karakteristik yang bisa menyebabkan penularan yang lebih cepat (super spreader) dan dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit. (Tribunnews.com)

Ilustrasi
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA)

17 Warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Kota Malang Terpapar Virus Corona

Sebanyak 17 warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang terpapar virus corona.

Diketahui, sebagian besar warga yang terpapar Covid-19 tersebut merupakan jemaah Masjid Al Waqar. Masjid Al Waqar sendiri, terletak di dalam perumahan tersebut.

"Sebagian besar dari yang terpapar Covid-19 adalah jemaah masjid (Masjid Al Waqar). Untuk saat ini, masjid tersebut sementara ditutup."

"Penutupan dilakukan kemarin (Sabtu (15/5/2021) atas saran dari Bu Lurah, Pak Camat, dan Kapolsek," ujar Ketua RW 09, Kelurahan Tlogomas, Adam Wiryawan kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/5/2021).

Dirinya juga menjelaskan, kemungkinan besar penyebaran Covid 19 berasal dari kegiatan keagamaan yang diadakan di Masjid Al Waqar.

"Kemungkinan begitu, karena awal ketahuannya pada minggu kedua bulan puasa. Jadi mereka yang terpapar Covid itu, tes secara mandiri PCR atau rapid tes antigen, baru mereka laporan ke kami."

"Pertama, satu keluarga terdiri dari dua orang, kemudian satu keluarga terdiri dari lima orang, setelah itu beruntun terus," jelasnya.

Dirinya pun juga mengungkapkan, warga yang terpapar Covid 19 tersebut rutin melaksanakan ibadah di Masjid Al Waqar.

"Mereka rajin juga, ada yang ikut salat tarawih, salat lima waktu, dan ada juga yang ikut subuhan. Selain itu Masjid Al Waqar juga terbilang luas, saat salat tarawih dapat menampung hingga 100 jemaah," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, 17 warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru terpapar Covid-19.

Dengan perincian, lima warga yang hasil PCR test nya positif, telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, dan Rumah Sakit Hermina untuk menjalani perawatan.

Sedangkan sisanya, atau sebanyak 12 warga yang hasil rapid test antigennya positif, akan segera dievakuasi ke Safe House (Rumah Isolasi) Jalan Kawi untuk menjalani treatment.

Rencananya pada Senin (17/5/2021) besok, Dinkes Kota Malang akan melakukan testing rapid test antigen untuk yang kontak erat kepada 17 orang warga yang terpapar Covid-19. Kegiatan tersebut akan digelar di Balai RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM)

Viral Surat Imbauan Kelurahan Tlogomas Kota Malang, Disebutkan 17 Orang Terpapar Virus Corona

Sebuah surat imbauan dari Kelurahan Tlogomas, Kota Malang viral di media sosial dan menjadi buah bibir.

Surat imbauan tersebut ditandatangani langsung oleh Lurah Tlogomas, Andi Aisyah Muhsin.

Dalam surat yang berlaku sejak tanggal 15 Mei 2021 itu, tertulis bahwa ada 17 orang warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru terpapar virus corona dan sedang dirawat di rumah sakit atau melaksanakan isolasi mandiri.

Selain itu dalam surat imbauan tersebut, juga tertera beberapa poin imbauan.

Poin pertama, mengimbau kepada takmir Masjid Al Waqar untuk menutup sementara dan meniadakan salat berjamaah selama 14 hari ke depan.

Poin imbauan kedua, mengimbau kepada para jemaah Masjid Al Waqar untuk melaksanakan salat di rumah masing-masing.

Poin imbauan ketiga, menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif membenarkan adanya surat imbauan dari Kelurahan Tlogomas tersebut.

"Iya memang benar. Dari 17 orang warga itu, sebanyak lima orang hasil test PCR nya positif. Sedangkan yang 12 orang, hasil rapid test antigennya positif," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/5/2021).

Ia menjelaskan, lima orang yang hasil test PCR nya positif, telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Jadi yang positif PCR, kita bawa ke rumah sakit. Ada yang di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, kemudian satunya ada di Rumah Sakit Hermina. Untuk menjalani perawatan di sana," bebernya.

Sedangkan untuk 12 orang warga yang hasil rapid test antigennya positif, pihaknya akan segera mengevakuasi ke Safe House (Rumah Isolasi) Jalan Kawi untuk menjalani treatment.

"Jadi (12 orang warga yang hasil rapid test antigennya positif), nanti akan kita evakuasi ke Safe House Jalan Kawi," tambahnya.

Dari hasil tracing Dinas Kesehatan Kota Malang, penyebaran Covid 19 di dua perumahan itu bukan berasal dari warga luar maupun pemudik yang datang.

"Enggak, jadi kayaknya enggak ada orang luar. Jadi warga perumahan disana saja. Kalau dari hasil tracing, memang ada kegiatan di masjid. Dari 17 orang warga itu, kami lakukan tracing."

"Rencananya Senin (17/5/2021), kami akan lakukan testing rapid test antigen untuk yang kontak erat kepada 17 orang warga yang terpapar Covid-19," jelasnya.

Dirinya juga menerangkan, 17 orang yang terpapar Covid itu merupakan warga usia dewasa, tidak ada yang anak-anak. Dan pihaknya masih akan melakukan tracing. Sebab, diketahui memang ada kegiatan yang dilakukan di masjid.

"Kalau dibilang klaster masjid, bukan ya. Nanti, kita lihat hasil kontak eratnya dulu," terangnya.

Selain melakukan tracing dan testing, pihaknya akan mengerahkan upaya pengawasan melalui RT dan RW di wilayah tersebut. Sebab, 17 orang warga yang terpapar Covid 19 tersebut tersebar di tiga RT, yakni RT 01, RT 04 dan RT 05.

"Jadi, masing-masing ketua RT dan satgasnya akan melakukan beberapa antisipasi terhadap mobilisasi daripada warganya. Nanti koordinasi dengan RW dan juga pantauan dari Kelurahan dan Kecamatan."

"Jadi, lengkap dilakukan tracing. Sehingga diharapkan, masing-masing pihak bisa mengambil peran di dalam antisipasi ke depannya," tandasnya. (SURYAMALANG.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved