Ada Apotek Swasta di Ponorogo yang Mulai Kekurangan Stok Vitamin dan Obat Antivirus

Laporan Wartawan: Sofyan Arif Candra

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Ada apotek swasta di Ponorogo yang mengaku kekurangan stok vitamin dan obat, terutama obat antivirus.

Kekurangan stok ini terjadi sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat beberapa pekan terakhir.

Salah satu penanggung jawab apotek di Ponorogo, Endang Purwanti menyebut permintaan obat dan vitamin di Ponorogo sangat tinggi.

Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan distribusi obat yang justru macet.

"Jadi permintaannya tinggi tapi kita tidak bisa memenuhi karena stoknya terbatas," kata Endang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (2/8/2021).

Jika ada konsumen ingin obat antivirus, pihaknya hanya melayani dengan jumlah terbatas.

"Tidak bisa semaunya mau beli berapa. Kami batasi lima tablet," kata Endang.

"Begitu juga dengan sejumlah merk vitamin yang sering kehabisan."

"Jadi orang-orang kan ada yang ingin merek tertentu," lanjutnya.

Hal berbeda terjadi di Apotek Kimia Farma. Stok obat dan vitamin di apotek plat merah ini aman.

"Ready stoknya, seperti Favipiravir, Avicov, dan Ivermectin. Untuk Azithomycin kosong karena masih nunggu pengiriman dari distributor. Karena harus inden dulu," ujar Meirinta Setya Kumalasari, Apoteker penanggung jawab Apotik Kimia Farma Jalan Jendral Sudirman.

Meirinta memastikan tidak ada lonjakan harga pada obat anti virus di Kimia Farma. 

Pasalnya, dalam menjual obat, ritel farmasi terbesar di Indonesia ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan nomor: HK.01.07/MENKES/4826/2021 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) obat dalam masa pandemi COVID-19. 

Favipiravir 200 mg (Tablet) Rp 22.500, Ivermectin 12mg sebesar Rp 7.500 per tablet. Azithromycin 500mg Rp 1.700 per tablet.

"Untuk harga mengacu pada HET Kemenkes karena kami update data ke sana setiap hari."

"Tidak ada batasan, karena sesuai resep dokter," terangnya.