Berita Gresik Hari Ini
Tragedi Firoh Ibu Hamil Meninggal Karena Covid-19 Gresik, Suami Menyusul, Tinggalkan Seorang Bocah
Setelah ibu hamil bernama Mazroatul Afiro (31) atau Firoh dan bayinya meninggal, hari ini, Kamis (15/7/2021) sang suami Fakhrudin, menyusul, meninggal
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Tragedi kematian seorang ibu hamil 7 bulan di Gresik karena kesulitan mendapat rumah sakit saat terpapar Covid-19 berlanjut.
Setelah ibu hamil bernama Mazroatul Afiro (31) atau Firoh dan bayinya meninggal, hari ini, Kamis (15/7/2021) sang suami, Fakhrudin, menyusul, meninggal dunia.
Kini anak semata wayang mereka yang masih berusia 11 tahun menjadi Yatim piatu.
Hanya dalam hitungan hari, putra pasangan Fakhrudin dan Mazroatul Afiro bernama Achmad Fakhrur Rozi (11) harus kehilangan kedua orang tuanya.
Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu juga harus mengubur impiannya untuk memiliki adik karena sang adik yang masih dalam kandungan ibunya turut meninggal dunia.
Sebelumnya, kematian sang ibu, Mazroatul Afiro (31) begitu menarik simpati banyak pihak karena kisahnya yang kesulitan mendapat rumah sakit.
Mazroatul Afiro (31) bersama sang suami Fakhrudin (39) sudah pamit keluar rumah sejak Senin (12/7/2021) untuk mencari rumah sakit.
Mazroatul yang sedang hamil 7 bulan dalam kondisi lemah dengan tingkat saturasi 40.
Dalam kondisi positif Covid-19, sempat ditolak beberapa rumah sakit. Hingga akhirnya, baru bisa mendapat rumah sakit di RSUD Ibnu Sina.
Karena belum mendapatkan penanganan akibat banyaknya pasien Covid-19 di ICU, Janin yang dikandung Mazroatul gugur pada Selasa (13/7/2021).
Beberapa jam kemudian, Mazroatul menyusul bayinya, meninggal dalam kondisi mengandung pada Rabu (14/7/2021) dinihari.

Sang suami, Fakhrudin pulang ke rumah, untuk menjalani isolasi mandiri.
Sedangkan istrinya dimakamkan dalam satu liang lahat beserta janinnya di TPU Desa Gredek yang berada di dekat pintu masuk desa sekitar Rabu (14/7/2021) pukul 10.30 WIB.
Di rumah, Fakhrudin berusaha menghibur anak semata wayangnya itu atas musibah ini.
Dukungan kepada Fakhrudin terus mengalir, bahkan dia menerima permintaan maaf Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani melalui video call pada Rabu petang.
Pada Kamis (15/7/2021) dinihari, Fakhrudin menghembuskan nafas terakhirnya.
Dia berpulang menyusul istri dan jabang bayi yang berada di dalam kandungan almarhumah istrinya.
Kini putra mereka, Achmad Fakhur Rozi yang masih duduk di bangku sekolah dasar tumbuh tanpa kedua orang tua.
Kondisi kedua kakek dan neneknya sudah sangat sepuh. Sehingga kakak dari Mazroatul yang akan membesarkan keponakannya itu.
"Rencananya mau dirawat oleh saudaranya atau kakak dari ibunya," ucap Ghofar, kepala desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar.
Menurut Ghofar, almarhum Fahrudin ini terpapar covid-19. Sehingga melakukan isolasi mandiri (isoman).
Kemudian, istrinya, saat akan melahirkan mengalami sesak nafas sehingga anak dalam kandungan yang masih usia 7 bulan tidak bisa diselamatkan. Setelah, itu, Firoh meninggal dunia.
"Pastinya iya terpapar covid-19. Sebab, almarhum Fahrudin, suaminya almarhum Firoh positif covid-19. Kemudian, menular ke Firoh yang saat itu sedang mengandung bayi usia tujuh bulan," imbuhnya.
Permintaan Maaf Bupati
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani sempat menyampaikan permohonan maaf ketika mendegar kabar dan kisah meninggalnya Firoh.
Fandi Akhmad Yani turut merasakan duka yang mendalam sembari menyampaikan permohonan maaf dengan menghubungi suami Firoh, Fakhrudin, Rabu (14/7/2021).
Orang nomor satu di Kabupaten Gresik itu langsung mengucapkan duka cita yang mendalam dan permohonan maaf melalui sambungan video call.
Video call dilakukan karena Fahrudin masih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan.

"Saya atas nama pemerintah dan pribadi juga mohon maaf sebesar-besarnya,"kata Gus Yani dalam video call bersama Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Duduksampeyan dan Kepala Desa (Kades) Gredek Muhammad Bahrul Ghofar itu.
Gus Yani juga mendoakan istri Fahrudin, Nazrotul Afiro bersama bayi dalam kandungan yang berumur 7 bulan meninggal dengan husnul khotimah.
"Mudah-mudahan, Insya Allah husnul khotimah. Sahid," ucap Gus Yani dan diamini Fahrudin.
Gus Yani juga mendoakan Fahrudin untuk cepat sembuh selama menjalani masa isolasi mandiri.
"Panjenengan saiki kudu sehat, sing tabah nggih (anda sekarang harus sehat, yang tabah)," terangnya.
Fahrudin melalui sambungan seluler itu menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Bupati.
Hanya dalam hitungan jam setelah menerima video call dengan Bupati itu, Fakhrudin menghembuskan nafas terakhirnya.
Kronologi meninggalnya Firoh
Semasa hidup, Fahrudin membawa almarhumah istrinya beserta janinnya untuk mendapatkan perawatan dokter sudah maksimal.
Sejak Senin (12/7/2021) dia keliling rumah sakit untuk membawa istrinya itu yang tengah drop.
Pihak desa ikut membantu berupaya membawa perempuan yang sedang hamil 7 bulan yang dinyatakan konfirmasi Covid-19 sejumlah rumah sakit di datangi menyatakan ICU penuh.
Mazrotul Afiro kemudian dibawa pulang lagi.
Pihak desa membelikan tiga tabung oksigen untuk melakukan pertolongan pertama.
Namun, kondisi kesehatan Nasrotol Afira semakin kritis.
Pada Selasa, 13 Juli 2021, Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar, mendapatkan kabar dari Puskesmas di RSUD Ibnu Sina ada kamar.
Nasrotol Afira dibawa ke rumah sakit berlokasi di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas itu.
Saat itu dikabarkan saturasi oksigen dalam darah ibu hamil itu diangka 40. Normal di angka 90-100.
Pada Selasa sore itu, bayi dalam kandungan Masrotul Afiro dinyatakan telah meninggal dunia.
Kondisi ibu hamil semakin kritis. Pihak rumah sakit tidak berani mengeluarkan jabang bayi dari rahim ibunya.
Pada Rabu, 14 Juli 2021 pukul 00.20, Masrotul Afira menyusul bayi dalam kandungannya.
"Fahrudin sedang menjalani isoman dirumahnya," kata Ghofar.
--