Travelling
Daftar Daerah di Jatim yang Sudah Bisa Buka Tempat Wisata, Surabaya dan Malang Raya Tak Masuk
Malang Raya tidak termasuk dalam daftar daerah di Jatim yang bisa membuka tempat wisata.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Surabaya dan Malang Raya tidak termasuk dalam daftar daerah di Jatim yang bisa membuka tempat wisata.
11 daerah di Jawa Timur sudah bisa membuka tempat wisata seiring penurunan level PPKM.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, Sinarta mengatakan daerah-daerah tersebut sudah memasuki PPKM level 2.
"Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang PPKM, daerah yang telah berada pada status level 2 dan 1 boleh buka kembali destinasi wisata," kata Sinarta kepada SURYAMALANG.COM, Senin (13/9/2021).
11 daerah tersebut adalah Banyuwangi, Bondowoso, Tuban, Sumenep, Sampang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Pamekasan, Jember, Bojonegoro, dan Kota Pasuruan.
Menurutnya, bupati atau wali kota yang berwenang membuka destinasi wisata.
"Kepala daerah yang mengambil keputusan. Perubahan level itu selalu direspon oleh kabupaten/ kota," ujar Sinarta.
Pemprov Jatim memperhatikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk 'tracing' kepada pengunjung.
"Kami juga mendorong kabupaten/ kota untuk mendapat sertifikat CHSE. Dua hal itu penting untuk menjaga pengelolaan secara baik dan selamat bagi wisatawan," ujar Sinarta.
Menurutnya, daerah memilih membuka deatinasi wisata yang dirasa aman dan lebih mudah untuk mengendalikan penerapan protokol kesehatan.
Ada beberapa daerah yang sudah membuka tempat wisata.
Misalnya, Banyuwangi sudah membuka 56 destinasi wisata.
Tempat wisata yang buka di Banyuwangi, seperti Wisata De-Djawatan, Wisata Pulau Merah, Pantai Boom Marina, Kawah Ijen dan Bangsring Underwater.
Bondowoso sudah membuka 24 destinasi, Tuban membuka 21 destinasi, Kabupaten Probolinggo membuka 27 destinasi, Sumenep membuka 29 destinasi.
Kabupaten Pasuruan membuka 36 destinasi, Pamekasan membuka enam destinasi, Jember membuka 12 destinasi, dan Kota Pasuruan membuka 14 destinasi.
"Sifatnya PPKM mikro. Jadi, bupati/wali kota yang paham persis kondisi lapangan sehingga ada yang sudah buka, tapi belum semua," kata Sinarta.(Nur Ika)
