Nasib Bayi 10 Bulan Dijadikan Manusia Silver, Ibu Kandung Tak Tahu Anaknya Diajak Orang Lain Ngemis
Nasib bayi 10 bulan dijadikan manusia silver, Ibu kandung tak tahu anaknya diajak orang lain ngemis
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Nasib bayi 10 bulan dijadikan manusia silver sudah diamankan Balai Kementerian Sosial.
Bayi 10 bulan yang dijadikan manusia silver tanpa sepengetahuan orangtuanya itu sempat viral di media sosial.
Menteri Sosial Indonesia, Tri Rismaharini juga turun tangan menangani kasus tersebut dan terungkap pengakuan ibu kandung si bayi.
Bayi laki-laki 10 bulan berinisial MFA itu dibawa oleh seorang wanita dan diajak meminta-minta di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Tri Rismaharini mengatakan ibu kandung dan bayi tersebut kini telah dibawa ke Balai Kementerian Sosial.
"Si anak dan ibunya sudah ada di balai kami. Ya pokoknya di balai kami. Nanti kita akan lakukan pemberdayaan untuk ibunya supaya ibunya tidak meninggalkan anaknya, namun dia bisa berusaha," kata Tri Rismaharini dikutip dari Tribunnews.com via Kompas TV, Selasa (28/9/2021).

Selanjutnya ibu dari bayi berusia 10 bulan itu berinisial NK dan masih berumur 21 tahun.
Bayi 10 bulan yang dijadikan manusia silver adalah MFA.
NK ternyata tidak menyangka bahwa anaknya MFA dijadikan manusia silver.
NK bercerita bahwa pelaku yang menjadikan anaknya manusia silver awalnya pamit hanya untuk jalan-jalan.
"Ternyata jadi manusia silver," kata NK dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/9/2021) artikel 'Kesaksian Ibu yang Bayinya Dicat Silver'.
NK bahkan menyebut saat bayinya dipulangkan masih tersisa cat silver di hidung anaknya.
Ibu bayi mengatakan dirinya juga sempat diberi uang sebesar Rp 20 ribu oleh pelaku.
"Masih ada bekas cat di hidungnya," kata ibu bayi manusia silver.
"Dia (pelaku) yang ngasih 'nih buat jajan, buat beli pampers anak lu'. Tapi nggak tahu uang Rp 20 ribu itu dikasuh karena apa," imbuhnya.
Ternyata bayi 10 bulan itu dibawa oleh pasangan suami istri berinsial E dan B untuk meminta-minta.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al-Fachry menjelaskan NK biasanya menitipkan anaknya kepada tetangga.
Tetapi pada Jumat (24/9/2021), tak biasanya NK menitipkan buah hatinya kepada E dan B.
NK pun diketahui juga mengenal sosok E dan B.
"Nah anaknya (MFA) biasanya dititipkan ke tetangganya. Tapi pada hari itu, temannya dia (NK) yang bernama E dan B, itu dibawa yang mengecat silver. Dia (NK) enggak tahu," kata Muksin.
Hingga berita ini diturunkan, pasutri berinisial E dan B ini juga belum ditemukan keberadaannya.
- Langkah Dinsos
Untuk mengatasi masalah bayi manusia silver tersebut, Tri Rismaharini memutuskan untuk memberi pekerjaan pada ibunya.
Menurut Risma, selama ini si ibu harus menitipkan anaknya kepada orang lain karena bekerja sampai tak tahu bayinya diajak mengemis.
"Karena selama ini dititip-titipkan karena ibunya harus bekerja. Bekerja dan sebagainya sebagai pengemis. Ibunya kita ajak ke balai, kita siapkan kerjaan untuk ibunya sehingga dia tidak harus menitipkan bayinya," terang Risma.
Untuk mengatasi yang lain, Tri Rismaharini mengaku telah mengerahkan tim untuk mengumpulkan para manusia silver dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Para manusia silver ini, kata Risma akan diberdayakan untuk mendapatkan keterampilan dan dapat bekerja secara layak.
"Saat ini tim kita juga lagi membujuk manusia silver dan pengemis lainnya satu per satu. Beberapa dari mereka juga sudah mau bekerja di balai," kata Risma di Kantor Kemensos, Jln Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021).
Risma mengatakan Kemensos akan mengumpulkan para manusia silver satu persatu.
"Kita sekarang lagi kumpulkan semua. Tim kita kemarin di bawah jembatan ada lagi. Kita ambil, lagi kumpulkan. Tim kita di bawah jembatan ada lagi kita bawah lagi. Kita selesaikan satu-satu," ucap Risma dikutip dari Tribunnews.com 'Soal Bayi 10 Bulan yang Jadi Manusia Silver, Mensos Risma: Anak dan Ibunya Sudah Ada di Balai Kami'.
- Tanggapan Dokter Anak Soal Bayi Jadi Manusia Silver
Dokter Spesialis Anak, RS Kasih Ibu Solo, dr MN Ardi Santoso SpA, turut menanggapi viralnya seorang bayi berusia 10 bulan yang dijadikan sebagai manusia silver di Pamulang, Tangerang Selatan.
Dokter Ardi mengaku prihatin dengan kondisi bayi tersebut.
Pasalnya, bayi yang masih berusia 10 bulan ini harus di cat menggunakan bahan yang membahayakan untuk bayi, serta dijadikan objek untuk meminta uang.
"Sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Karena bayi dicat dengan bahan yang bisa membahayakan. Dan dijadikan objek untuk meminta-minta uang," kata Dokter Ardi kepada Tribunnews.com, Senin (27/9/2021)
Menurut Dokter Ardi, kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga bahan cat silver yang digunakan akan berisikp terjadi dermatitis kontak atau infeksi kulit.
Selain itu bayi yang dicat silver ini juga bisa mengalami kerusakan kulit.
"Kulit bayi itu sangat sensitif, bahan yang digunakan untuk membuat bayi menjadi silver itu berisiko terjadinya dermatitis kontak. Atau infeksi terhadap kulit bayi, bisa rusak kulit bayinya," terang Dokter Ardi.
Untuk itu Dokter Ardi menganjurkan agar si bayi dibawa ke dokter agar bisa diperiksa dan mendapatkan terapi yang sesuai.
Dokter Ardi menyadari kondisi sekarang yang memang sedang sulit, tapi ia meminta agar orang tua tidak melibatkan anak dengan hal-hal yang membahayakan.
Selain itu, Dokter Ardi juga mengajak para orang tua untuk bisa memenuhi hak anak agar bisa hidup sehat dan aman.
Agar nantinya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Hidup memang sedang susah, tapi tolong jangan libatkan anak dengan hal-hal yang membahayakan anak. Mari kita penuhi hak-hak anak untuk bisa hidup sehar dan aman supaya tumbuh kembangnya menjadi optimal," pungkasnya.
Ikuti berita manusia silver, bayi 10 bulan dijadikan manusia silver, dan berita viral lainnya.
Penulis: Sarah/SURYAMALANG.COM