Berita Malang Hari Ini
Video - Ada 'Kelenteng/Rumah Cina' di Jalan Sanan Malang, Milik Perajin Tempe Nor Hasim
Rumah perajin tempe Sanan, Nor Hasim di Jalan Sanan Gg 11 ternyata unik karena dibuat mirip kelenteng yang dominan warna merah
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Rumah perajin tempe Sanan, Nor Hasim di Jalan Sanan Gg 11 ternyata unik karena dibuat mirip kelenteng yang dominan warna merah.
Rumahnya berlantai dua.
Sering disebut Kelenteng Nor Hasim.
Ada lampion dan pernik-pernik lainnya di rumah itu.
Di bagian depan rumahnya adalah tulisan 'Rumah Cina'.
Ada juga tulisan rumah ibadah dalam bahasa Jawa kuno dan Mandarin.
"Kalau tulisan itu saya minta tolong ke orang yang bisa. Kemudian saya tiru," kata Nor Hasim pada suryamalang.com, Kamis sore (3/6/2021).
Bahkan jika mencari di google keluar tulisan kelenteng Nur Hasyim (yang benar Nur Hasim).
"Ide awalnya ya karena bosan. Terus saya juga senang kalau melihat kelenteng-kelenteng dan sejarah Tiongkok," ungkapnya.
Ia menggambar juga ada dasarnya.
Selama delapan bulan penuh ia mengerjakan pengecatan saat malam hari agar konsentrasi dan tidak mengganggu orang lain.
Ia mengerjakan sendiri.
Dari rumah dua lantai itu, ada tiga pintu masuk.
"Dari keluarga dan tetangga tidak ada masalah. Malah tetangga sebelah juga ingin ikut," kata penjual buku bekas ini.
Lingkungan sekitarnya berornamen Tiongkok.
Apa yang sudah dikerjakan katanya masih 60 persen dari rencana.
"Ini kalau dibersihkan lagi, pasti lebih ganteng," ujarnya.
Apalagi jika dicat lagi warna merahnya.
Ia memakai cat minyak.
Soal biayanya selama delapan bulan mengecat, ia tidak menghitungnya.
"Wah..gak tahu habis berapa. Ada uang ya saya kerjakan saja," jawab Nor Hasim santai.
Katanya, sebelum pandemi, banyak juga wisatawan yang foto-foto di depan rumahnya.
Bahkan pernah ia lihat ada yang memakai baju tradisional Tiongkok sambil bikin video.
Keseharian pria ini pada usaha pembuatan tempe dan jual buku-buku lama.
Biasanya ia sore hari mencari buku-buku lama.
Sebelumnya ia berjualan di Jalan Sriwijaya dan kemudian di Velodromwe Sawojajar.
Berswafoto disana memang menarik.
Apalagi lingkungannya bersih.