Berita Lumajang Hari Ini
RS Berat Turunkan Harga Tes PCR, Jubir Covid-19 Lumajang: Bisa-Bisa Tak Lagi Buka Layanan PCR
sejumlah rumah sakit kesulitan menurunkan harga tes PCR sesuai arahan Presiden Joko Widodo seharga Rp 275 ribu
Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius, mengakui sejumlah rumah sakit kesulitan menurunkan harga tes PCR sesuai arahan Presiden Joko Widodo seharga Rp 275 ribu.
Menurutnya, sebelum arahan tersebut ditetapkan semua rumah sakit mendapatkan reagen dengan harga tinggi, yakni Rp 600 ribu.
Jika arahan presiden tidak diikuti juga dengan penurunan harga reagen, rumah sakit memungkinkan akan menutup pelayanan tes PCR.
"Saya khawatir rumah sakit kalau harga tes PCR terlalu ditekan lama-lama gak mau melayani, kecuali ada suplier atau distributor yang bisa memberikan merek reagen yang lebih murah," katanya.
Bayu juga menyebut arahan penurunan harga tes PCR dinilai bisa melahirkan segudang problem.
Pasalnya, tidak semua merek reagen cocok dengan mesin yang dimiliki laboratorium sejumlah rumah sakit di Lumajang.
"Sebenarnya dari sisi masyarakat banyak yang diuntungkan, tapi dari sisi laboratorium ada perhitungan yang cukup berat. Tidak semua reagen bisa, yang digunakan rumah sakit di Lumajang biasanya harga Rp 600 ribu, belum biaya APD, investasi gedung, dan operasional," ujarnya.
Oleh karena itu, jika sejumlah rumah sakit merasa keberatan tiba-tiba menurunkan harga tes PCR diberikan kesempatan untuk menghabiskan stok reagen lama.
Namun, jika stok reagen lama habis diharapkan semua rumah sakit dapat mengikuti arahan harga yang ditetapkan oleh Presiden.
Sebab merupakan langkah untuk memperkuat pelacakan kasus Covid-19.
"Tentu dengan berlakunya ini harus semua ikut menyesuaikan. Kami selaku Dinkes selalu melakukan pembinaan dan pengawasan," pungkasnya.