Wawancara Eksklusif

Langkah Kang Marhaen Djumadi Jalankan Amanah Jadi Plt Bupati Nganjuk saat Pandemi Covid-19 (2/2)

Adanya kasus OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Nganjuk menjadi pelajaran berharga bagi seorang H Marhaen Djumadi.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: isy
saiful sholichfudin/suryamalang.com
Penyerahan Kenang-kenangan oleh News Director Tribun Network sekaligus Pemred Harian SURYA, Febby Mahendra Putra (kanan) kepada Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi (kiri) di Ruang kerjanya, Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jumat (20/8/2021). 

Berita Nganjuk Hari Ini
Reporter: Ahmad Amru Muiz
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | NGANJUK - Adanya kasus OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Nganjuk menjadi pelajaran berharga bagi seorang H Marhaen Djumadi.

Bagaimana langkah dan tindakanya dalam mengeluarkan kebijakan selalu minta diingatkan oleh siapa saja bila ada kesalahan agar tidak mengulang terjadinya kasus yang menjerat seorang Kepala Daerah di Nganjuk.

Direktur Pemberitaan Tribunnetwork sekaligur Pemimpin Redaksi Harian SURYA, Febby Mahendra Putra berkesempatan bersilaturahmi dan ngobrol bersama Kang Marhaen di ruang kantor Pendopo Pemkab Nganjuk, Jumat (20/8/2021).

Simak wawancara eksklusif Surya dengan Kang Marhaen berikut ini;

Surya: Kang Marhaen, mungkin ini pertanyaan cukup sensitif. Pemkab Nganjuk punya Bupati Dua kali terkena OTT KPK (komisi pemberantasan korupsi). Sekaang Kang Marhaen menjadi penerus. Apakah situasi kemarin mempengaruhi psikologis Kang Marhaen sendiri sebagai Plt Bupati dan juga ASN Pemkab Nganjuk?

Kang Marhaen: Pasti, kondisi tersebut mempengaruhi situasi psikologis kami dan ASN Pemkab Nganjuk.

Ada dua bupati kena KPK.

Mohon doanya kami mendapat amanah dan harus hati-hati, dan saya selalu menyampaikan, tolong saya dijaga, ASN, dan keluarga.

Silakan diingatkan bila ada informasi yang tidak benar, sehingga apa yang menjadi sisi positif dari diri kita dan sisi negatif di diri kita bisa diketahui.

Artinya, kita harus lebih hati-hati dan berharap untuk diri saya ada barier, yakni saya kalau bertemu pengusaha tolong ada dua hal yang tolong dijauhkan, 'Ojok diiming-imingi duit dan diiming-imingi wong wedok' (jangan disuguhi uang dan disuguhi wanita, red).

Itu yang selalu saya ingatkan dan hindari.

Tapi orang kan tidak lepas dari khilaf, sehingga kita saling mengingatkan, sehingga ada barier yang satu untuk diri kita sendiri dan untuk Nganjuk.

Surya: Meskipun Mas Bupati Novi Rahman Hidhayat dalm proses hukum sekarang ini, apakah silaturahmi Kang Marhaen dengan Mas bupati masih terjaga dan terjadi?

Kang Marhaen: Alhamdulillah terus terjalin dengan baik.

Kapan hari kami juga bersilaturahmi dengan beliau tepatnya tanggal 1 Syuro.

Tali silaturahmi harus tetap dijalankan, dan mohon pada masyarakat untuk menjunjung tinggi azas praduga tidak bersalah.

Dan yang paling penting kita serahkan ke Pengadilan.

Salah dan tidak biar pengadilan yang memutuskan.

Jangan membuat opini sendiri, kita serahkan ke pengadilan.

Kita harus punya praduga tidak bersalah.

Dan kita jalin komunikasi dengan mas bupati, apapun itu beliau adalah pasangan saya, apapun beliau itu adalah atasan saya sebagai wakil bupati.

