Gempa di Jawa Timur
Update Kerusakan Akibat Gempa di Kabupaten Malang, Ada Korban Terluka
Gempa berkekuatan 6.2 SR yang berpusat di Kabupaten Blitar menimbulkan sejumlah kerusakan di Kabupaten Malang.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
Update Kerusakan Akibat Gempa di Kabupaten Malang
Reporter: Erwin Wicaksono
SURYAMALANG.COM, MALANG - Gempa berkekuatan 6.2 SR yang berpusat di Kabupaten Blitar menimbulkan sejumlah kerusakan di Kabupaten Malang.
Ratusan rumah mengalami rusak akibat gempa.
Kerusakan ini merupakan akumulasi dari kerusakan gempa yang terjadi pada 10 April 2021.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 7,1 menimbulkan kerusakan masif di sejumlah wilayah Kabupaten Malang.
”Mayoritas tergolong rusak ringan dan sedang. Juga ada sejumlah bangunan yang bertambah rusak, karena sebelumnya sudah terdampak pasca gempa pertama April 2021."
"Data termutakhir per 22 Mei 2021 malam pukul 22.00 WIB 287 rumah terdampak alami kerusakan,” ujar Sadono, Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (23/5/2021).
Menurut Sadono, bangunan yang terdampak gempa ini tersebar di 14 wilayah Kabupaten Malang seperti Kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, Dampit, Kalipare, Jabung, Pagak, Donomulyo hingga Poncokusumo.
Sadono menambahkan BPBD Kabupaten Malang menerima informasi terdapat 1 orang luka-luka dalam gempa ini.
Tapi korban dikabarkan hanya mengalami luka ringan karena tertimpa plafon yang runtuh.
Korban luka tersebut diketahui merupakan warga Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Infonya korban tertimpa plafon rumah saat gempa.
Di sisi lain, perasaan trauma masih menyelimuti benak Warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang usai gempa 6.2 SR mengguncang pada Jumat (21/5/2021) malam.
Saat gempa mengguncang, warga memilih tidak tidur dan berjaga di halaman luar rumah.
Peristiwa itu disaksikan Nurhalimah warga Desa Majang Tengah yang tengah berjaga di depan rumah.
Nurhalimah bercerita gempa yang terjadi terasa kuat.
"Meski tak sekencang gempa yang lalu (10 April 2021) ini juga terasa kuat apalagi kami juga trauma rasakan gempa," beber wanita yang akrab disapa Ima itu.
Saat gempa menerjang warga berteriak hingga berhamburan keluar. Para anak-anak ditenangkan orang tuanya dan kini tidur di luar rumah.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ada rumah warga tampak mengalami kerusakan baru.Terlihat serpihan tembok dan semen berada di lantai.
"Rumah sebelah ini retakan temboknya semakin rengat (lebar)," jelasnya.
Terakhir, Ima berharap tidak terjadi gempa susulan. Ia begitu khawatir adanya gempa susulan.
"Baru kali ini seperti ini. Tidak pernah gempa sebelumnya," terangnya.