Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Populer Kamis 16 September 2021: Cedera Serius Seiya Da Costa dan Optimisme Sang Kapten
Simak berita Arema Populer Kamis 16 September 2021: dua pemain cedera serius salah satunya, Seiya Da Costa dan pptimisme sang kapten
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Arema populer Kamis 16 September 2021 tentang cedera serius Seiya Da Costa, pemain asal Jepang.
Selain itu, optimisme kapten Arema FC memandang dua kali hasil seri di Liga 1 2021 juga akan diulas dalam berita Arema populer hari ini.
Terakhir, umur Eduardo Almeida di Arema FC masih panjang jika mengacu klausul pemecatan menjawab hasil seri.
Selengkapnya, simak berita Arema hari ini:
1. Cedera Serius Seiya Da Costa
Satu lagi pemain muda Arema FC mengalami cedera serius.
Kabar kurang baik ini datang dari pemain Arema berdarah Jepang, Seiya Da Costa Lay.
Pemain yang baru mendapat promosi masuk dalam daftar pemain di tim senior ini mengalami cedera serius di bagian lututnya.
Ia harus menjalani operasi untuk bisa segera mendapatkan pemulihan.
Untuk itu Seiya Da Costa Lay meminta doa untuk proses operasi yang akan dijalaninya.
Ia meminta doa pada para pendukung Arema FC, Aremania supaya proses operasi dan pemulihannya bisa berjalan dengan baik, lancar dan cepat.
Kabar cedera parah yang dialami Seiya Da Costa Lay terungkap setelah akun instagram klub Arema FC mengunggah video malam ini, Rabu (15/9/2021).
Video itu menunjukkan bagaimana kondisi terkini Seiya , termasuk juga pernyataan pemain 19 tahun itu tentang cederanya.
"Lutut saya cedera, harus dioperasi," ujar Seiya Da Costa Lay dalam video.
Dalam video itu terlihat kondisi Seiya, ia bisa berjalan tapi masih pincang.
"Rencananya saya operasi di Jepang supaya cepat bisa main," ungkap pemain yang dibesarkan di Jepang itu.
Ia pun menyampaikan permohonan untuk didoakan dalam menjalani proses operasi di Jepang.
"Saya ingin cepat sembuh agar bisa main di kompetisi. Mohon doanya agar operasi berjalan lancar," pintanya.
Pemain yang sudah mulai bergabung dengan Arema sejak tahun 2019 sebagai pemain U-20 itu tak lupa juga mendoakan para senior dan rekan-rekannya yang tengah menjalani kompetisi.
"Tetap semangat berjuang untk teman-teman Arema di Liga 1 ," pesan Seiya pada rekan-rekannya di tim Arema FC yang kini berada di Bogor.
Seiya Da Costa Lay menambah panjang daftar pemain Arema FC yang alami cedera serius.
Selain Seiya, saat ini juga ada pemain muda Arema FC yang juga mengalami cedera serius di lututnya, Aji Saka.
Aji Saka cedera lutut serius saat Arema FC menjalani latihan perdana Mei lalu.
Sport Therapist Arema FC, David Setiawan mengatakan cedera yang dialami Aji Saka cukup parah.
"Kalau Aji Saka cukup parah 1-6 bulan pemulihan," Kata David, Selasa (15/6/2021) .
Untuk Aji Saka, hasil pemeriksaan MRI, pemain muda posisi bek itu mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
"Dari hasil pemeriksaan ada bermasalah di ACL-nya. Sampai sejauh ini dokter melihat belum perlu untuk tindakan operasi," jelas David
Sebelumnya, pemain penyerang lokal Arema FC, Dedik Setiawan juga mengalami cedera serius di lutut.
Dedik telah menjalani operasi dan proses pemulihan hingga saat ini bisa bertanding kembali bersama tim Arema.
2. Optimisme Sang Kapten
Dua kali hasil imbang diraih Arema FC di dua laga awal Liga 1 2021, kapten Arema FC Johan Ahmat Farizi pun meminta rekan setimnya untuk berbenah.
Pasalnya, Johan Ahmat Farizi menganggap kompetisi masih panjang dan segala kemungkinan bisa terjadi.
Dua laga imbang ini masing-masing dilakoni Singo Edan saat bertemu PSM Makassar dan Bhayangkara FC dengan skor sama 1-1.
