Berita Arema Hari Ini

Yusrinal Fitriandi Bicara Blak-blakan Tentang Perjuangan Sektor Bisnis Arema FC di Tengah Pandemi

Yusrinal Fitriandi Bicara Blak-blakan Tentang Perjuangan Sektor Bisnis Arema FC di Tengah Pandemi

Editor: Eko Darmoko
aremafc.com
Mess megah dan bus mewah Arema FC hadiah dari Presiden Klub, Gilang Widya Pramana. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Industri sepak bola akan mangkrak jika tidak ada kompetisi, hal inilah yang menjadi kenestapaan klub di Tanah Air, termasuk Arema FC yang mengorbit di Liga 1 2021.

Divisi bisnis Arema FC pun akan kembali bergeliat pada relnya seiring kompetisi kembali bergulir.

Kepastian bergulirnya Liga 1 2021 menjadi akhir penantian panjang yang dirasakan oleh manajemen Arema FC.

Pandemi virus corona yang menghantam Tanah Air, tidak hanya menghadirkan persoalan bagi tim dan penghentian kompetisi.

Bagi divisi bisnis klub, pandemi juga menghadirkan persoalan dengan level yang jauh berbeda dari masalah-masalah yang ada sebelumnya.

Manajer Bisnis Arema FC Yusrinal Fitriandi menemukan titik terendah divisi bisnis Arema FC pada masa pandemi ini.

Dia mengakui, pandemi benar-benar meruntuhkan bisnis tim dalam satu kali momentum.

Menengok musim kemarin, penghentian Liga 1 2020 membuat sendi-sendi bisnis klub ambruk.

Sementara itu, sub bisnis lain di klub juga terdampak karena pembatasan kegiatan masyarakat.

Praktis jalur-jalur pemasukan tim terputus serta memberikan dampak instan pada neraca keuangan klub.

"Dari segi bisnis benar-benar terasa karena semua pemasukan terbesar berasal dari kompetisi," tutur pria yang biasa disapa Inal itu dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Senin (23/8/2021).

"Kehadiran penonton atau tiket, sponsor, pemasangan iklan sampai merchandise," kata dia menambahkan.

"Adanya pandemi, dampaknya semua kegiatan offline otomatis terpangkas, eksposure produk sponsor terpangkas, tiket nihil, aktivitas sponsor berhenti, dll."

"Secara normal semua kegiatan tersebut bisa menghasilkan tambahan pendapatan dan value ke klub," imbuhnya.

Untuk tetap bertahan, Yusrinal Fitriandi dan tim dipaksa memutar otak untuk keluar zona nyaman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved