Berita Tulungagung Hari Ini
7 Fakta Pesan Nyi Roro Kidul Soal Isu Tsunami 23 Meter di Tulungagung, Polisi Sampai Turun Tangan
Inilah rangkuman fakta terkait pesan Nyi Roro Kidul soal isu tsunami di Tulungagung yang sempat menggemparkan warga.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Inilah rangkuman fakta terkait pesan Nyi Roro Kidul soal isu tsunami di Tulungagung yang sempat menggemparkan warga.
Kutipan pesan Nyi Roro Kidul yang beredar melalui WhatsApp tentang tsunami setinggi 23 meter tersebut sampai membuat warga ketakutan, panik dan mengungsi.
Lalu, bagaimana dengan keadaan di pantai Tulungagung saat ini setelah isu tsunami tersebut tidak terbukti?
Simak rangkuam selengkapnya yang berhasil tim SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan wartawan di lapangan:
1. Pesan Nyi Roro Kidul Soal Tsunami Beredar di WhatsApp

Isu tsunami membuat warga di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung ketakutan, Jumat (2/7/2021) pukul 02.00 WIB.
Isu itu beredar lewat rekaman suara, yang menyebar luas lewat grup-grup WhatsApp.
Dalam rekaman itu, seorang perempuan mengirim pesan suara kepada temannya yang dipangggilnya dengan “Dit”.
Menurut perempuan itu, Nyi Roro Kidul, yang diyakini penguasa laut selatan datang ke Dusun Baran, Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir.
2. Nyi Roro Kidul Berpesan Akan Ada Tsunami Setinggi 23 Meter
Utusannya lalu merasuki seorang warga yang bernama Nika, lalu memberikan peringatan datangnya tsunami.
“Jumat tanggal dua, jam dua pagi akan ada tsunami."
"Yang percaya disuruh ngungsi, kalau tidak percaya tidak apa-apa. Hanya mengingatkan,” ucap perempuan dalam rekaman itu.
Tsunami itu disebut setinggi 23 meter dan sampai ke ketinggian Tumpak Serut.
Sosok perempuan dalam rekaman itu menegaskan, dirinya hanya menyampaikan apa yang disampaikan Nyi Roro Kidul lewat utusannya.
3. Warga Ketakutan dan Mengungsi

Sontak rekaman itu membuat warga gempar dan dilanda ketakutan.
Sejak Kamis (1/7/2021) malam banyak warga yang mengungsi di Gardu Pandang, yang ada di atas gunung di atas Pantai Sine.
4. Aparat dan Polisi Berusaha Menenangkan Warga
Kepala Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Asim, mengakui jika warganya dilanda kepanikan, karena termakan isu itu.
Mereka berupaya menyelamatkan diri, khawatir isu tsunami yang konon dari Nyi Roro Kidul itu terjadi sungguhan.
“Kami coba meredam gejolak warga, meyakinkan tsunami tidak akan terjadi."
"Polisi juga turun melakukan penjagaan,” ucap Asim kepada SURYAMALANG.COM.
5. Kepala Desa Cari Sosok yang Merekam Pesan Viral Soal Tsunami

Asim pun berinisiatif datang ke Dusun Baran, Desa Banyuurip untuk menemui orang yang menyebar isu itu.
Rombongan perangkat dan tokoh Kalibatur berhasil menemui sosok yang membuat rekaman itu.
Namun saat dimintai keterangan, orang itu tidak bisa menunjukkan bukti rekamannya.
“Identitasnya saya lupa. Tapi setelah kami temui dia tidak bisa mempertanggungjawabkan ucapannya,” ujar Asim.
6. Situasi Saat Ini
Kini situasi di Pantai Sine kembali reda dan masyarakat beraktivitas seperti biasa.
Pantai Sine adalah pantai dengan ratusan rumah warga tidak jauh dari bibir pantai.
Karena itu warga di lokasi ini sangat sensitif dengan isu tsunami.
7. Pernah Ada Isu Sebelumnya
Bukan kali ini saja mereka kalang kabut meninggalkan permukiman karena isu tsunami.
Pada 7 Oktober 2020 malam mereka mengosongkan permukiman, karena khawatir dengan hasil kajian ITB tentang potensi tsunami di selatan Jawa.
Hal yang sama juga terjadi pada 19 Juli 2019 malam, di tengah isu Megathrust 2019.
Saat itu warga yang tengah menggelar pesta adat labuh laut, melihat air laut surut.
Karena berita Megathrust terlanjur menyebar, warga ketakutan dan mengosongkan permukiman.
Pada tahun Desember 2012, early warning system (EWS) tsunami di Pantai Sine sempat menyala karena gangguan.
Warga pun panik dan lari ke tempat yang aman.
Setelah tahu jika alarm karena EWS yang bermasalah, mereka merusak EWS ini.
Gara-gara film 2012, warga Sine juga pernah lari menyelamatkan diri.
Film 2012 adalah film fiksi ilmiah tahun 2009, terinspirasi berakhirnya kalender perhitungan Suku Maya, pada 2 Desember 2012.
Saat film ini tengah booming di akhir 2009, warga Sine pernah menjadi korban isu tsunami.
Bermula dari warga yang bekerja di luar negeri memberi kabar, akan ada meteor jatuh di laut Sine.
Warga pun berbondong-bondong mengungsi ke tempat yang aman hingga beberapa hari.
Reporter: David Yohanes / Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Simak berita terkait Nyi Roro Kidul dan Tulungagung lainnya.