Johan Ahmat Farizi sempat menyesal mengapa Arema menyia-nyiakan peluang menuai poin penuh di dua laga.
"Saya pikir betul juga, kompetisi masih panjang. Secara tim, saat ini tim kami masih solid, tetap kompak, tidak ada masalah," kata Farizi dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.
Kendati Liga 1 2021-2022 masih panjang, Johan Ahmat Farizi tak mau Arema terlena.
Pemain yang akrab disapa Jhon itu bertekad ingin memenangi semua laga yang tersisa.
Hanya kemenangan demi kemenangan yang membuat Arema mengumpulkan poin demi poin untuk bisa merangkak naik di klasemen.
Jika terus bermain imbang, apalagi kalah, kesempatan mengumpulkan poin penuh akan terbuang.
"Kami akan terus bekerja keras untuk meraih hasil yang kami inginkan."
"Di tiap pertandingan kami menginginkan kemenangan. Semua pemain Arema pasti inginnya seperti itu," tegasnya.
3. Belum Waktunya Memecat Eduardo Almeida
Manajemen Arema FC tidak gegabah untuk mengakhiri masa bakti pelatih Eduardo Almeida yang belum menorehkan kemenangan di Liga 1 2021.
Seperti diketahui, hasil minor diraih Arema FC di dua laga Liga 1 2021, yakni menelan dua hasil imbang 1-1 lawan PSM Makassar dan Bhayangkara FC.
Padahal, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengusung target juara di musim ini, namun justru start buruk yang diterimanya.
Hasil buruk ini membuat pelatih Arema FC Eduardo Almeida dibayangi klausul pemecatan yang menyertai dalam kontraknya.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari kompas.com, Klausul tersebut berbunyi pelatih harus rela diputus sepihak jika kalah beruntun dalam tiga pertandingan kandang.
Namun dengan adanya sistem seri ini kandang tandang ditiadakan sehingga semua pertandingan disetarakan.
Saat disinggung klausul tersebut, General Manajer Arema FC Ruddy Widodo sudah melakukan evaluasi bersama Eduardo Almeida.
Karena masih awal dan belum mengalami kekalahan, maka indikator penilaian untuk sementara ini adalah kualitas permainan tim dan lawan yang dihadapi.
Dia mengatakan permainan Arema FC di pekan pertama melawan PSM Makassar sangat memuaskan.
Namun di pertandingan kedua melawan Bhayangkara FC memang terjadi penurunan.
Namun dia melihat penurunan tersebut bukan sepenuhnya faktor teknik dan taktik.
Ada faktor eksternal dan faktor kualitas lawan yang mempengaruhi penurunan performa permainan Dedik Setiawan CS.
"Kalau saya lihat cara bermainnya teman-teman dan kemarin itu ya faktor waktu pertandingan malam menjadi sore, kemudian karena tim yang dihadapi," kata Ruddy Widodo.
"Dari pengamatan saya tipe pemain tengah Arema itu kan rata-rata gelandang defense, kecuali Rafli. Itu makanya awal dicoba 4-4-2 dengan Rafli diturunkan di awal.”
"Harapannya ada yang lama menguasai bola tinggal kedepan lancar, tapi analisa di bench kemarin itu mainnya kurang flank, kurang nyayap (melebar seperti sayap)," imbuhnya.
Ruddy Widodo melanjutkan evaluasi yang dihimpun ini sudah mulai dilakukan bersama.
Semua aspek tim diperbaiki secara menyeluruh baik teknik, taktik, fisik dan psikis.
Termasuk proses adaptasi waktu pertandingan yang sempat merasa jadi kendala.
"Itu juga terjadi waktu bermain di Kanjuruhan (di kandang) main malam ke sore itu ada adaptasi."
"Tapi kalau dari main sore ke malam itu enak adaptasinya. Itu bukan alasan tapi dari yang sudah-sudah begitu," pungkas pria berusia 49 tahun.
Ikuti berita Arema hari ini, berita Arema dan berita Arema populer lainnya.
Reporter: Dya Ayu/Penulis: Sarah/ SURYAMALANG.COM
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/seiya-da-costa-kanan-dan-johan-ahmat-farizi-kiri-berita-arema-populer-kamis-16-september-2021.jpg)