Berita Surabaya Hari Ini

2 Pasien Varian Baru Covid-19 Asal Jatim Sembuh Seusai Dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya

pasien varian baru covid-19 tersebut telah disembuhkan dan keluar dari RS Lapangan Indrapura.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
Pemprov Jatim
Laksma dr IDG Nalendra DI SpB SpBTKV, selaku penanggung jawab RS Lapangan Indrapura, Selasa (25/5/2021), menyampaikan kabar gembiran bahwa kedua pasien varian baru covid-19 asal Jatim telah berhasil disembuhkan. 

Berita Surabaya Hari Ini
Reporter: Fatimatuz Zahro
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | SURABAYA - RS Lapangan Indrapura menyampaikan kabar baik terkait penanganan tenaga migran yang terinfeksi virus corona varian baru B.117 (strain Inggris) dan varian baru B.1351 (strain Afrika Selatan).

Kedua pasien varian baru covid-19 tersebut telah disembuhkan dan keluar dari RS Lapangan Indrapura.

Penanggung jawab RS Lapangan Indrapura, Laksma dr IDG Nalendra DI SpB SpBTKV, Selasa (25/5/2021), menyampaikan bahwa kedua pasien tersebut telah berhasil disembuhkan dan tergolong cepat masa penyembuhannya.

"Alhamdulillah, dengan kerja keras para nakes dan relawan serta doa dari semua pihak, RSLI berhasil menangani dan menyembuhkan pasien covid-19 dengan varian baru." terang dr Nalendra mengawali penjelasannya.

Kedua pasien yang merupakan tenaga migran itu sama-sama masuk RSLI pada tanggal 7 Mei 2021.

Mereka langsung ditangani dengan baik, dimonitor dengan ketat dan dinyatakan sembuh.  

Pasien wanita yang terkonfirmasi varian baru B.117 (strain Inggris) masuk dengan gejala ringan tanpa komorbid.

Setelah 14 hari perawatan kondisi klinisnya terus membaik.

Ia pun telah menjalani dua kali tes usap dan dikonfirmasi dua kali.

Oleh sebab itu ia dinyatakan sembuh dan bisa keluar rumah sakit.

Begitu juga dengan pasien laki-laki yang terkonfirmasi varian baru B.1351 (strain afrika Selatan).

Ia masuk tanpa gejala namun dengan komorbid.

Setelah 18 hari perawatan dan konfirmasi 2x swab negatif serta kondisi klinisnya sudah baik, dinyatakan sembuh dan bisa keluar rumah sakit pada 20 Mei 2021.

"Kami telah menangani pasien covid-19 varian baru, dengan baik dan telah dinyatakan sembuh. Masyarakat khususnya di Jawa Timur tidak perlu terlalu panik dalam menyikapi adanya varian baru covid-19. Yang penting tetap mejalankan protokol kesehatan," terang dr Nalendra.

Dengan demikian ini menjadi berita baik bagi masyarakat, aparat pemerintahan mulai tingkat RT, RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten dan lainnya untuk tidak terlalu cemas dan khawatir terhadap varian baru covid-19 tentunya tetap dibarengi dengan menjalankan prokes 5M, meningkatkan imunitas dan pola hidup sehat.

Dr Nalendra juga memaparkan bahwa hingga hari ini, dari data relawan RSLI, setidaknya sudah 10.338 PMI yang masuk ke Jatim dan 91 orang diantaranya terkonfirmasi positif covid-19 dan dirawat di RSLI.

Dari jumlah itu, dua di antaranya adalah pasien dengan varian baru B.117 dan B.1351.

Dari seluruh pasien tersebut, sebanyak 57 orang sudah dinyatakan sembuh, termasuk dua orang dengan varian baru, sehingga tinggal 34 orang PMI yang dirawat di RSLI.

Untuk Rumah Sakit Lapangan Indrapura sendiri setelah mendekati satu tahun beroperasi, telah melayani 7.394 pasien, 7.050 sudah KRS (sembuh), dan masih merawat 62 orang pada hari ini.

Tingkat kesembuhan RSLI sebesar 96,76 persen dengan kontribusi kesembuhan bagi nasional sebesar 0,43 persen,Jawa Timur 5,03 persen serta Surabaya 31,41 persen.

Di sisi lain, Dr Fauqa Arinil Aulia SpPK selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI juga memberikan penjelasan secara patologi klinis.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang penanganan covid-19, bagi mereka yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri dan positif covid-19 maka harus mejalani masa isolasi dan penyembuhan minimal 14 hari.

Di RSLI mereka akan mendapatkan penanganan khusus. Pasien tenaga migran mendapatkan zona tersendiri yang tidak bercampur dengan pasien lokal.

Pada mereka yang terkonfirmasi covid-19 varian baru juga ditempatkan pada ruang isolasi yang terpisah dengan lainnya.

Mereka mendapatkan monitoring dan penanganan yang intensif dari nakes.

Pemberian vitamin, olah raga, berjemur serta beragam aktifitas lainnya serta penyediaan sarana cafe diberikan untuk memberikan kenyamanan bagi pasien sehingga selama 14 hari menjalani perawatan dan isolasi.

Mereka tidak mengalami stress dan kejenuhan.

Bagi yang memiliki komorbid, akan dipantau dan diberikan obat untuk menyelesaikan sakitnya.

Monitoringnya juga lebih ketat.

"Kami telah mengirimkan 42 sampel/specimen ke Laboratorium ITD (belakang Kampus C Unair) dan ke Balitbangkes Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga hari ini kami memang baru mendapatkan 2 pasien yang terkonfirmasi covid-19 varian baru," Ujar dr Fauqa.

Sesuai SE Kemenkes, ada 6 kriteria yang dipakai untuk dasar pengiriman sampel covid-19 yang dicurigai sebagai varian baru untuk dipastikan kesahihannya.

Pertama, yang muncul pada daerah yang outbreak, yakni penularan yang cepat pada suatu wilayah.

Kedua, orang yang baru melakukan perjalanan internasional, terkonfirmasi positif dengan CT Value yang rendah, dibawah 25.

Ketiga, mulai menginveksi pada kelompok yang tidak rentan.

Pada usia anak-anak banyak terkena, maka hal tersebut perlu dicurigai dan dikirimkan sampelnya.

Kelima, pada penderita yang pernah terinveksi, lalu terinveksi covid kembali (reinveksi) dan terakhir pada kejadian kematian dengan penyakit penyerta serta penyakit menular lainnya.

Dengan enam kriteria tersebut khususnya mengacu pada kriteria kedua, maka sudah selayaknya pada para pasien PMI dilakukan pengambilan sampel yang selanjutnya dikirimkan ke kedua lembaga tersebut (ITD  dan Balitbangkes),dan ternyata memang terkonfirmasi dua orang terjangkit varian baru.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved