Berita Surabaya Hari Ini

Mahasiswi ITS Surabaya, Eunike Rhiza Febriana Setyadi Gagas Filter Masker Kain dari Limbah Siwalan

Eunike Rhiza Febriana Setyadi menggagas masker kain yang lapisan tengahnya diberi filter khusus berbahan dasar limbah tempurung siwalan

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana
Mahasiswi Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Eunike Rhiza Febriana Setyadi 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Mahasiswi Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Eunike Rhiza Febriana Setyadi menggagas masker kain yang lapisan tengahnya diberi filter khusus berbahan dasar limbah tempurung siwalan.

“Limbah masker medis sulit terurai dan butuh sumber daya yang cukup besar dalam pengelolaannya,” kata Eunika kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (17/7/2021).

Mahasiswi yang akrab disapa Ike ini menggagas ide masker kain yang lapisan tengahnya diberi filter khusus berupa lembaran karbon aktif. 

“Lapisan karbon aktif dapat memaksimalkan efektivitas penyaringan kotoran terutama virus,” terang mahasiswi Teknik Kimia angkatan 2018 ini.

Mahasiswi asal Tuban ini menjelaskan karbon aktif ini bisa diperoleh dari kandungan selulosa yang sangat tinggi pada tempurung siwalan yaitu sebesar 89,2 persen. 

Buah ini juga mudah ditemukan di Tuban yang memproduksi sebanyak 5.477 ton per tahun. 

“Selain harganya terjangkau, pemanfaatan buah siwalan juga dapat membantu perekonomian warga,” ucapnya.

Sebelum memproses limbah tempurung siwalan menjadi karbon aktif, tempurung terlebih dahulu dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

Kemudian tempurung dikeringkan di oven bersuhu 150 °Celcius selama dua jam untuk menghilangkan kandungan air (proses dehidrasi).

Lalu tempurung siwalan akan melewati tahap karbonisasi.

Sebanyak 1 kilogram sabut siwalan ditempatkan dalam wadah tertutup dan dipanaskan dalam tanur pada suhu 300 °C selama sejam.

“Tempurung siwalan ini akan berubah menjadi bentuk arang yang kemudian didinginkan, digiling dan diayak hingga arang berukuran 90 mesh,” imbuh cewek kelahiran 2000 ini.

Setelah melewati tahap karbonisasi, arang yang diperoleh akan masuk ke tahap aktivasi.

Proses ini untuk meningkatkan pori-pori permukaan arang, sehingga dapat meningkatkan daya adsorpsi terhadap cairan dan gas.

“Filter karbon aktif ini dapat digunakan sebagai filter masker kain dalam waktu 4-7 hari pemakaian,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved