Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Dinilai Terlalu Umbar Kehidupan Pribadi, Ini Kata Psikolog
Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dinilai terlalu mengumbar kehidupan pribadinya. Ini penjelasan psikolog.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah memang tak lepas dari sorotan usai menikah.
Bahkan anak mantu Anang Hermansyah ini dinilai terlalu mengumbar kehidupan pribadi.
Hal itu lantaran sejak menikah hingga keguguran Aurel Hermansyah tak luput menjadi konten di Youtube Atta Halilintar.
Video-video tersebut pun menimbulkan reaksi pro dan kontra di antara warganet.
Tak sedikit netizen yang menilai bahwa Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah terlalu mengumbar kehidupan pribadi ke ranah publik.
Terkait hal ini, psikolog klinis forensik, Kasandra Putranto turut memberikan pendapat.

Baca juga: Tangis Nagita Slavina Lihat Hasil USG Anak Kedua, Rafathar Bongkar Kondisi Sang Adik Sebenarnya
Baca juga: Gaya Lucinta Luna Maternity Shoot Tersorot, Eks Abash Pamer Perut Makin Buncit Bareng Pacar Bule
Kasandra mengatakan keputusan publik figur untuk menyampaikan kabar baik maupun kabar duka merupakan hal yang wajar selama tidak berlebihan.
"Menyampaikan kabar baik dan kabar duka adalah hal yang wajar dan perlu dilakukan selama tidak berlebihan," kata Kasandra seperti dilansir dari NOVA: Netizen Nilai Atta dan Aurel Terlalu Umbar Kehidupan, Psikolog Beri Penjelasan.
Sebagai psikolog klinis forensik, Kasandra mengatakan, ada beberapa hal membuat aktivitas 'mengumbar' kehidupan pribadi sudah sampai tahap yang berlebihan.
"Dalam batasan kompetensi saya sebagai psikolog klinis forensik, saya menggunakan batasan kesehatan dan hukum," ucap Kasandra.
Menurutnya, aktivitas 'mengumbar' kehidupan pribadi sudah bisa dikatakan berlebihan jika sudah mengganggu kesehatan dan melanggar aturan dan merugikan atau melukai orang lain.
"Batasan kesehatan apabila sudah terjadi berulang-ulang, berlebihan, dan mengganggu fungsi kehidupan.
Batasan hukum apabila sudah melanggar aturan dan merugikan atau melukai orang lain," jelas Kasandra.
Kasandra juga mengatakan bahwa publik figur memang selalu memiliki risiko menghadapi fans dan haters, yang berpotensi menjadi tekanan dengan berbagai tuntutan mereka.
"Permasalahannya adalah dari sebuah berita yang disiarkan, disebarkan, dan diberikan komentar berulang-ulang.