Berita Bangkalan Hari Ini

Motif Asmara di Balik Aksi Penembakan di Bangkalan, Eksekutornya Ternyata 'Pacar Baru' istri Korban

Polisi mengungkap adanya motif asmara di balik aksi penembakan dengan korban ES (39), warga Dukuh Pakis, Surabaya yang terjadi di Bangkalan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Ahmad Faisol
Ilustrasi penembakan dan Ketiga tersangka kasus penembakan terhadap teknisi intstalasi internet, ES (39), warga Dukuh Pakis, Kota Surabaya dihadirkan dalam Pers Rilis di Mapolres Bangkalan yang dipimpin langsung Kapold Jatim, Irjen Pol Nico Afianta, Kamis (12/8/2021)   

SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Peristiwa penembakan bak koboi di Bangkalan berhasil dituntaskan polisi dalam waktu singkat.

Tim gabungan Satreskrim Polres Bangkalan dan Ditreskrimum Polda Jatim berhasil menangkap 3 pelaku di 3 kota berbeda hanya dalam waktu 3 jam.

Polisipun mengungkap adanya motif asmara di balik aksi penembakan dengan korban ES (39), warga Dukuh Pakis, Surabaya itu.

Eksekutor penembakan, SY (33) ternyata adalah pria idaman lain yang diketahui tengah dekat dengan istri korban ES.

Bahkan pelaku SY ini sudah dikenal oleh anak korban sebagai 'pacar baru' ibunya.

Kesaksian anak korban inilah yang membantu polisi bisa bergerak cepat menangkap para pelaku yang terdiri dari 3 orang.

Para pelaku ditangkap di tempat berbeda di Sidoarjo dan di Surabaya.

Ketiga pelaku penembakan itu yakni SY (33), warga Kelurahan Sawahan, Surabaya, DD (34), warga Dukuh Pakis, Kota Surabaya, dan FZ (35), warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan, ketiga pelaku mempunyai peran berbeda.

SY berperan sebagai eksekutor penembakan.

DD berperan memutus kabel Wi-fi di sekitar lokasi penembakan.

Sedangkan FZ berperan sebagai pencari informasi keberadaan korban sekaligus memberitahu lokasi korban ketika hendak dieksekusi.

“Motif sementara dari peristiwa penembakan itu, ada hubungan asmara namun kami akan mendalami kembali. Tersangka SY merasa sakit hati setelah diketahui berhubungan dengan isteri korban hingga tersangka melakukan penembakan,” ungkap Nico.

Selain senpi rakitan berikut sisa tujuh peluru kaliber 38, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain seperti dua proyektil .

Satu proyektil ditemukan di lokasi kejadian dan satu proyektil lainnya dikeluarkan dari tubuh korban ES.

Selain itu, disita juga sebuah kaos berlobang bekas tembakan, satu rompi warna biru, 1 unit sepeda motor Vario warna hitam, sebuah helm warna hitam, dan sebuah ponsel berwarna hijau.

“Saat ini kami tengah mendalami asal senpi rakitan itu dan mendalami motif serta melakukan pemeriksaan kepada isteri korban,” pungkasnya.

Seperti diketahui, kasus penembakan itu terjadi di jalan Dusun Karang Pandan, Desa Sukolilo, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (7/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

Korban ambruk dengan luka di bahu kiri bagian atas dan kepala.

Beruntung korban bisa selamat.

Pengungkapan secara cepat kasus penembakan ini tidak lepas dari peran Putri (bukan nama sebenarnya), anak kedua korban yang masih berusia 6 tahun.

Putri mengenal bahkan dekat dengan SY yang disebut ibunya sebagai pacar baru.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengapresiasi gerakan cepat tim gabungan Satreskrim Polres Bangkalan dan Ditreskrimum Polda Jatim dalam mengungkap kasus penembakan ini.

Apresiasi Nico atas kinerja anak buahnya itu disampaikan dalam gelar Pers Rilis di Mapolres Bangkalan.

Ketiga tersangka dihadirkan bersama sejumlah barang bukti di antaranya sepucuk senjata api (senpi) rakitan jenis revolver berikut 7 butir peluru kaliber 38.

“Kami mengapresiasi kepada jajaran Polres Bangkalan dan Ditreskrimum Polda Jatim sehingga kasus ini bisa terungkap dengan cepat,” ungkap Nico didampingi Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino.

Ringkus 3 Pelaku Dalam 3 Jam

Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino mengungkapkan, selama korban dirawat di sebuah rumah sakit, Putri ditampung di salah satu rumah warga.

Dari situlah tim Satreskrim Polres Bangkalan mengawali untuk menggali keterangan, termasuk dari beberapa saksi lainnya.

“Tiga hari sebelum peristiwa penembakan, beberapa saksi lain mendapati ada orang asing menanyakan keberadaan korban sambil membawa foto korban. Itu juga menjadi bahan penyelidikan kami,” ungkap Alith kepada Surya.

Berbekal itulah, Tim Satreskrim Polres Bangkalan dibantu Ditreskrimum Polda Jatim memulai melakukan pemetaan terkait keberadaan para pelaku.

Penangkapan pertama dilakukan kepada SY selaku eksekutor penembakan di Wonoayu, Sidoarjo pada Selasa (10/8/2021) pukul 16.00 WIB.

Satu jam kemudian, polisi bergerak ke kawasan Dukuh Pakis, Kota Surabaya untuk membekuk DD.

Selanjutnya pelaku ketiga, FZ ditangkap ketika berada di rumah kos di Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan pada pukul 18.30 WIB.  

“Ketiga tersangka dan korban sama-sama bekerja sebagai teknisi instalasi jaringan internet. SY dan DD ditangkap ketika sedang memperbaiki jaringan internet tetapi di lokasi berbeda,” jelasnya.

Persekongkolan Penembakan

Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino memaparkan para pelaku telah berbagi tugas sebelum menjalankan aksi penembakan pada korbannya.

Tersangka DD berperan memutus jaringan Wi-fi, Rabu (4/8/2021) di lokasi kejadian yang menjadi area tanggung jawab korban.

Hal itu dilakukan DD untuk memancing korban ES agar mudah dilakukan eksekusi.

Sesuai SOP perusahaannya, korban menindaklanjuti gangguan jaringan internet tiga hari setelah laporan pelanggan.

Selepas itu, giliran peran FZ yang pura-pura membantu korban memperbaiki kerusakan jaringan.

Namun tanpa sepengetahuan korban, FZ berperan memberikan informasi kepada eksekutor SY kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi.

“Kepada SY, pelaku FZ meminta waktu dua jam karena masih membantu korban. FZ berpamitan pulang pura-pura mengecas batrei, namun di balik itu FZ kembali menelpon SY dengan mengatakan, ‘Silahkan kerjakan, saya sudah keluar dari lokasi (TKP),” papar Alith.

Tanpa basa-basi, lanjut Alith, eksekutor SY langsung menembakkan senpi rakitan jenis revolver di hadapan anak korban, Putri.

Melihat ayahnya ambruk, Putri berlari sekuat tenaga karena ketakutan.

Alith menerangkan, awalnya tersangka SY menembak dari arah depan namun korban ES berupaya melindungi tubuhnya sehingga mengenai bahu kiri bagian atas.

“Setelah tembakan pertama, korban ambruk dan pura-pura mati. Tetapi pelaku SY nampaknya ingin memastikan agar korban ES meninggal, tersangka kembali melepas satu peluru ke arah kepala. Syukurlah, peluru hanya menyerempet kepala dan proyektilnya kami temukan sekitar 30 Cm dari korban,” pungkas Alith.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved