Berita Malang Hari Ini
Laboratorium dan Museum Pendidikan Islam Diharapkan Ada di Kampus 3 UIN Malang
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Prof Dr Zainuddin MA melaunching Laboratorium dan Museum Pendidikan Islam
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Prof Dr Zainuddin MA usai sertijab, Jumat (30/7/2021) melaunching Laboratorium dan Museum Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Dekan FITK Dr Agus Maiumun berharap ada space di kampus 3 UIN Malang di Kota Batu.
"Sehingga bisa melengkapi wisata edukasi di Kota Batu," jelas Agus Maimun saat memberikan sambutan.
Sedang Ketua Pengelola Lab dan Museum Pendidikan Islam, Yhadi Firdiansyah MPd menjelaskan jika hal ini ini bermula dari gagasan dekan FITK, Agus Maimun.
Ia kemudian memberikan SK tugas pada empat dosen untuk merintis. Saat ini jumlah dosen yang diberi tugas ada lima orang.
"Sekarang ada lima dosen muda untuk merintis ini..Sesuai arahan dekan, berisikan tokoh-tokoh pendidikan Islam dan pemikirannnya, tentang pondok pesantren dan madrasah yang memiliih peran pada pendidikan Islam di Indonesia, dokumen dan manuskrip dari dosen-dosen UIN dll," kata Yhadi.
Untuk mewujudkan ini, telah dilakukan studi banding di museum di Lamongan.
"Tidak menutuk kemungkinan akan kita adopsi. Pada 2019, kami mendapat manuskrip pertama dari pondok di Jogja berusia 300 tahun. Juga kami melakukan perancangan konsep," jelaskan.
Pada 2020, tim bertemu dengan Prof Oman di UIN Jakarta.
Dia adalah kolektor manuskrip. Tujuannya adalah unuk mengetahui bagaimana melakuka pelacanakan manuskrip.
"Kami berharap dekan FITK UIN Malang bisa mewujudkan UIN Malang memiliki museum pendidkan Islam Indonesia."
"Kami berharap mendapatkan dukungan moril dan materil," jelasnya.
Saat launching dilakukan pemutaran video profil berisi grand desain interior.
Sedang Dekan FITK, Agus Maimun menjelaskan tentang perintisannya sejak 2018 saat mengawali periodisasi dekanat. Menurutnya belum ada di Indonesia berupa museum pendidikan Islam Indonesia.
Ia mengapresiasi apa yang sudah dirintis tim.
Apalagi sudah menemukan manuskrip salah satu ulama di Indonesia.
Meski belum banyak koleksi tang terkumpul, namun akan terus dilengkapi.
Rektor UIN Prof Zainuddin dalam sambutannya berharap lab museum bisa terwujud dan berkembang baik sesuai tujuan target yang ingin dicapai.
"Ini awal tugas saya untui membuka museum di Tarbiyah. Mudah-mudahan berkah," doanya.
Dikatakan, museum pendidikan Islam di Indonesia belum ada. Maka harus disiarkan bahwa UIN Malang memiliki museum pendidikan Islam.
Dikatakan, keberadaan museum sudah ada di khasanah Islam. Tapi justru yang mampu mengembangkan adalah orang-orang barat.
"Jika ke Jerman, Belanda dan negara lain, museum sangat berkembang. Saya pernah kunjungan ke museum di Jerman."
"Ada yang namanya koleksi manuskrip suku maya dalam kaca. Di dalamnya ada ramalan suku maya, hari kiamat pada 2011. Dulu kan rame. Tapi tidak terbukti karena namanya ramalam," papar Zain.
Ia mengatakan jika mencari referensi kitab-kitab lama produk Indonesia, ada yang ditemukan/dikoleksi orang Belanda.
Namun nanti jika ada di museum UIN, maka orang-orang akan berkiblat di sini," tandasnya.