RSUD Dr Soetomo Luncurkan Ambulance Darurat untuk Pasien Jantung, Tidak Perlu Dirawat di IGD

RSUD Dr Soetomo meluncurkan layanan ambulans kedaruratan untuk pasien dengan penyakit jantung di Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahroh
Peluncuran ambulans kedaruratan jantung di RSUD Dr Soetomo, Surabaya 

SURYAMALANG, SURABAYA - RSUD Dr Soetomo meluncurkan layanan penanganan cepat untuk pasien dengan penyakit jantung di Jawa Timur.

Jumat (20/8/2021) sore, layanan dalam bentuk ambulance kedaruratan jantung diluncurkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi, di depan RIK 7 RSUD Dr Soetomo Surabaya. 

Layanan cepat dalam kondisi darurat ini diharapkan akan lebih banyak menolong pasien yang mengalami serangan jantung di sekitar rumah sakit tanpa harus datang ke IGD. 

Sebab sebagaimana disampaikan oleh Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi, selama pandemi covid-19 ini banyak sebenarnya orang mengalami penyakit jantung. Namun karena kondisi pandemi pasien non covid-19 cenderung tidak tertangani dengan baik. Oleh sebab itu, dengan layanan ini diharapkan bisa memaksimalkan layanan pada setiap orang yang membutuhkan. 

"Sesuai dengan yang disampaikan Ibu Gubernu, RSUD Dr Soetomo ini harus tetap melayani pasien bagaimanapun kondisinya. Nah orang yang serangan jantung di masa pandemi ini sebenarnya banyak. Jadi banyak yang sakit jantung tapi tidak tertangani dengan baik, maka hari ini kita jemput pasien dengan chest pain unit mobile ini," tegas Joni, dalam wawancara dengan media usai peluncuran. 

Joni yang juga seorang dokter spesialis bedah syaraf ini mengatakan bahwa untuk pemanfaatan layanan ini bisa dilakukan dengan telepon dan melalui aplikasi. Sehingga dalam keadaan darurat pasien cukup menghubungi rumah sakit, dan ambulance ini akan meluncur ke alamat pasien. 

"Jadi ada aplikasinya kalau ada orang sakit dada mendadak telepon Soetomo maka kita langsung jemput," tegasnya. 

Ambulance ini memiliki layanan kedaruratan yang sangat lengkap. Dalam mobil inj tersedia oksigen, kemudian juga tersedia alat ventilator. Sehingga meski dalam kondisi darurat akibat serangan jantung diupayakan secara maksimal agar bisa tertangani. 

"Ini lengkap. Ada ventilatornya juga. Jadi sistemnya kita yang menjemput pasien," imbuhnya. 

Sementara itu, selain penuncuran ambulan kedaruratan jantung ini, sore tersebut juga diresmikan penambahan Ruang Isolasi Khusus (RIK) 7 di RSUD Dr Soetomo. Ada penambahan 29 bed ICU dan ruang isolasi bertekanan negatif sebanyak 225 bed. Penambahan ini membuat total seluruh bed untuk covid-19 di RSUD Dr. Soetomo menjadi sebanyak 745 bed. 

Secara khusus Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang membantu dalam penambahan layanan di RSUD Dr Soetomo

Mulai dari Kementerian PUPR yang telah membantu pembangunan intensive care, Kementerian Kesehatan dalam pemenuhan alat-alat kesehatan, para donatur dari lembaga pemerintah dan swasta yang juga telah membantu pemenuhan alat-alat kesehatan pada RIK-7 dan Perawatan VIP-VVIP Covid-19 Wijaya Kusuma dengan kapasitas 6 ruang perawatan. 

"Saya juga menyampaikan selamat kepada RSUD Dr. Soetomo atas dikembangkannya pelayanan dalam era new normal yaitu Pelayanan Jantung Terpadu. Ini yang kita sebut namanya kesiapsiagaan, karena saat kemarin terjadi lonjakan kasus eksponensial di Jatim, pasien di Soetomo ini sampai ke selasar, tentu kita tidak ingin covid-19 melonjak lagi dan kita terus berusaha untuk mengendalikan, tapi kesiapsiagaan itu menjadi keharusan," kata Khofifah, usai peresmian. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved