Berita Arema Hari Ini

Strategi Arema FC Hadapi Kondisi Terburuk Saat Kompetisi Liga 1 Terancam Isu Perpanjangan PPKM

Bahkan ketika Liga 1 2021 yang ditunda diterpa isu kurang sedap wacana perpanjangan masa PPKM Darurat saat ini, Arema FC sudah punya 'senjata' kontrak

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Arema FC Official
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana dan istri menunjukkan kontrak pemain Arema FC Diego Michiels. Manajemen Arema sudah menempatkan klausul penyesuaian kontrak saat kondisi tak terduga dalam kontrak tiap pemain 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema FC ternyata sudah memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi Kompetisi yang tidak menentu.

Manajemen Arema FC telah mengantisipasi masalah kontrak pemain jika kondisi terburuk terjadi.

Bahkan ketika Liga 1 2021 yang ditunda kembali diterpa isu kurang sedap rencana perpanjangan masa PPKM Darurat saat ini, Arema FC sudah punya 'senjata' di kontrak pemain.

Manajemen Arema FC telah mengantisipasi masalah penyesuaian nilai kontrak pemain jika kompetisi kembali terganggu sejak pemain menandatangani kontrak awal.

General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan masalah ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari.

Tim memang sudah mempersiapkan kondisi-kondisi tidak menentu semacamyang terjadi saat ini dan langsung disertakan dalam klausul kontrak tiap pemain.

"Hal-hal jika ada kondisi seperti itu (force majeure atau penundaan Liga) sudah kami atur di kontrak pemain," ujar Ruddy Widodo.

Ruddy Widodo membeberkan semenjak kerumitan yang terjadi pada musim 2020, Arema FC dan klub-klub lain berusaha mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan melalui kontrak.

Karena itu pada tahun ini kontrak pemain lebih tebal dari pada tahun-tahun sebelumnya.

"Perihal bagaimana format kontrak juga hasil diskusi dengan teman-teman klub lain,"ujarnya.

Semua hal-hal dijelaskan lebih terperinci dalam kontrak pemain.

Tujuannya agar pemain ikut mengetahui langkah-langkah antisipasi apa saja yang disiapkan klub selama jalannya kompetisi.

Karena itu, tidak ada kebijakan mendadak yang kemudian menjadi sengketa yang merugikan salah satu pihak.

Ketika pemain menandatangani kontrak berarti terjadi kesepakatan yang mengikat antara klub dan juga pemain.

"Kitab Suci FIFA itu kontrak. Jadi memang tidak boleh ada pihak yang diberatkan," kata GM asal Madiun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved