Alasan Tetangga Tak Suka Purnawirawan Polri Si Manusia Silver yang Viral, Ternyata Meresahkan Warga
Alasan tetangga tak suka Purnawirawan Polri si manusia silver yang viral, ternyata meresahkan warga
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Di balik viralnya kisah Purnawirawan Polri bernama Agus Dartono yang jadi "manusia silver" tersimpan sisi lain.
Hal itu berkaitan dengan perangai Agus Dartono si manusia silver pada tetangga dan kehidupan sosialnya di kampung.
Sempat menuai simpati, nyatanya hidup Agus Dartono sehari-hari meresahkan warga di Sendangmulyo, Tembalang, Semarang.
Agus Dartono yang kini berusia 61 tahun tidak disukai warga karena perilakunya yang suka mabuk-mabukan.
Agus Dartono yang tinggal di Jl Bukit Dahlia VII, Perumas Bukit Sendangmulyo, RT 3 RW 15, Sendangmulyo, Tembalang, ketika mabuk, kerap meresahkan warga sekitar.
"Ada aduan dari para tetangga Pak Agus yang dinilai meresahkan," terang Ketua RT 3 RW 15, Sendangmulyo, Tedi Ari Nugroho, Tribunjateng.com, Rabu (29/9/2021) artikel 'Sisi Lain Agus Dartono, Purnawirawan Polri Jadi Manusia Silver di Semarang'.
Mendengar viralnya kisah Agus ditangkap Satpol PP karena jadi manusia silver sontak membuat warga kaget terutama pernyataan Agus terkait kehidupan pribadinya.
"Kaget juga sih, Kami tahunya dari media massa dan media sosial," tutur Tedi Ari Nugroho.
Tedi Ari menyebut, hampir seluruh warga di RT tempat tinggalnya mengeluhkan perilaku Agus.
Warga merasa terganggu dengan perilakunya saat kondisi mabuk.
"Ya hampir semua warga sini mengeluh," terangnya.
Tedi Ari Nugroho mengaku, baru satu bulan menjabat menjadi ketua RT.
Akan tetapi sudah menampung banyak keluhan warga terkait Agus Dartono, terutama tetangga sekitar rumahnya.
Sebenarnya, ia juga akan mendekati Agus agar terjalin komunikasi yang baik dengan warga.
"Kami akan kembali melakukan pendekatan, mengingatkan, sekaligus saling bantu ketika ada masalah," terangnya.
Ada beberapa pernyataan Agus yang tak sesuai dengan kondisi kehidupannya sehari-harinya.
"Bisa dibilang apa yang disampaikan di media itu tak sesuai kenyataannya," terang Tedi Ari Nugroho.
Senada, Ketua RW 15 Sendangmulyo, Mulyandono (63) mengaku, kaget mendengar Agus Dartono ditangkap Satpol PP saat menjadi manusia silver.

Bagi Mulyandono kejadian itu memalukan Korps Bhayangkara.
Lantaran uang pensiunan sebagai polisi sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sekadar untuk makan apalagi para anak Agus sudah mandiri.
"Kalau untuk hidup biasa, ga macem-macem seharusnya cukup. Semisal jujur, pasti cukup mengandalkan uang pensiunan," terangnya yang juga pensiunan Polri.
Mulyandono menyebut, enam bulan sekali Agus menemuinya untuk meminta surat keterangan pensiunan masih hidup.
Agus pernah meminta surat keterangan itu, namun tanpa tanda tangan dari ketua RT.
"Saya tolak karena harus ada tanda tangan RT. Ternyata sama ketua RT-nya terdahulu ada masalah," paparnya.
Menurut Mulyandono, Agus memang tak memiliki hubungan baik dengan para tetangga karena dikenal sebagai pemabuk.
Selain itu, Agus juga pernah membawa teman perempuannya ke rumah.
Pihak RT juga sudah menegur perilaku Agus, tapi tak bergeming.
"Saya sudah dilaporkan ketua RT. Dia pernah sudah ditegur," katanya
Hal itu sudah dilakukannya bahkan jauh sebelum pensiun.
Tak heran, Agus di lingkungan sekitar mendapat julukan Agus Dol.
"Iya kayak sekrup dipasang sudah dol. Udah ga bisa klop, perumpamaan seperti itu," katanya.
Mulyandono menjelaskan, sebenarnya Agus hidup berkecukupan dengan memiliki sejumlah mobil rental, namun sekarang sudah dijual.
Hasil penjualan mobil itu lalu dibelikan angkutan umum trayek Johar-Pedurungan.
Mobil angkutan tersebut digunakan Agus untuk mencari nafkah.
"Tapi mobil angkot dijual lagi, habis. Setelah itu tak tahu lagi kelanjutannya sampai ada kabar dia jadi manusia silver," paparnya.
Sementara Agus Dartono mengatakan, akan berencana menikah kembali.
Pernikahan tersebut merupakan pernikahan ke empat.
Bahkan ia mengajak calon istri ke empatnya itu ke Mapolrestabes Semarang saat bertemu Wakapolrestabes Semarang AKBP IGA Perbawa Nugraha.
"Iya mau kawin lagi biar saling jaga di masa tua," terangnya.
- Kata Psikolog dan pengamat kepolisian
Psikolog dan pengamat kepolisian, Dr. T. Supriyadi, Psi menilai Agus mengemis dengan jadi manusia silver akibat kecenderungan obsesi yang berlebihan untuk menarik simpati banyak orang.
Hal itu dalam bahasa psikologi obsesif kompulsif. Jadi berpikir yang tidak logis.
"Bisa jadi punya obsesi yang berlebihan," jelas Supriyadi saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (29/9/2021) artikel 'Agus Semarang Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Pengamat: Harusnya Siapkan Diri Sebelum Pensiun'
Supriyadi melanjutkan, Agus sebagai anggota Polri seharusnya mampu mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan dihadapi setelah pensiun.
Pensiunan sekelas Polri tentu harus bisa melakukan pengendalian perilaku individunya.
Pensiunan harus mampu membedakan di saat dia masih bertugas dengan ketika sudah pensiun.
"Artinya harus memprediksi pendapatan yang diperoleh saat sudah pensiun dan sebelum pensiun," papar Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta ini.

Dijelaskan, anggota polri harus membedakan gaya hidup antara saat bertugas dan selepas pensiun.
Pensiunan polisi harus dapat mengendalikan diri terutama soal kebutuhan hidup. Pensiunan harus cermat mengatur finansial.
"Mau tidak mau gaya hidupnya harus berubah. Sesuaikan finansial tiap bulan yang diterima. Termasuk seorang purnawirawan seperti Pak Agus," terangnya.
Ikuti Purnawirawan Polri, Agus Dartono dan Manusia Silver Lainnya.
Penulis: Sarah/SURYAMALANG.COM