2,8 Juta Calon Penerima Gagal Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan, Kemnaker Beber Penyebabnya
Kemnaker ungkap penyebab 2,8 juta calon penerima gagal dapatkan BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Berikut penyebab 2,8 juta calon penerima gagal dapatkan BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Pemerintah kembali menyalurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap 5 secara bertahap kepada para pekerja.
Namun hingga saat ini pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan untuk bank non Himbara saat ini masih dilakukan secara bertahap.
Kabar terbaru pihak BLT BPJS Ketenagakerjaan telah mengirim data calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) hingga 7.748.630.
Namun dari data tersebut tak semuanya pekerja mendapat BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Dari pencairan tahap 1 hingga 4 BLT BPJS Ketenagakerjaan telah disalurkan pada 4.911.200 para pekerja.
Baca juga: Hati-hati Penipuan Info Soal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan di WhatsApp, Ini Imbauan Kemnaker
Maka dari itu terdapat sekitar 2,8 juta pekerja yang diusulkan BPJS Ketenagakerjaan gagal mendapat BSU 2021.
Kemnaker mengakui ada masalah dalam proses penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) tersebut.
Enam penyebab BLT Ketenagakerjaan tahap 1-4 belum cair didapat dari hasil evaluasi Kemnaker jelang penyaluran BSU tahap 5.
Ditegaskan Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, dalam penyaluran BSU melalui rekening Himbara selama ini, ada sejumlah masalah yang ditemukan.
Dari hasil evaluasi Bantuan Subsidi Gaji/Upah bagi pekerja/buruh Tahun 2021 di Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Terungkap beberapa penyebab BLT Ketenagakerjaan tahap 1-4 belum cair ke pengguna bank Himbara sekalipun.
1. Komunikasi Antar Bank di Pusat dan Cabang
Indah Anggoro Putri, mengatakan masalah pertama dalam penyaluran BSU yakni komunikasi.
Menurut hasil evaluasi, komunikasi antar Bank di kantor pusat dan cabang yang tidak sinkron telah mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.
2. Sumber Daya Bank
Indah Anggoro Putri menyebut, faktor kedua penyebab BLT Ketenagakerjaan tahap 1-4 belum cair karena terbatasnya sumber daya bank.
Hal ini berkaitan dengan aktivasi rekening baru secara kolektif bagi pekerja yang tidak memiliki rekening bank Himbara.
"Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif," katanya dikutip SURYAMALANG.COM dari rilis tertulis Kemnaker Sabtu (25/9/2021).
3. Gagal Salur
Evaluasi ketiga adalah gagal salur.
Dalam hal ini, gagal salur terjadi untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA.
4. Kurangnya Diseminasi
Keempat, kurangnya diseminasi Bank kepada pekerja penerima BSU mengenai mekanisme penyaluran BSU.
Diseminasi artinya suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
5. Perusahaan menolak menerima dana BSU
Evaluasi kelima adalah perusahaan menolak menerima dana BSU.
Penyebab perusahaan menolak menerima dana BSU untuk pekerja disebabkan kurangnya sosialisasi kriteria penerima BSU.
6. Lemahnya Koordinasi
Evaluasi terakhir adalah lemahnya koordinasi dan sosialisasi.
Hal ini terjadi antara BPJS TK Pusat dengan kantor cabang dan BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU
"Keenam, lemahnya koordinasi dan sosialisasi antara BPJS TK Pusat dengan kantor cabang dan BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU," ujar Dirjen Indah.
Dari hasil evaluasi tersebut, Kemenker berharap bisa lebih baik dalam proses penyaluran BSU di tahap berikutnya.
Beberapa yang disorot Kemenker antara lain data penerima BSU, mekanisme penyaluran, kendala, dan kemungkinan perluasan cakupan wilayah penerima, serta percepatan penyaluran BSU Tahun 2021.
Dirjen Indah mengatakan, sesuai arahan Menaker Ida Fauziyah, penyaluran BSU tahun 2021 ini, Kemenker hanya menyalurkan BSU lewat rekening Himbara.
Sehingga pekerja yang telah memenuhi syarat dan lolos verifikasi, namun tak memiliki rekening bank Himbara, akan dibukakan rekening baru secara kolektif (burekol).
Indah menegaskan, total data calon penerima BSU yang dikirimkan BPJSTK sebanyak 7.748.630 calon penerima.
Setelah melalui proses pemadanan data, BSU telah disalurkan sebanyak 4.911.200 orang penerima.
"Total dana yang telah disalurkan hingga saat ini per-24 September, sebesar Rp4.911.200.000.000 (Rp4,9 Triliun), yang terdiri dari rekening existing bank Himbara dan burekol," ujarnya.
Ikuti berita BLT Ketenagakerjaan lainnya.
Penulis: Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM