Profil Singkat Andika Perkasa dan Yudo Margono, Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bakal pensiun pada akhir tahun ini.
Setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.
Kembali bertugas dalam waktu singkat, kemudian dia dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, dia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal pada 8 November 2013.
Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Dia mengemban jabatan itu kurang lebih selama dua tahun.
Dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) pada 2018.
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Dia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.