Ada 1.600 OTG di Surabaya Dirawat di Rumah Sehat

Sejak dibuka akhir Juli lalu, Rumah Sehat di Surabaya sudah diisi dengan 1.607 pasien terindikasi Covid-19 tanpa gejala (OTG).

surabaya.tribunnews.com/bobby constantine koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memantau Rumah Sehat di Surabaya. 

SURYAMALANG, SURABAYA - Sejak dibuka akhir Juli lalu, Rumah Sehat di Surabaya mulai diisi dengan pasien terindikasi Covid-19 tanpa gejala (OTG). Hingga saat ini, sudah ada 1.607 orang yang dirawat.

"Data tersebut dihimpun dari seluruh rumah sehat yang ada di 154 kelurahan se-Surabaya. Jumlah di tiap rumah sehat berbeda," kata kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (5/8/2021).

Warga yang ada di rumah sehat mendapatkan sejumlah fasilitas. Di antaranya, makanan bergizi untuk tiga kali makan yang disediakan Pemkot.

Vitamin dan obat-obatan juga diberikan. Tenaga kesehatan memeriksa secara berkala untuk memastikan kondisi para pasien.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di antaranya pengecekan saturasi oksigen. "Ini penting, kalau sangat rendah saturasi oksigennya, pasti akan dirujuk ke RS," kata Febri.

Untuk yang dengan gejala lebih berat, Pemkot menyediakan RS Darurat hingga RSUD. RS darurat bahkan ada di dua tempat, RS Lapangan Tembak (RSLT) dan RS Indoor Gelora Bung Tomo (RSGBT).

Percepatan penanganan pasien ini penting. Sebab, apabila terlambat, penanganan pasien akan lebih berat dan berakibat fatal.

Selain mendapat fasilitas yang memadahi, warga di Rumah sehat sekaligus melindungi keluarga dan lingkungannya. Keluarganya aman tanpa perlu khawatir tertular.

Beda halnya apabila warga memaksa isolasi mandiri di rumah. Tidak jarang, antar anggota keluarga lengah untuk menerapkan prokes.

"Satu-dua hari mungkin masih patuh prokes. Namun, hari berikutnya berpotensi lengah. Perlu dicatat, peningkatan kasus Covid-19 salah satunya juga disebabkan klaster keluarga. Itulah yang harus diwaspadai," katanya.

Sekalipun demikian, acap kali warga OTG menolak diajak untuk isolasi di rumah sehat. Alasannya, bermacam.

Ada yang karena keluarga, ada juga yang merasa fasilitas di rumahnya memadai untuk melakukan isoman. "Untuk meyakinkan masyarakat mau diajak ke Rumah Sehat terkadang tidak mudah," katanya.

Bagi warga yang ingin isoman di rumah, maka petugas kesehatan akan melakukan assesment terlebih dahulu. Ini untuk memastikan rumah yang bersangkutan memadai.

Misalnya, rumah yang memiliki dua lantai atau dua kamar mandi. "Prinsipnya, alat yang digunakan oleh isoman dan yang sehat harus berbeda," katanya.

"Misalnya, jangan sampai memegang pegangan pintu atau gayung mandi yang sama. Ini gambaran yang paling sederhana," katanya.

Sehingga, apabila memang fasilitas di rumah tidak memadai, warga yang OTG diharapkan mau untuk dirawat ke Rumah Sehat. (bob)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved