Penderita Covid-19 di Lumajang Ditemukan Meninggal Saat Isoman di Rumah Kontrakan

Petugas medis saat mengevakuasi mayat pasien covid-19 yang ditemukan meninggal dunia saat isoman di rumah kontrakannya di Lumajang.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: eben haezer
ist
Petugas medis di Lumajang mengevakuasi mayat pria penderita covid-19 yang ditemukan meninggal dunia saat isoman di rumah kontrakan 

SURYAMALANG, LUMAJANG - Seorang pria berinisial IDS (45) ditemukan meninggal dunia di tempat kontrakannya. Diduga pria itu meninggal dunia saat melakukan isoman atau isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.

Pria yang merupakan warga Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang itu diduga sudah meninggal lebih dari satu hari.

Sebab di bawah pintu rumah kontrakan korban ditemukan surat pendek yang diduga ditulis anaknya, untuk memberi semangat sang ayah dalam melawan Covid-19.

"Ayah barusan aku ke sini (kontrakan) kok ndak bukakan kenapa? Ayah cepat sembuh makan yang banyak, minum susu yang banyak, ayo semangat yah," begitu tulisan surat tersebut.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, IDS melakukan isoman sejak 29 Juni. Sebelumnya IDS sempat melakukan tes Swab antigen di salah satu klinik.

Ternyata dari tes itu IDS mendapati hasilnya positif Covid-19. Bukannya melanjutkan tes PCR terlebih dahulu, IDS memutuskan melakukan isolasi mandiri di sebuah rumah kontrakan dekat tempatnya bekerja di kawasan Purwosono.

Rupanya, selama menjalani masa isolasi IDS tak berterus terang dengan orang-orang sekitarnya. Malahan, IDS sempat melakukan kontak dengan tetangganya yang rata-rata adalah rekan bekerja.

Hendrik Dwi Martono, Kepala Desa Purwosono mengaku kaget kali pertama mendengar ada salah satu warga meninggal dengan keluhan sesak nafas. Sebab sebelumnya tidak ada laporan bahwa IDS sedang menjalani isolasi mandiri.

"Saya dapat laporan terus katanya sebelumnya sesak nafas. Nah itu saya minta warga gak langsung mengurus jenazah sendiri, tunggu tim medis datang. Setelah datang diperiksa di kamarnya ada surat tes corona dengan hasil positif yang pernah dilakukan di salah satu klinik di Lumajang," terangnya.

Temuan itu membuat Hendrik dan perangkat desa lain ironi. Sebab keberadaan IDS sebagai pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri tak terpantau oleh Satgas Covid-19.

"Harusnya kan kalau ada pasien cek terus hasilnya positif dilaporkan ke Dinkes. Biar pasien itu bisa terpantau," ujarnya.

Sementara adanya temuan itu, Tim Gugus Tugas Covid-19 Lumajang melakukan pemulasaran jenazah secara protokol kesehatan. Pihak puskesmas setempat pun juga langsung mentracing 11 orang kontak erat korban. Setelah dilakukan tes Swab antigen, satu orang tetangga kontrakan korban dinyatakan reaktif.

"Meskipun hanya 1 orang yang reaktif tapi kami minta semua untuk melakukan isolasi mandiri. Kami juga melakukan pemantauan sampai isolasi mandiri mereka selesai," pungkas Kepala Puskesmas Labruk Kidul, Citra Rahmania.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved