Berita Lumajang Hari Ini
Mensos Risma Duga Ada Indikasi Keterlibatan Oknum Pegawai Bank Plat Merah dari Kasus Bansos Lumajang
Mensos Risma mencium indikasi ada dugaan keterlibatan bank BUMN dalam kasus masalah Bansos di Lumajang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Kasus dugaan pemotongan dana program PKH dan BPNT di Lumajang benar-benar mengundang perhatian publik.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sabtu (28/8/2021), langsung mendatangi Desa Sawaran Kulon, Kedungjajang lantaran geram mendapati dugaan BST dan BPNT disunat oleh oknum pendamping PKH.
Setelah mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket), Mensos Risma mencium indikasi ada dugaan keterlibatan bank BUMN dalam kasus masalah Bansos.
Pihak bank diduga telah menunjuk mantan karyawannya memonopoli pasokan sembako e-warung di hampir seluruh wilayah Lumajang.
Mensos Risma menegaskan hal tersebut tentu saja bertentangan dengan petunjuk teknis e-warung.
Menurutnya, seharusnya Dinas Sosial menentukan petani-petani lokal untuk memasok kebutuhan bahan-bahan sembako e-warung.
Selain itu, kualitas dan kuantitas bantuan sembako juga menjadi sorotan Mensos Risma.
Seharusnya standart sembako yang diterima Kelompok Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp 200 ribu.
Nyatanya bantuan itu hanya berisi beras 15 kilogram, telur 10 butir, kacang tanah 350 gram, manisa 3 biji, apel 3 biji, dan 2 biji.
Keenam item tersebut jika dikalkulasi nilainya tidak setara dengan nominal yang ditentukan.
Tidak hanya itu, dari hasil jejak digital ada dugaan pihak bank kerap menurunkan bantuan ke KPM secara dicicil.
Padahal, Kementerian Sosial tidak pernah mengirim Bansos secara kredit.
"Tolong diproses. Kalau juga ada staff saya, juga saya proses. Tapi bapak juga harus proses, kalau enggak saya laporkan ke manapun. Gak bisa ada koneksi itu. Kan gak fair itu," tegas Risma saat berdialog dengan pimpinan bank tersebut.
Risma meminta pihak bank plat merah itu segera mengusut tuntas masalah tersebut.
"Saya minta Senin (30/8/2021) clear," tegasnya.
Sementara, pimpinan bank yang disoroti Mensos Risma, S Hadi, mengaku belum tahu secara runtut duduk permasalahan tersebut.
Ia memastikan akan menindaklanjuti masalah tersebut.
"Saya panggil dulu berdasar yang disampaikan Bu Risma akan kami follow up," tandas Hadi.