Breaking News

Berita Tulungagung Hari Ini

PMI Tulungagung Tawarkan Pelatihan dan Pendampingan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 ke Tingkat Desa

Relawan PMI Tulungagung memberikan pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19.

Penulis: David Yohanes | Editor: isy
PMI Tulungagung
Relawan PMI Tulungagung memberikan pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19. 

Berita Tulungagung Hari Ini
Reporter: David Yohanes
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Jumlah kematian warga Tulungagung yang terkonfirmasi Covid-19 selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 4 mengalami peningkatan.

Akibatnya terjadi kendala pemakaman karena harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sementara Satgas di tingkat kabupaten tidak bisa menangani pemulasaraan jenazah maupun pemakaman secara keseluruhan.

Sedangkan Satgas Desa juga banyak yang belum bisa memulasara jenazah hingga pemakaman, dengan alasan takut tertular.

Untuk mengatasi situasi ini, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan pendampingan ke Satgas Desa.

“Masih banyak relawan Satgas di tingkat desa yang ketakutan. Karena itu kami melakukan pendampingan,” terang  Relawan PMI Tulungagung sekaligus Koordinator TIM Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Tagana Kabupaten Tulungagung, Imam Safii, Rabu (4/8/2021).

Imam menambahkan, pihaknya membuka diri kepada semua pihak yang ingin belajar pemulasaraan jenazah Covid-19.

Namun layanan ini juga terkendala, karena jumlah relawan yang sangat terbatas.

Sementara permintaan pendampingan sering kali datang secara bersamaan.

“Kadang kali ditelepon saat sedang ada di lokasi lain, sehingga kami tidak bisa datang,” ucap Imam.

Lanjutnya, kekhawatiran tertular menjadi kendala terbesar pemulasaraan dan pemakaman pasien Covid-19 di tingkat desa.

Padahal jika memahami proses transmisi virus, ketakutan yang berlebihan tidak perlu terjadi.

Pada proses pasien yang meninggal di rumah sakit, relawan hanya butuh mengenakan alat pelindung diri (APD) tingkat satu.

“Jenazah dari rumah sakit sudah disterilkan, dan tinggal dimakamkan. Tidak perlu terlalu khawatir,” tegas Imam.

APD tingkat satu itu hanya masker yang ketat saja, tidak perlu mengenakan pakaian hazmat.

Sejumlah desa telah menggandeng PMI  untuk menjadi mentor para relawan pemakaman jenazah Covid-19.

Hasilnya mereka kini telah bisa secara mandiri menangani jenazah Covid-19 tanpa bergantung harap pada relawan kabupaten yang sangat terbatas.

“Sudah ada 13 desa dari 3 kecamatan yang telah mendapat pelatihan dan bimbingan teknis dari PMI,” ungkapnya.

PMI tidak memungut biaya bagi desa-desa yang meminta memberikan pelatihan.

Sebelumnya sudah ada delapan desa di Kecamatan Boyolangu yang menerima pelatihan.

Selain itu ada tiga desa di Kecamatan Kedungwaru dan dua desa di Kecamatan Gondang.

Sebelumnya keterbatasan relawan pemakaman dimanfaatkan relawan nakal untuk menawarkan jasa pemakaman dengan memasang tarif.

Biaya pemakaman ini dibebankan kepada keluarga korban yang tengah berduka.

Situasi ini membuat mencoreng nama baik relawan lain yang bekerja dengan tulus. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved