Berita Malang Hari Ini
PTMT Perkuliahan Sudah Dibolehkan, Wali Kota Malang Usul Pakai Aplikasi Peduli Lindungi
Dikatakannya, berapapun level Kota Malang, yang penting adalah menjalankan prokesnya. Ia berharap, Kota Malang bisa ke level dua.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan, meski Kota Malang sudah di PPKM level 3, tapi belum ada perguruan tinggi yang izin untuk melakukan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada Satgas Covid 19/pemerintah daerah. Ia mengusulkan agar saat PTPT memakai aplikasi Peduli Lindungi untuk mahasiswanya.
"Sebenarnya perkuliahan sudah boleh tatap muka. Tapi ya tergantung kesiapan perguruan tingginya," jelas Sutiaji pada wartawan, Minggu (12/9/2021).
Ia menyatakan itu usai jadi keynote speaker di acara MUI di Hotel Savana. Ia merencanakan pada minggu depan akan mengundang perguruan tinggi yang ada di Malang terkait PTMT.
Dikatakan, pemakaian aplikasi Peduli Lindungi untuk mahasiswa baru (maba) juga mahasiswa lama. Namun setelah itu tidak lagi dipakai karena warga kampus hanya itu saja.
Dikatakannya, berapapun level Kota Malang, yang penting adalah menjalankan prokesnya. Ia berharap, Kota Malang bisa ke level dua.
"Yang jadi pengungkit level 2 dan 3 adalah BOR (Bed Occupancy Rate). Warga Kota Malang tinggal 11 persen. Tapi diakumulasi masih 20 persen. Yang isoter masuk dua orang tapi kemarin keluar enam orang. Isoman tidak ada. Yang di safe house masih ada," kata Sutiaji.
Kabupaten Malang saat ini sudah level 2. Sedang Kota Malang dan Batu masih level 3.
Terpisah, Agatha Ariantini, Kepala SMAK Cor Jesu Kota Malang menyatakan masih belum melaksanakan PTMT.
"Kami menunggu Kota Malang di level dua," jelasnya.
Jika di level dua, maka merasa lebih aman. "Kadang ada rasa khawatir ada lonjakan. Kami sudah merancang dua atau tiga kali. Juli 2021 sempat ada rencca, eh..kasusnya naik," jawabnya.
Skemanya, pada Januari 2022 atau masuk semester genap ada PTMT. Namun sekolah melihat sikon dulu. Sebab Desember 2021 ada liburan sekolah/akhir tahun.
Menurutnya, siswa sekolahnya, 50 persen berasal dari luar kota/luar pulau. Bahkan ada yang dari Sabah, Malaysia. Sehingga perlu kesiapan sendiri untuk kembali ke sekolah.
Jika rencana PTMT akan dilaksakan, sekolah akan mengadakan sosialisasi. Maka dua pekan sebelum masuk sekolah, harus sudah di Kota Malang untuk menjalani karaktina dan tetap ikut pembelajaran daring. Mereka juga harus mendapat izin orangtua.
"Siswa yang menjalani karantina akan dipantau benar oleh guru. Baik siswa yang tinggal di asrama dan kos," paparnya.
Sedang di SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu), akan melaksanakan PTMT mulai 27 September 2021. Sebanyak 45 persen siswa di sekolah juga berasal dari luar Kota Malang.