Sosok

Profil Shintia Eka Arfenda, Atlet Gulat Malang Peraih Emas Gulat PON XX Papua, Target Ikut SEA Games

Mahasiswi Pendidikan Olahraga FIK UM, Shintia Eka Arfenda, menjadi peraih medali emas cabor gulat kelas 50 kg putri di PON XX Papua

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
istimewa/dok pribadi
Mahasiswi semester 3 progam Pascasarjana jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Malang (UM), Shintia Eka Arfenda. Shintia adalah peraih medali emas cabor gulat kelas 50 kg putri di PON XX Papua baru-baru ini 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Mahasiswi semester 3 progam Pascasarjana jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Malang (UM), Shintia Eka Arfenda, menjadi peraih medali emas cabor gulat kelas 50 kg putri di PON XX Papua.

Ia merasa bangga meraih medali emas tersebut.

"Perasaan saya senang, bahagia, bangga, nggak nyangka, jadi satu," jelas Shintia pada suryamalang.com beberapa waktu lalu.

Ia menyebut kompetitor tiap provinsi bagus-bagus.

Sebab yang terpilih berlaga di PON sudah di seleksi dari hasil pra PON dan hanya diambil juara 1-5 tiap kelasnya, serta ditambahi satu kuota peserta dari tuan rumah.

"Jadi tiap kelas ada enam kompetitor," kata atlet kelahiran Malang, 28 November 1996 ini.

Menurutnya, hasil perolehannya ini sudah sesuai target.

Saat berlomba, ia juga merasakan suasana sangat menegangkan, sebab tiap daerah daerah mengirimkan atlet terbaiknya.

"Maka tinggal uji tekad, keyakinan, tehnik, dan kepintaran/kecerdasan," kata anak pasangan Arifin dan Mutma’inah.

Menurut Shintia, ia terjun ke olahraga gulat awalnya juga sempat tidak diizinkan orangtua, terutama ibunya.

"Apalagi saya perempuan. Namanya orangtua tidak tega jika anak perempuanya ikut olahraga gulat. Apalagi beliau belum mengerti gulat itu seperti apa. Cuman taunya banting-bantingan seperti MMA gitu," kenangnya.

Ia menyukai gulat ternyata berawal dari keikutsertaannya pada eskul gulat di SMPN 1 Tumpang, Kabupaten Malang dan berlanjut hingga kini.

Berkecimpung di dunia olahraga tak menyurutkan ia meneruskan pendidikan.

Untuk itu, ia mengaku harus pandai membagi waktu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved