6 Jenis Porter di Gunung Semeru, Pengertian Tugas dan Fungsinya, Beban Maksimal yang Dibawa 20 Kg

Ketahui 6 jenis porter di Gunung semeru berdasarkan tugas dan fungsinya, beban maksimal yang dibawa 20 kg

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Canva.com
Ilustrasi porter gunung: jenis-jenis porter di Gunung Semeru termasuk pengertian tugas dan fungsinya 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut jenis-jenis porter di Gunung Semeru termasuk pengertian tugas dan fungsinya.

Porter atau orang yang diupah untuk membawa barang selama pendakian Gunung Semeru umumnya dibagi menjadi 6 jenis.

Enam jenis porter Gunung Semeru antara lain porter harian, porter masak, sampai porter puncak

Selain itu ada juga porter drop, porter ke puncak dan dan porter team. 

Cakyo, salah satu relawan Saver Semeru mengungkapkan beban maksimal yang dibawa porter di Gunung Semeru ini maksimal 20 kg.

Mengutip @Tumpang Camp Adventure (TCA) berikut ini 6 jenis porter pendakian Gunung Semeru yang umum disebut:

1. Porter Harian

Ilustrasi porter gunung: jenis-jenis porter di Gunung Semeru termasuk pengertian tugas dan fungsinya
Ilustrasi porter gunung: jenis-jenis porter di Gunung Semeru termasuk pengertian tugas dan fungsinya (Canva.com)

Porter yang ikut selama durasi pendakian, porter akan membawa barang apapun yang kita berikan.

Mereka juga akan membantu memasak (bila diminta), mendirikan tenda serta mencari air di Sumbermani Kalimati.

Selain itu, yang penting pendaki pengguna jasa memberi tahu ke porter apa yang diinginkan sebelum pendakian.

2. Porter masak

Sama dengan porter harian, selain mengangkat barang porter ini juga ahli dalam memasak.

Jadi bila ingin makan dengan menu yang sedikit rumit, silahkan gunakan jasa porter dan beri tahu menu apa yang diinginkan.

3. Porter drop

Porter yang tidak ikut seterusnya saat pendakian yang kita lakukan, tugasnya hanya droping barang.

Misalnya jika ingin camping saja di Ranu Kumbolo selama 2 hari dan barang yang dibawa hanya logistik yang akan habis saat camping, daripada membayar jasa porter selama 2 hari bisa pakai sistem drop saja.

Porter hanya akan droping barang di Ranu Kumbolo kemudian pulang.

4. Porter ke puncak

Ilustrasi pendaki: info pendakian Gunung Semeru 2021 cara daftar, biaya sampai kuota per hari
Ilustrasi pendaki: info pendakian Gunung Semeru 2021 cara daftar, biaya sampai kuota per hari (Canva.com)

Porter yang diminta jasa tambahan mengawal hingga ke Puncak Semeru.

Misalnya open trip dengan 10 orang, 1 guide dan 4 porter angkut harian.

Saat ke puncak, tidak standar bila 10 peserta hanya dikawal 1 orang guide.

Selain faktor resiko yang tinggi, bila ada salah satu peserta yang tidak kuat dan mau turun, harus ada yang mengawal turun kembali ke basecamp Kalimati.

Itu sebabnya, lebih baik ada tambahan porter yang mengawal hingga ke puncak.

5. Porter team

Istilah ini ada bila ikut dalam open trip atau private trip.

Biasanya porter team akan membawakan alat camping, logistik dan memasak selama pendakian.

Tapi kadang juga tergantung perjanjian antara TO dan peserta, misal porter cuma membawa tenda, sementara sleeping bag/matras dibawa sendiri oleh peserta.

6. Porter pribadi

Ilustrasi gambar: pendaki mendirikan tenda di Ranu Kumbolo, danau di Gunung Semeru
Ilustrasi gambar: pendaki mendirikan tenda di Ranu Kumbolo, danau di Gunung Semeru (Canva.com)

Istilah ini muncul bila kalian ikut open trip atau private trip.

Semua peralatan camping dan logistik sudah dibawakan porter team, kita cukup membawa pakaian atau alat pribadi.

Tapi masih berat ?

Itu artinya anda harus menggunakan jasa porter pribadi, jadi tas yang berisi pakaian dan barang pribadi akan dibawakan porter pribadi.

Porter nomer 1,2,3 dan 5 jalan mendahului tamu.

Misalnya camp pertama di Ranu Kumbolo maka mereka akan jalan lebih dulu ke Ranu Kumbolo mempersiapkan semuanya (tenda, memasak, dll).

Untuk porter pribadi, bisa mendahului dan menunggu di tempat camp atau bisa diajak jalan bersama (semisal karena tas yang porter pribadi bawa berisi kamera buat berfoto di jalan atau makanan buat di jalan). 

Siapkan uang cash dan segera melunasi kewajiban membayar jasa porter setelah trip selesai.

Beberapa kejadian pas trip usai, TO janji pembayaran setelah dapat transfer pelunasan dari peserta atau alasan lainnya yang buat pembayaran tertunda-tunda.

Untuk makan porter ikut tamu, jadi kalau belanja logistik dilebihkan, untuk makan porter.

Bila mereka sungkan makan bareng, bisa diberi logistik biar mereka masak sendiri. 

Banyak kejadian pengguna jasa porter tidak mengerti hal ini, mereka bawa logistik sendiri, dimakan sendiri porternya tidak diajak makan juga. (Reporter: Wiwit Purwanto)

Wisata serta pendakian Gunung Semeru dan Gunung Bromo perdana dibuka Senin 24 Mei 2021.  

Sejumlah aturan dan ketentuan khusus wajib dipenuhi oleh wisatawan dan pendaki.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB-TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, pembukaan tersebut dilakukan usai penutupan sementara pada masa libur Lebaran, dalam upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di tempat wisata.

"Kawasan wisata Bromo, dan pendakian Semeru kembali dibuka pada 24 Mei 2021," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengutip Antaranews.com 'Kawasan Bromo-Semeru kembali dibuka untuk wisatawan mulai 24 Mei'.

Sarif menjelaskan, untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Bromo, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, mengingat saat ini di Indonesia masih terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona.

Beberapa persyaratan tersebut di antaranya adalah, para wisatawan harus dalam keadaan sehat, dan menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter, atau hasil rapid test yang masih berlaku, dengan hasil negatif COVID-19.

Kemudian, usia pengunjung yang diperbolehkan adalah di bawah 60 tahun.

Untuk ibu hamil, jelas Sarif, saat ini masih belum diperbolehkan untuk memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Selain itu, persyaratan lainnya adalah para pengunjung wajib menjaga jarak, tidak berkerumun, dan mengenakan masker.

Kemudian, membawa cairan pembersih tangan atau sabun cair yang bisa dipergunakan untuk mencuci tangan di tempat-tempat yang disediakan.

"Bagi setiap individu atau kelompok, sebelum melakukan registrasi, wajib mencermati tata cara registrasi, dan berpedoman pada aturan yang sudah ditentukan," kata Sarif.

Pada kawasan Bromo, Balai Besar TNBTS juga melakukan pembatasan kuota pengunjung dengan mempertimbangkan daya tampung kawasan.

Pada situs Bukit Cinta, kuota ditetapkan sebanyak 56 orang per hari, Bukit Kedaluh 172 orang per hari, dan Penanjakan 339 orang.

"Kemudian untuk Mentigen, kuota dibatasi 200 orang per hari, dan Savana Teletubies 867 orang per hari," kata Sarif.

Sarif menambahkan sementara untuk pendakian ke Gunung Semeru, pihaknya juga menetapkan kuota pendaki.

Berdasarkan hasil monitor dan evaluasi, kuota ditetapkan sebanyak 300 orang per hari, atau 50 persen dari total kapasitas daya tampung.

"Kuota dibagi menjadi 130 pendaki untuk kuota reguler, dan 170 orang pendaki untuk penjadwalan ulang," ujar Sarif.

Pendakian hanya diizinkan selama tiga hari dua malam, dan batas aman pendakian yang direkomendasikan adalah di wilayah Kalimati.

Para pendaki juga wajib mematuhi ketentuan terkait penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19.

Kegiatan wisata di kawasan Bromo, dan pendakian Gunung Semeru tersebut dilakukan pada 13-23 Mei 2021.

Penutupan tersebut, merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan potensi peningkatan, dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, pada masa libur Lebaran.

Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM

Ikuti berita jenis-jenis porter di Gunung Semeru, pendakian Gunung Semeru dan Gunung Bromo lainnya 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved