Berita Tuban Hari Ini
Terduga Teroris Ditangkap Dekat Bus Tujuan Bandung di Tuban, Begini Pengakuan Saksi Mata
Seorang pria terduga teroris ditangkap polisi di jalan dr Wahidin Sudiro Husodo, Kelurahan Sidorejo, Tuban, Minggu (15/8/2021), sore.
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: isy
lihat foto
Berita Tuban Hari Ini
Reporter: Mochamad Sudarsono
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | TUBAN - Seorang pria terduga teroris ditangkap polisi di jalan dr Wahidin Sudiro Husodo, Kelurahan Sidorejo, Tuban, Minggu (15/8/2021), sore.
Pria yang diketahui bernama Dipo asal Lamongan itu diamankan polisi berpakaian preman, yang juga terdapat anggota polwan.
Saksi mata di lokasi kejadian, Dul (60) mengatakan, pria yang diamankan polisi berada di dekat bus tujuan Bandung.
Meski begitu, ia tidak mengetahui detail apakah akan naik bus tersebut atau tidak.
"Mobilnya silver dari arah timur ditumpangi bersama keluarga, begitu berhenti langsung ditangkap, posisinya di dekat bus jurusan Bandung," ujarnya dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, saat kejadian terlihat ramai sekali hingga membuat warga menyaksikan ke luar rumah.
Jika mengacu pada kejadian dengan melibatkan polwan, dimungkinkan ada perempuan di mobil yang ditumpangi pria yang diamankan.
Meski begitu, ia tidak mengetahui persis mengapa pria itu diamankan.
Ramainya prosesi penangkapan hingga membuat suasana arus lalu lintas di sekitar lokasi macet.
"Soal ditangkapnya kenapa saya tidak tahu, macet sekali kemarin, kaget sekali saya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan lima orang terduga teroris, Senin (16/8/2021), yakni di Lamongan, Tuban, Surabaya, Sidoarjo dan Jombang, masing-masing satu orang terduga teroris.
Sedangkan pada Minggu (15/8/2021) kemarin, petugas mengamankan satu orang terduga teroris asal Kabupaten Malang, ditangkap di kawasan Karanganyar, Jateng.
"Satu asal malang ditangkap di Karang Anyar, Jateng. Total 6 terduga teroris di Jatim," katanya saat dihubungi SURYA.CO.ID, Senin (16/8/2021).
Disinggung mengenai identitas, latar belakang dan keterkaitan dengan aliansi jaringan kelompok teror yang masuk daftar target pengejaran aparat, Gatot enggan mengungkapkan.
Hal itu dikarenakan menjadi otoritas pihak penyidik Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Jakarta.
"Itu akan disampaikan pihak Densus, secepatnya. Kami hanya backup pasukan," pungkasnya.
