Berita Arema Hari Ini
Strategi Arema FC Hadapi Kondisi Terburuk Saat Kompetisi Liga 1 Terancam Isu Perpanjangan PPKM
Bahkan ketika Liga 1 2021 yang ditunda diterpa isu kurang sedap wacana perpanjangan masa PPKM Darurat saat ini, Arema FC sudah punya 'senjata' kontrak
SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema FC ternyata sudah memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi Kompetisi yang tidak menentu.
Manajemen Arema FC telah mengantisipasi masalah kontrak pemain jika kondisi terburuk terjadi.
Bahkan ketika Liga 1 2021 yang ditunda kembali diterpa isu kurang sedap rencana perpanjangan masa PPKM Darurat saat ini, Arema FC sudah punya 'senjata' di kontrak pemain.
Manajemen Arema FC telah mengantisipasi masalah penyesuaian nilai kontrak pemain jika kompetisi kembali terganggu sejak pemain menandatangani kontrak awal.
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan masalah ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari.
Tim memang sudah mempersiapkan kondisi-kondisi tidak menentu semacamyang terjadi saat ini dan langsung disertakan dalam klausul kontrak tiap pemain.
"Hal-hal jika ada kondisi seperti itu (force majeure atau penundaan Liga) sudah kami atur di kontrak pemain," ujar Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo membeberkan semenjak kerumitan yang terjadi pada musim 2020, Arema FC dan klub-klub lain berusaha mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan melalui kontrak.
Karena itu pada tahun ini kontrak pemain lebih tebal dari pada tahun-tahun sebelumnya.
"Perihal bagaimana format kontrak juga hasil diskusi dengan teman-teman klub lain,"ujarnya.
Semua hal-hal dijelaskan lebih terperinci dalam kontrak pemain.
Tujuannya agar pemain ikut mengetahui langkah-langkah antisipasi apa saja yang disiapkan klub selama jalannya kompetisi.
Karena itu, tidak ada kebijakan mendadak yang kemudian menjadi sengketa yang merugikan salah satu pihak.
Ketika pemain menandatangani kontrak berarti terjadi kesepakatan yang mengikat antara klub dan juga pemain.
"Kitab Suci FIFA itu kontrak. Jadi memang tidak boleh ada pihak yang diberatkan," kata GM asal Madiun.
“Tidak hanya urusan saat Liga tertunda. Ketika pemain atau pelatih performanya kurang selama gelaran Liga juga diatur dalam kontrak," pungkasnya.
Arema FC sudah membuat kontrak dengan klausul tambahan itu sejak awal karena pengalaman kurang menyenangkan pada musim 2020
Isu penyesuaian kontrak kembali naik menyusul penundaan kick off Liga 1 2021 yang seyogyanya digelar 9 Juli lalu kini mundur menjadi akhir Agustus.
Pada penundaan kali ini PSSI memutuskan mengembalikan kebijakan penyesuaian kontrak pemain kepada klub.
Federasi tidak lagi mengeluarkan aturan-aturan khusus mengenai penyesuaian nilai kontrak seperti musim 2020 kemarin yang ditetapkan sebesar 25 persen.
Sementara itu Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno, menyatakan akan menyiapkan beberapa langkah persiapan jika nantinya PPK Darurat akan diperpanjang.
Sudjarno mengaku dirinya belum tahu betul apakah nantinya PPKM darurat akan diperpanjang atau tidak.
Tetapi, Sudjarno memastikan bahwa pihaknya akan mendukung penerapan PPKM yang masih berlaku saat ini hingga 20 Juli mendatang.
Sudjarno menegaskan bahwa pihaknya akan mencari solusi dan langkah terbaik agar sepak bola dapat bergulir dengan tidak melanggar PPKM.
“Kami juga kan melakukan komunikasi dengan Polri, jadi nanti arahannya seperti apa yang diberikan kami juga akan mengikuti," ucapnya.
"Kami akan melakukan sesuai arahan dengan mendukung pemerintah dengan penerapan PPKM. Dan kami juga akan melakukan diskusi dengan stakeholder terkait."
Menurutnya, hal terpenting untuk tetap bisa menggelar kompetisi dan juga membantu pemerintah adalah dengan mengajak suporter menonton dari rumah.
Berita terkait Arema
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arema FC Sudah Lebih Siap Hadapi Isu Penyesuaian Kontrak di Masa Tunda