Karena politik itu ya silaturahmi, jangan sampai kita ini suka dan tidak suka.

Surya: Kang Marhaen, selama menjadi pejabat negara, Apa pengalaman yang paling berbekas bagian dari pimpinan Kabupaten Nganjuk?

Kang Marhaen: Yang membekas dari awal dengan mas bupati Novi, saya orangnya biasa.

Saya berangkat dari orang kecil. Berangkat tidak dari nol tapi dari minus, pasti orang nganjuk ngerti itu.

Saya orang dusun Werungotok Kelurahan Werungotok Kecamatan Nganjuk Kota, saya bekas orang dusun sehingga dari awal orang tidak sungkan, tidak takut, tidak merasa malu menghubungi saya.

Artinya, Marhaen itu saat kita punya ilmu, tenaga, kebijakan, itu bisa berguna untuk masyarakat.

Utamanya masyarakat kecil kaum Marhaen.

Saya biasa bergaul dengan mereka-mereka dan itu yang membekas dalam diri saya.

Sampai sekarang ini tamu saya dari siapa saja.

Kantor Plt Bupati ini rumah rakyat, sehingga saya bersama warga di rumah rakyat itu biasa bilang 'yuk makan APBD' dan itu biasa.

Saya ingin selalu menjadi Marhaenis sejati, sehingga selalu berpikir untuk orang kecil, kebijakan pro wong cilik tetapi tidak memusuhi yang besar.

Justru yang besar kita ajak bersama-sama meningkatkan kesejahteraan orang kecil, itu yang membekas di hati saya.

Surya: Kalau tidak ada aral melintang, Kang Marhaen akan menjalankan amanah hingga tahun 2023. kalau begitu apa legacy atau warisan yang ingin ditinggalkan bagi warga Kabupaten Nganjuk selama periode 2023 nanti?

Kang Marhaen: Saya ingin legacy yang sifatnya fisik dan non fisik.

Saya ingin berikan semacam inspirasi kepada masyarakat bahwa saya lahir dari keluarga orang miskin, bahkan saya punya tiga saudara perempuan semua.

Alhamdulillah orang tua buta huruf dan ketiga kakak perempuan saya juga buta huruf semuanya.

Jangankan untuk makan, dulunya untuk sekolah saja susah.

Tapi saya jadi Marhaen filosofi Nganjuk dari istilah Anjuk Ladang.

Anjuk berarti kemenangan dan ladang artinya tanah.

Maka orang yang lahir dari tanah Nganjuk berarti lahir dari tanah kemenangan.

Maka di situ saya artikan orang nganjuk harus tangguh.

Kesuksesan itu tidak tergantung pada orang tua atau saudara, tetapi bergantung pada diri kita sendiri.

Karena kita punya semangat, punya itikad, Insya Alloh akan berhasil.

Alhamdulillah saya punya pengalaman S1 saya tiga, S2 saya dua dan S3 saya hampir dua dan saat ini masih sekolah lagi.

Paling tidak dari situ saya bisa memberikan inspirasi.

Meskipun saya anak orang miskin kalau kita berusaha juga Alhamdulillah bisa menjadi Wakil Bupati.

Artinya kita yang berasal dari orang kecil dan kesempatan itu bergantung pada diri sendiri.

Saya ingin memberikan legacy pada orang-orang Nganjuk, Nganjuk itu punya darah kemenangan.

Istilahnya mental juara yang selalu saya sampaikan pada anak-anak.

Ingin Legacy yang sifatnya fisik, Nganjuk itu banyak orang diperantauan.

Organisasi bermacam dan profesi bermacam-macam juga.

Nganjuk sejak dulu terkenal dengan dua lLokasi, yakni satu sedudo, dan satunya Guyangan.

Orang luar pasti kenal dengan dua lokasi itu.

Maka dari itu, saya mengajak masyarakat bisa menciptakan semacam legacy membangun.

Yang sekarang orang Nganjuk dirantau banyak yang sukses, namun tidak mau investasi.

Makanya mereka sekarang saya ajak investasi di ngnjuk atau di kampung halaman, sehingga saat ini ada dua hotel mewah yang sedang proses pembangunan, ada yang punya 12 perusahaan di tangerang dan saya ajak mendirikan perusahan dan berinvestasi di Nganjuk.

Dengan begitu Nganjuk nantinya bisa segera maju.

Demikian halnya dengan APBD.

Saya ajak siapa yang punya ide untuk kita ajak membangun, seperti membangun pedestrian sepanjang jalan A Yani Kota Nganjuk, harapanya Kota Nganjuk bisa bertambah maju.

Sempat ada miss terkait tenaga kesehatan (Nakes), sehingga untuk menyelesaikanya dengan banyak proyek-proyek APBD direfokusing.

Dan tahun tahun ini proyeik bisa selesai meski banyak PR.

Jalan-jalan tahun depan mulai dibangun lagi, termasuk Pasar Kertosono juga masih belum dilanjukan pada tahap berikutnya.

Dan itu semua butuh campur tangan pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi.

Demikian juga dengan Bendungan Semantok yang Insya Alloh tahun depan akan diresmikan Bapak Presiden Jokowi.

Bendungan semantok menjadi bendungan terpanjang di Asia Tenggara.

Harapan kita dari pembangunan itu akan ada legacy-legacy, tetapi kita tidak boleh bicara.

Biar orang lain yang bicara, artinya kita akan membuktikan sesuai janji diawal, ada 14 program yang dilakukan dan tidak banyak bicara tapi terus direalisasikan.

Termasuk SDM di ASN Pemkab Nganjuk, Mutasi dalam rangka pengelolaan SDM birokasi di Pemkab Nganjuk sekarang tidak usah banyak bicara, tapi langsung dijalankan dan itu berjalan dengan baik serta lebih enak.

Yang paling penting kami ingin pembangunan di Nganjuk merupakan pembangunan berbasis partisipatif.

Masyarakat kita ajak, siapapun ayo ikut membangun.

Nganjuk ini miliik bersama bukan milik Plt Bupati dan berikutnya dibangun di pemerintahan.

Legacy yang kita bangun bagaimana tata pemerintahan di kabupaten Nganjuk dengan membangun sebuah sistem pemerintahan, sehingga dengan sistem yang baik maka siapapun Kepala daerah dan wakil kepala daerahnya harus menjadi bagian dari sistem itu.

Apa yang bisa dilakukan di Dispendukcapil dengan program Merdeka Wira-Wiri.

Pengurusan adminduk tidak usah datang ke kantor, tetapi cukup dari rumah sudah bisa dan yang lain bisa akan seperti itu juga.

Demikian juga dengan sistem pembayaran pajak sudah tidak banyak bicara tapi sudah disediakan kerja sama dengan bank.

Surya: Di ujung obrolan, ingin closing statemen Kang Marhaen. Bagaimana menghadapi covid-19 yang tidak diketahui kapan akan berakhir, terutama pesan untuk warga Nganjuk baik yang ada di Nganjuk maupun yang ada di perantauan?

Kang Marhaen: Kami sama-sama tidak mengetahui covid-19 sampai kapan berakhirnya, obatnya belum ada yang sesuai.

Makanya kita harus mengubah perilaku kita, adaptasi kebiasaan baru, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, kurangi mobilitas tidak terlalu penting, minum air putih yang banyak, sering berjemur di siang hari sehingga vitamin D bagus.

Obat virus covid adalah imun, tergantung pada pikiran yang harus diciptakan, happy terus maka senyum jangan marah, jangan jengkel, tertawa, ciptakan imun yang bisa untuk melawan covid-19.

Kita harus berpikir positif, termasuk ikhtiar medis dan spritiual covid-19 ada yang punya dan ciptakan.

Sehabis salat mari kirim doa untuk covid agar tidak menyerang kita, keluarga kita, dan seluruh warga Nganjuk.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved