Paduan Kuah Gulai Kambing, Kacang Hijau, dan Roti Maryam, Kuliner di Wisata Sunan Ampel Surabaya

Ada gulai kambing yang dipadukan dengan roti maryam di Surabaya. Penasaran rasanya?

Editor: Zainuddin
suryamalang.com

Laporan wartawan: Nur Ika

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ada gulai kambing yang dipadukan dengan roti maryam di Surabaya.

Kuah hangat yang disajikan dengan roti maryam ini menggunakan campuran kacang hijau.

Biji kacang hijau yang pecah saat matang memberi rasa yang berbeda pada kuah gulai. Namun rasanya tak mengecewakan.

Tampilan kuliner satu ini cukup unik.

Campuran kacang hijau mempengaruhi warna dan tekstur gulai.

Kuah gulai menjadi hijau kecokelatan, mengental dan membuat gulai lebih kaya rasa.

Gulai dimasak dengan bumbu rempah dan daging kambing secara bersamaan.

Dari bumbu rempah yang kuat bisa mengusir bau prengus daging kambing dan membuat tekstur lebih empuk.

Cara menikmatinya pun berbeda dengan makan gulai kambing pada umumnya.

Kuah gulai hangat disantap dengan roti maryam sebagai cocolan atau disobek-sobek.

Gulai kacang hijau bumbu rempah dengan potongan sate daging kambing dan gurihnya roti maryam menyatu di mulut. 

Rasa khas menjadikan gulai ini favorite bagi warga Surabaya sekitarnya, khusunya para peziarah Wisata Religi Sunan Ampel.

“Saya dan keluarga pertama kali ke sini saat ziarah sekitar tiga tahun lalu. Sekarang saya bekerja di Surabaya."

"Sekarang  saya sering ke sini. Saya bisa makan ini dua minggu sekali,” kata Faisal Abdullah, warga Bawean Gresik kepada SURYAMALANG.COM.

Faisal yakin makan gulai maryam ini dapat menambah energi.

Faisal tidak lagi pegal-pegal setelah menyantap gulai daging kambing.

“Saya memang suka. Saat pertama makan, rasanya aneh. Tapi saat makan kedua, terasa enak."

"Biasanya makan daging kambing pegal-pegal, tangan sakit. Saya kan darah rendah juga jadi bisa nambah darah,” kata dia.

Banyak tempat makan gulai roti maryam di sekitar Makam Sunan Ampel.

Anda bisa menemukan warung-warung tenda kaki lima yang menjual gulai roti maryam.

Seperti Gulai Maryam Aba Hory di Jalan Sultan Iskandar Muda, Semampir, Surabaya.

Warung makan kaki lima yang berada tak jauh dari Wisata Religi Sunan Ampel ini menyediakan menu khas Timur Tengah yang lezat itu.

Hidangan ini memang sudah memiliki tempat tersendiri di lidah para penikmatnya.

“Kami sudah buka 30 tahun di sini. Ini turun temurun dari keluarga,” Kata Fitri Nur Aisyah, penjual gulai maryam Aba Hory.

Fitri mengatakan bahwa resep gulai maryam miliknya memiliki rasa khas warisan keluarga.

Bedanya, gulai maryam ini tidak menggunakan santan dan penyedap rasa.

Sajiannya lengkap dengan sate kambing dengan rasa juara.

Rasa gurih didapatkan dari campuran bumbu rempah khas resep keluarga, kacang hijau dan daging kambing.

Semua bahan dimasak selama tiga jam hingga daging empuk dan bumbu meresap. Itu lah yang membuat gulai Aba Hory gurih dan tidak berbau prengus daging kambing.

Bahkan daging kambing yang dimasak sudah ditusuk seperti sate. Daging kambing dan tulang ini lah yang menambah citarasa gurih pada kuah gulai.

“Memang bukan daging sapi, gurihnya dari daging kambing,” ujar Fitri.

Dalam satu hari ia bisa menyajikan 10 kilogram kuah gulai di dua hingga tiga panci berukuran besar.

Butuh sekitar tiga kilogram daging kambing sebagai campuran kuah gulai.

Roti maryam terbuat dari bahan tepung roti, mentega dan serai. Semua bahan dimasak dan diolah dengan resep keluarga.

Dalam penyajiannya, kuah gulai Aba Hory sedikit kecokelatan yang disajikan dengan pilihan sate daging kambing, tulang iga maupun tanpa campuran.

Sementara itu, roti maryam disajikan di piring terpisah. Pembeli bisa menyantapnya dengan cara disobek kemudian dicampurkan atau dicocol kuah gulai.

Campuran kuliner ini dilengkapi dengan minyak samin yang menjadikan rasa khas Timur Tengah.

“Khas nya makanan Arab kan ada minyak saminnya,” kata dia.

Selama bulan Ramadhan, Idul Adha dan datangnya peziarah di Sunan Ampel Surabaya, tempat makan ini ramai dikunjungi pembeli.

“Kalau hari-hari biasa, rame. Tapi hari kamis malam Jumat lebih ramai,” kata dia.

Tidak perlu merogoh kocek dalam untuk menikmati gulai kambing roti maryam ini.

Anda cukup menyediakan uang Rp 3.000 sampai Rp 23.000 untuk menyantap roti maryam dan kuah gulai lezat.

Warung ini buka mulai pukul 16.00 WIB sampai tengah malam.

Tempat makan ini semakin ramai menjelang malam hari.

Namun saat pandemi seperti ini, ada penurunan pembeli.

Apalagi belum banyak peziarah yang datang seperti sebelum PPKM.

“Kami mengurangi porsi penjualan. Biasanya tiga panci, tapi sekarang dikurangi," terang Fitri.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved