Berita Surabaya Hari Ini
Vaksinasi Covid-19 di Surabaya Mulai Sasar ODGJ, Disabilitas, dan Difabel
Pemkot Surabaya mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada warga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas dan anak difabel
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: isy
Berita Surabaya Hari Ini
Reporter: Bobby Constantine Koloway
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Pemkot Surabaya mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada warga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas dan anak difabel, Jumat (6/8/2021).
Berlangsung di halaman Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, kegiatan ini menyasar para penghuni lembaga ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Para penghuni Liponsos mendapat vaksin Covid-19 secara bergantian, di antaranya, adalah penyandang disabilitas, difabel, hingga ODGJ.
Vaksin Covid-19 yang diberikan untuk ODGJ adalah sinovac, sedangkan bagi disabilitas dan anak difabel menerima vaksin sinopharm.
"Ada sekitar 10 orang penyandang disabilitas yang sudah divaksin di sini,” kata Cak Eri di sela meninjau.
Vaksinasi Covid-19 untuk ODGJ akan dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaan vaksin dosis kedua untuk ODGJ juga menyesuaikan ketersediaan vaksin Covid-19.
“Belum semua tervaksin. Kita sambil menunggu vaksin, sinovac dosis kedua sudah habis. Insya Allah kalau sudah ada kita akan lakukan vaksinasi dosis kedua untuk ODGJ,” terangnya.
Cak Eri juga turut memberi semangat para anak difabel.
Ia meminta mereka tidak takut menerima vaksin.
Ke depan, vaksinasi untuk anak difabel akan dilakukan dengan cara jemput bola.
Tenaga kesehatan akan mendatangi langsung ke sejumlah Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).
“Kita langsung ke sana saja. Nanti kita datang ke setiap YPAC. Kita akan bagi tim. Jadi biarkan mereka nyaman, kan pemerintah kotanya yang harus hadir,” jelasnya.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, ada 700 anak difabel yang belum tervaksin.
Sementara berdasarkan data dari YPAC, terdapat 4 ribu anak yang belum tervaksin.
"Kami akan meminta data ke masing-masing YPAC sekaligus memastikan data anak difabel yang belum divaksin,” ungkapnya.
Sementara itu, Herlina yang merupakan pendamping ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya mengaku tidak kesulitan mendampingi ODGJ.
Menurutnya, memang diperlukan cara-cara tertentu untuk membujuk mereka agar mau divaksin.
“Kita memang harus sabar dan telaten. Kita mandiin, kita pakaikan baju, lalu pakai parfum. Kita juga ajak ngobrol mereka biar mereka merasa nyaman,” terang Herlina.
Salah satu penyandang disabilitas ikut lega setelah menerima vaksin dosis pertama.
Sebelumnya, ia mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi vaksinasi khusus penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah sudah lega. Ini tadi dosis pertama, tidak merasakan sakit juga,” pungkas perempuan yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.